31 Desember 2008

PAPPRI Menanam Bunganisasi Kertek



Sebagai tindaklanjut dari rencana bunganisasi jalur protokol pintu gerbang masuk Kabupaten Wonosobo, telah dilakukan penanaman bunga di jalur Wringinanom sampai Ngadikusuman pada hari Rabu, 31 Desember 2008. Jalur protokol yang berjarak 3 kilometer ini, di tanami bibit bunga dalam pot bis beton oleh anggota PAPPRI Pusat sampai daerah bersama masyarakat setempat.
Acara yang dibarengkan dengan lomba vokal lagu dangdut se jawa tengah dan tutup tahun 2008 ini, telah menanam bibit bunga sansievera, cemara pecut, nusa indah dan bunga daun merah. Program ini tidak terhenti sampai di sini, karena pihak Kecamatan Kertek telah mengagendakan pada pertengahan tahun 2009 berupa penanaman bunga sampai di Desa Reco.
Menurut Camat Kertek Hadi Soesilo, dengan tertatanya kawasan Reco sampai Wringinanom penuh dengan bunga diharapkan mampu mendukung program Wonosobo sebagai Kota Wisata, Kota Bunga dan Kota Adipura. kawasan Kertek sebagai pintu gerbangnya Wonosobo, memiliki peran penting dalam ketiga program tersebut.
konsep penataan ini meliputi 3 program yakni program bunganisasi bis beton di kawasan protokol pemukiman. program bunganisasi di pot permanen yakni di kawasan area trotoar ibukota kecamatan dan program bunganisasi tanaman sejenis secara mengelompok di kawasan area tak bertuan. area tak bertuan yaitu kawasan di luar area pemukiman seperti area persawahan dan perkebunan di sepanjang jalur protokol.
Dengan terciptanya keasrian kawasan ini Camat Kertek mengharapkan akan menimbulkan daya tarik tersendiri bagi setiap pengguna jalan. sementara masyarakat dapat memanfaatkan kawasan tersebut untuk menampilkan berbagai potensi khasnya khususnya kuliner tradisional. dengan demikian ikon kertek kedepan adalah kawasan persinggahan yang mampu menyedot banyak pengunjung karena disamping kawasan ini telah dianugerahi panorama alam yang sangat indah.

23 Desember 2008

PENGUMUMAN PENTING Lomba Ndangdut se Jateng, Menanam Bunga, Kirab pawai Artis dan Pesta Kembang Api

Wahai masyarakat kertek dan sekitarnya, Jangan lewatkan, pada tanggal 31 Desember 2008 akan dilakukan kegiatan penutupan akhir tahun. Tempatnya di Halaman Parkir Terminal Wonosobo. ada 3 kegiatan besar yaitu
1. Lomba Nyanyi dangdut se Jawa Tengah kerjasama PAPPRI dan Pemda Wonosobo
2. Artis dan PAPPRI menanam bunga di kanan kiri jalan mulai Binangun sampai Bojasari.
3. Pawai Artis KDI dan artis Ndangdut, rute dari Mandala Wisata menuju Kertek - kembali menuju Kota Wonosobo dan finish di Mandala Wisata lagi.
Acara ini dimulai jam 8 pagi dengan menanam antara artis KDI dan masyarakat di jalur binangun-bojasari. dilanjutkan pawai, seterusnya lomba nyanyi sampai final malam harinya. pada malam itu pas pukul 00 dini hari juga akan Pesta Kembang APi
Jangan lupa ikut dan saksikan...........Gratisssss tissss tissss..... tapi inget ya harus bisa jaga diri dan saling menghormati. prinsip bagaimana Kertek aman, Wonosobo aman dan semuanya bahagia menuju tahun 2009 yang lebih OK n menantang.

19 Desember 2008

"GOTONG ROYONG" Anugerah Terindah Yang Kita Miliki




Anugerah adalah suatu nilai tertinggi dan terindah yang tidak semua orang bisa mendapatkan. Kertek banyak dikaruniai anugerah terindah berupa potensi alam, namun anugerah ini bukan tidak mungkin berubah menjadi bencana. yakni manakala manusia memperlakukannya dengan seenaknya tak peduli kepada lingkungan. sebernanya tidak perlu muluk-muluk. semuanya ini cukup dimulai dari yang kecil saja untuk mempercantik dan memelihara anugerah kecamatan Kertek. misalnya, gerakan massa gotong royong kebersihan di jalur tersebut. nah gerakan ini dilaksanakan pada hari minggu 21 Desember 2008 jam 8 pagi sampai jam 10.00 wib.
Kegiatan ini menindaklanjuti hasil pertemuan Camat dan Sekcam Kertek dengan para Kepala Desa/Kelurahan yang berada jalur jalan protokol jalan propinsi mulai dari Reco sampai Wringinanom. tapi yang lebih khusus adalah ibukota kecamatan atau sekitar lokasi pasar Kertek.
Tahap awal adalah bagaimana menciptakan kebersihan kawasan tersebut. selanjutnya bagaimana menciptakan keindahannya dan tahap tindak lanjut adalah mengemas kawasan ini menjadi satu kawasan yang menarik . tujuannya menjadi daya tarik bagi siapapun untuk singgah.
semua ini sejalan dengan potensi yang dimiliki Kertek dengan hamparan hijau kebun tehnya, panorama alam dua gunung kembar Sindoro dan Sumbing, kesejukan udara dan keramahan masyarakatnya. Jangan heran kalau sebenarnya banyak pelancong, turis dan pengguna jalan ini beristirahat sejenak bersama kaluarga. yaah betapa indahnya tatkala duduk santai menikmati anugerah Tuhan ini. namun demikian masih disayangkan atribut pendukungnya memang belum layak dan sesuai dengan harapan mereka.
Pemerintah Kecamatan baru-baru ini telah memaparkan gagasan pengembangan kawasan Reco-Kertek sebagai kawasan eco-tourism. yakni kawasan yang mengembangkan perekonomian masyarakat berbasis pariwisata. kajian inipun masih dalam proses penggodokan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo. kita semua berharap masyarakat di sekitar jalur Reco-Kertek mampu memanfaatkan anugerah terindah yang diberikan Tuhan ini.

Pelatihan Menjahit & Pembuatan Saos Tomat


Tim Pnggerak PKK Kecamatan Kertek pada tanggal 20 Desember 2008 melakukan pelatihan Menjahit dan pembuatan saos tomat kepada semua kader PKK Desa se Kecamatan.
Acara ini dimaksudkan untuk membina para kader PKK yang harapannya dapat menularkan ke semua Ibu rumah tangga. kegiatan ini cukup mendapat antusias, mengingat menjahit banyak disukai kaum perempuan dan memiliki nilai ekonomis.
Pelatih yang mengampu kegiatan ini adalah dari Penjahit Naomi yang beralamat di Jalan Parakan nomor 125 atau tepatnya di depan Kecamatan Kertek dengan pemilik Ibu Sri Ganjil (Nama tenar).

Penjahit Naomi untuk kalangan Kertek dan Kabupaten Wonosobo sudah tidak asing lagi. Pengalaman dan hasil karyanyapun banyak disuka. tak heran penjahit ini sering kewalahan menerima order pesanan. Sementara kebutuhan akan sandang nampaknya dari waktu ke waktu terus meningkat. belum lagi untuk memenuhi selera model yang tidak ada habis-habisnya. untuk itulah pengalaman dan teknik menjahitnya diminta Ketua TP.PKK Kecamatan Kertek dan Camat Kertek dapat ditularkan kepada masyarakat lain khususnya kaum Perempuan.
Mengapa bidikannya kaum perempuan? kaum ini memliki banyak kelebihan yang kurang dimiliki kaum pria, seperti keuletan, ketelatenan, sabar dan tekun. sementara untuk mendongkrak potensi unggulan Kertek di bidang pertanian, Tomat menduduki peringkat ketiga setelah Cabe dan sayur segar (Kol,Sawi). biasanya petani dihadapkan pada permasalahan bagaimana cara memasarkan. bila jumlah produksi banyak justru harga menurun. sementara petani ingin produksi mereka berkapasitas banyak.
Melalui Pelatihan pembuatan saos tomat dimaksudkan agar kaum perempuan (TP.PKK) mampu memiliki inovasi dalam mengembangkan potensi desanya. tidak hanya menjual hasil panen begitu saja, namun dapat mengemas sedemikian rupa menjadi satu produk yang dibutuhkan masyarakat. melalui pelatihan yang instrukturnya dari Dinas teknis terkait ini harapanya materi pembekalan mampu diserap secara mudah oleh para kader. hasilnyapun dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu menopang kebutuhan rumah tangganya.

16 Desember 2008

PESONA KERTEK NAN CANTIK DAN ELOK

Wajahku juga wajahmu, Wajah Kertek yang jelek dan kotor menandakan wajah kita juga demikian, tapi sebaliknya wajah Kertek yang bersih dan indah mencerminkan pribadi dan perilaku kita yang baik. Kertek adalah pintu gerbang Wonosobo yang paling strategis. di sini juga banyak potensi alam yang mendukung.
Pemerintah Kecamatan merencanakan program mempercantik wajah pintu gerbang mulai dari Reco sampai Binangun dengan kebersihan dan keindahan kawasan kanan kiri jalan protokol. rencana ini akan direalisasikan pada tahun 2009 nanti. ini program bukan berasal dari anggaran pemerintah, namun program pemberdayaan masyarakat dan swasta untuk bersama-sama mewujudkan wilayah kita yang ASRI.
tujuannya tentu tidak saja bagi kepentingan masyarakat sekitar. tapi juga mendukung Wonosobo kota bunga, kota turis dan kota Adipura. dengan cara mempercantik kanan kiri jalan protokol melalui kegiatan bunganisasi baik dalam bentuk pot-pot atau penanaman bunga sejenis berkelompok di sepanjang jalur tersebut. SIlahkan anda ikut berpartisipasi demi wujudkan impian ini. dukungan anda tentu sangat kami harapkan.

15 Desember 2008

Peningkatan PBB

Kecamatan Kertek merupakan wilayah yang memiliki pokok PBB terbesar kedua di Wonosobo yakni mencapai Rp. 868.167.575,- Sementara banyak permasalahan yang menghadapi dalam proses pelunasannya. pemasukan PBB Kertek sampai dengan minggu IV desember 2008 ini baru mencapai 87,8 %. Tim penarik sudah diintensifkan tidak saja pada tingkat kecamatan, namun sampai ke tingkat desa yakni melibatkan perangkat desa. Kertek dari dulu nampaknya belum pernah lunas 100 %, namun bukan berarti ini semua tidak bisa LUNAS 100%. i
nilah tantangan yang mesti terus dipacu. sektor ini merupakan primadona bagi desa, karena hasil pemasukan PBB akan dikembalikan ke desa lagi berupa Alokasi Dana Desa. Peran masyarakat sangat penting untuk itu demi kemajuan desa, mari kita tingkatkan pemasukan PBB. tanpa dukungan anda, pemasukan riil PBB wilayah ini takkan mungkin berhasil.
mari kita tunjukkan bahwa Kertek juga mampu seperti Kecamatan lain LUNAS 100%. masalahnya dimana, ada pada pertanyaan berikut: SUDAHKAH ANDA MEMBAYAR PBB TAHUN INI?
nah.......silahkan bagi anda yang belum, tidak ada kata terlambat. demi anda sendiri, bayarlah PBB tepat waktu. jangan ditunda.

10 Desember 2008

Nikmatnya Tempe Kemul


Bukan karena suhu daerah yang begitu dingin, hingga sebuah gorengan tempe harus dikemuli. ini hanya sebuah nama dari makanan khas daerah pegunungan yaitu Tempe Kemul.

Dinginnya udara yang rata-rata berkisar antara 22-28˚C pada siang hari dan antara 18-24˚C pada malam hari, terasa enak jika kita duduk nongkrong sambil makan gorengan yang panas. Kebiasaan ini sudah cukup populer di kalangan masyarakat Kertek dan Wonosobo pada umumnya dengan makan tempe kemul.

Ya makanan gorengan yang berbahan kedelai diproses menjadi tempe tipis-tipis ini dikemuli dengan adonan pati dan bumbu serta sayuran kocai, semakin nikmat saat dimakan selagi panas. Biasanya mereka makan dengan ceplusan cabe rawit. Inilah salah satu andalan makanan khas wilayah ini yang tiada duanya rasanya. makanan ini sering mendampingi semua jajanan makanan di setiap warung makan. Rasanya kenyal empuk dan gurih, bikin lidah bergoyang. Kalo sudah mencoba satu tempe biasanya bikin mau tambah dan tambah terus.

Anda Mau coba? tak perlu susah-susah karena hampir semua warung makan, warung emperan dan semua warung kecil menjajakan makanan ini. Bilang aja beli tempe kemul....dijamin OK. harganyapun terjangkau bagi semua kalangan. nah anda yang terutama berada di luar Kertek atau Wonosobo, mampir dan cicipi makanan ini.

Andalan Pertanian








Kecamatan Kertek kaya akan hasil bumi seperti sayur mayur, palawija, jagung, cabe dan tembakau. Semua menjadi produk andalan wilayah ini. Tak heran kalau mayoritas penduduk kecamatan ini bermatapencaharian sebagai petani. Selain untuk memasok kebutuhan local, produk ini juga dikirim ke berbagai kota di jawa tengah bahkan sampai ke Jakarta maupun Surabaya. Namun sayangnya, nasib petani sampai kini masih belum sebaik tengkulak atau pedagang. Meraka selain dihadapkan pada proses produksi yang kadangkala ada kendala baik alam maupun teknis, masih ditambah dengan naiknya bahan pendukung seperti pupuk. Tak jarang barang inipun langka di pasaran. Namun demikian potensi pertanian ini menjadi satu andalan Kertek dengan kemiringan lahannya yang cukup mendukung, pihak pertanian melalui BPP Mertatani Kertek, sector ini akan digenjot sehingga menjadi sumber pokok bagi mayoritas penduduk.

04 Desember 2008

Prioritas Program Kecamatan Kertek

8 PROGRAM PRIORITAS KEC. KERTEK 2009

1) Pengentasan kemiskinan, kecamatan ini memiliki jumlah rumah tangga miskin sebanyak 6.193 KK. jumlah ini mencapai 31,5 % dari keseluruhan jumlah rumah tangga yaitu 19.631 rumah tangga. berbagai program yang sedang dan akan terus ditingkatkan antara berupa peningkatan kualitas pelayanan penyaluran beras warga miskin, pengoptimalan penggunaan alokasi dana desa tahun 2009 yang pro poor yakni melalui program pengentasan kemiskinan, pelaksanaan PNPM 2009 secara mandiri dan inovatif berdasarkan skala kebutuhan yang mendasar masyarakat. 2) Penuntasan WajarDikdas 9 tahun dan Buta aksara, sampai saat ini tercatat angka 155 anak usia 7-12 tahun yang belum mengenyam pendidikan setingkat SD. sementara ada pula 434 anak usia 13-15 tahun yang juga belum memperoleh pendidikan setingkat SLTP. Proses penanganan wajardikdas sampai tahap ini masih memetakan masalah, dimana jumlah data tersebut sedang di teliti riil kondisi di lapangan. hal ini terkait dengan kebanyakan keberadaan fisik mereka yang sudah terlanjur bekerja di luar kota, ada yang memiliki keterbatasan seperti cacat mental serta faktor budaya, semangat bersekolah dan ketidakmampuan orang tua. Hasilnya akan teridentifikasi jumlah sasaran yang bisa digarap riil pada tahun ajaran 2009/2010. sementara sisa garapan yang belum tergarap akan ditindaklanjuti pada program berikutnya, dengan meminta kesanggupan para orang tua mereka masing-masing. permasalahan yang dihadapi cukup pelik. budaya bersekolah yang masih rendah dan ketidakberdayaan orang tua menjadi faktor utama pemicu. upaya yang dilakukan melalui pendekatan ke orang tua, dan mencari solusi bagi pembebasan biaya sekolah setingkat itu. berbagai kran komunikasi dijalin untuk menjembatani masalah ini, tidak saja tanggung jawab unsur akademisi Dinas Pendidikan dan para guru, namun sudah sampai pada keterlibatan semua komponen stakeholder masyarakat desa setempat. disamping itu tak kalah penting hambatan faktor geografis dan ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang memenuhi, menjadi satu persoalan sendiri yang ternyata menjadi faktor pelemah semangat bersekolah bagi anak. upayanya adalah sedang dirumuskan akan pembentukan sekolah satu atap di beberapa titik lokasi terpencil. 3) Pengurangan Angka Kematian Ibu dan Bayi serta penanggulangan Gizi buruk. Secara umum jika dilihat pada AKB dan AKI tahun 2008 ini, jumlah angkanya menurun dari tahun 2007 lalu. tahun 2008 AKI 3 orang Ibu dan AKB 41 orang anak menurun dari angka 2007 AKI 4 orang dan AKB 58 anak. namun demikian jumlah angka ini akan diupayakan ditekan pad tahun 2009 melalui berbagai program kegiatan seperti mengoptimalkan Program P4K, Pelayanan posyandu, pengoptimalan peran kader dan bidan desa untuk melakukan deteksi dini, serta pengoptimalan program desa siaga. upaya yang dilakukan ini lebih banyak bersifat prefentif untuk menekan adanya angka prefalensi AKI dan AKB. sementara di bidang peningkatan gizi bagi anak, masih terdapat 13 orang balita yang kekurangan gizi. program yang sedang dijalankan oleh puskesmas Kertek 1 dan 2 dengan cara melakukan pendampingan secara kontinue melalui pemberian tambahan makanan bergizi dan vitamin. sementara upaya pembinaan juga dilakukan khususnya pendekatan kepada orang tua agar lebih memperhatikan buah hatinya sehingga proses tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan sempurna. guna mendukung itu, semua kepala desa juga menganggarkan pos ADD pada pemenuhan peningkatan giizi melalui PMT anak dan peningkatan sarana posyandu. disamping itu peran PKK juga ikut terjun secara terpadu bersama lembaga-lembaga desa. 4) Penanganan kerusakan lingkungan hidup. Kecamatan Kertek saat ini memiliki 2.110 Ha lahan kritis yaitu 25,1 Ha akibat galian C dan 2.084,9 Ha akibat pengelolaan lahan yang tidak pro lingkungan. mengapa seluas ini? karena potensi kertek khususnya daerah di lereng Gunung Sindoro memiliki potensi pada agrobisnis jenis tanaman semusim seperti tembakau dan sayur mayur. langkah yang telah dilakukan melalui Gerakan Wonosobo menanam dan Gerakan rehabilitasi lahan menghasilkan output penanganan seluas 350 Ha. sisanya 1.434,9 Ha inilah tahun 2009 akan digarap melalui berbagai program lanjutan. sementara akibat galian C seluas 25,1 Ha dimana terdiri atas 95 titik lokasi di 7 Desa ini, tahap ini adalah proses penutupan. permasalahannya adalah di semua lahan itu terdapat 719 pekerja yang notabene menghidupi 1.021 anggota keluarga. upayanya adalah mencarikan solusi pekerjaan pengganti penambang yakni yang sedang dala rintisan berupa budidaya jamur kuping dan sitake, peternakan domba dan pengembalian profesi ke habitat semua. 5) Penanganan stabilitas keamanan dan ketentraman, Kertek yang merupakan kategori sumbu pendek, menjadikan wilayah ini sering terjadi letupan berbagai permasalahan kriminal baik perseorangan maupun massa. upaya yang terus dilakukan berupa pembinaan dan pendekatan ke semua tokoh kunci. langkah ini untuk usaha prefentif dan pendeteksian dini pada berbagai titik kerawanan. 6) Penurunan laju pertumbuhan penduduk 1 % melalui Program Keluarga Berencana, Jumlah penduduk akhir oktober tahun 2008 sebanyak 81.942 jiwa sementara jumlah PUS sebanyak 15.469 akseptor. sampai dengan akhir desember ini target peserta KB aktif telah melampui 100%. 7) Pengoptimalan pemasukan Pajak Bumi dan Bangunan PBB Kertek merupakan primadona kedua setelah Kecamatan Wonosobo. jumlah pokoknya mencapai 800an juta dan sampai saat ini telah terrealisasi mencapai 85%. upaya ini tidaklah mudah karena berbagai hambatan baik dari para WP, Obyek yang bermasalah, dan kurangnya intensifikasi petugas penarik. dari sisa waktu ini terus diupayakan baik melalui pembinaan turun ke bawah, pemanggilan WP dan petugas pemungut, apel PBB, maupun pemberian sanksi teguran kepada semua lini sesuai bidangnya. hasilnya diharapkan mampu mencapai paling tidak 90% dan 8) Pengoptimalan potensi unggulan Kecamatan. Berbagai potensi unggulan yang ada cukup beragam dari mulai UKM, sosial budaya, potensi alam maupun sumber daya manusia. problemnya cukup beragam. inilah yang menjadi tantangan. pada sektor UKM kecamatan sedang merumuskan upaya promosi produk lokal yang lebih berkualitas dan kompetitif. sementara pada sektor lainnya tengah diupayakan melalui koordinasi lintas sektoral untuk menerima pembinaan untuk peningkatan skillnya.

02 Desember 2008

PROFIL KEC. KERTEK

PROFIL KECAMATAN KERTEK KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2008

A. GAMBARAN UMUM

Kecamatan Kertek merupakan salah satu kawasan di Kabupaten Wonosobo yang merupakan daerah pegunungan. Secara kewilayahan Kecamatan ini terbagi dalam 19 Desa dan 2 Kelurahan, didalamnya terbagi dalam 72 Dusun, 151 RW dan 731 RT. Jumlah Penduduk Kecamatan Kertek adalah terbesar Kedua di Kabupaten Wonosobo setelah Kecamatan Wonosobo, yaitu sebesar 81.942 jiwa dengan perincian Laki-laki sebanyak 41.609 jiwa dan perempuan sebanyak 40.333 jiwa. laju pertumbuhan penduduk tahun 2008 sebesar 0,076%. Jumlah penduduk tersebut terbagi dalam Kepala Keluarga sebanyak 21.899 KK.

Luas Wilayah Kecamatan ini 6.214.365 Ha dengan ketinggian 700 m hingga 1.150 m diatas permukaan laut. Iklim tropis mewarnasi wilayah pegunungan ini, dengan pembagian 2 musim setiap tahunnya yakni Kemarau pada bulan April sampai dengan September dan hujan pada bulan Oktober sampai dengan maret. Suhu udara kawasan ini terbilang sejuk, dimana rata-rata pada siang hari berkisar antara 26 – 29 ˚C dan malam hari turun menjadi 20 ˚C. tak heran apabila wilayah ini memiliki banyak potensi khususnya dibidang pertanian menjadi sumber mata pencaharian mayoritas penduduknya.

Kecamatan Kertek yang juga merupakan barometer kedua setelah Kecamatan Wonosobo, memiliki berbagai potensi unggulan yaitu:

  1. Home Industri Sepatu Klilin Desa Sindupaten.
  2. Home Industri Kerajinan Tembaga dan Alumunium Desa Surengede
  3. Home Industri Pande Besi Desa Purwojati, Sumberdalem dan Sindupaten.
  4. Home Industri Anyaman Bambu Desa Karangluhur
  5. Home Industri makanan Rengginang Desa Karangluhur.
  6. Home Industri mebelair rumah tangga Desa Bojasari.
  7. Potensi produk sayur-sayuran dan holtikultura di semua Desa.
  8. Potensi Perikanan Darat di Kel. Kertek, Desa Surengede, Sindupaten, sudungdewo dan Ngadikusuman.
  9. Potensi Wisata Bedakah Desa Tlogomulyo, Damarkasiyan dan Pagerejo
  10. Potensi Kesenian tradisional dan campursari Kelurahan Kertek.

B. KONDISI FISIK DASAR

  1. Geografis

Secara Geografis, Kecamatan yang merupakan bagian dari 15 Kecamatan di Kabupaten Wonosobo, memiliki perbatasan ;

Sebelah utara dengan Kabupaten Temanggung, Sebelah timur dengan Kecamatan Kalikajar, Sebelah Selatan dengan Kecamatan Selomerto dan Sebelah Barat dengan Kecamatan Wonosobo.

Pusat Pemerintahan Kecamatan kertek berjarak 8 Km dari Ibukota Kabupaten Wonosobo dan berjarak 112 Km dari Ibukota Propinsi Jawa Tengah. Kecamatan ini merupakan pintu gerbang Kabupaten Wonosobo dari arah Ibukota Propinsi Jawa Tengah. Kecamatan ini berada di lereng Gunung Sindoro dan diapit dua Gunung yaitu Sindoro dan Sumbing. Tak heran kalau wilayah ini merupakan kota satelit kedua setelah Ibukota Kabupaten dan tak jarang menjadi singgahan turis domestik maupun mancanegara karena keindahan panorama alam yang dimiliki.

  1. Luas Wilayah

Luas Kecamatan Kertek adalah 6.214.365 Ha, dengan penggunaan lahan atas lahan sawah seluas 1.705.284 Ha dan lahan bukan sawah seluas 4.509.081 Ha. Untuk lahan sawah tersebut terbagi penggunaannya menjadi sawah irigasi teknis seluas 491.891 Ha, sawah irigasi setengah teknis seluas 296.730 Ha, sawah irigasi sederhana seluas 886.443 Ha dan sawah tadah hujan seluas 30.220 Ha. Sementara penggunaan lahan bukan sawah terbagi atas Pekarangan dan bangunan seluas 362.954 Ha, untuk Tegalan dan Kebonan seluas 2.275.767 Ha, Kolam ikan seluas 11.144 Ha, Hutan Negara seluas 1.382.900 Ha, Perkebunan Negara/swasta seluas 285.029 Ha dan lain-lain seluas 191.287 Ha.

Secara administrasi dari 19 Desa dan 2 Kelurahan di Kecamatan Kertek dapat terperinci pembagian wilayahnya sebagai berikut:

No

Desa/Kel

Dusun

Lingk/dukuh

1

Sindupaten

5

5

2

Surengede

4

4

3

Bojasari

5

6

4

Kertek

4

7

5

Sumberdalem

2

5

6

Purwojati

3

4

7

Karangluhur

4

9

8

Ngadikusuman

4

5

9

Wringinanom

2

2

10

Sudungdewo

3

5

11

Bejiarum

3

5

12

Damarkasiyan

3

3

13

Banjar

2

2

14

Tlogodalem

4

4

15

Tlogomulyo

3

4

16

Pagerejo

6

6

17

Candimulyo

4

4

18

Purbosono

3

3

19

Candiyasan

4

4

20

Kapencar

2

2

21

Reco

4

6


Jumlah

72

95

C. KONDISI PEMERINTAHAN

Kecamatan Kertek secara Administrasi Pemerintahan terbagi dalam Pemerintah Desa sebanyak 19 dan Pemerintah Kelurahan sebanyak 2 Kelurahan. Jumlah perangkat desa yang membantu penyelenggaraan pemerintahan di desa/kelurahan sebanyak 309 orang. Sementara luas tanah bengkok se Kecamatan Kertek adalah 334.406 Ha dan luas tanah Kas Desa 23.408 Ha.

Adapun berbagai sarana dan prasarana yang mendukung baik proses pemerintahan, pembangunan maupun sosial kemasyarakatan yaitu;

  1. Jumlah Balai Desa 19 buah dan jumlah Kantor Desa/Kel sebanyak 21 buah.
  2. Jumlah DAM sebanyak 47 buah.
  3. Jumlah Jembatan sebanyak 30 buah
  4. Panjang jalan klas III 14 km
  5. Panjang jalan klas V 14 km
  6. Panjang jalan desa yang beraspal 9,9 km dan bukan aspal 64,3 km.
  7. Jumlah Puskesmas 2 buah, Puskesmas pembantu 4 buah, Posyandu 101 buah dan Polindes 10 buah.
  8. Jumlah Masjid sebanyak 104 buah, Mushola 179 buah, Gereja 2 buah Vihara 1 buah dan Pure 1 buah.

Nama-nama Kepala Desa/Kel, dan Sekretaris Desa/Kel saat ini adalah:

No

Desa/Kel

Kades/Kel

Sekdes/Kel

1

Sindupaten

Drs. Ridlo

Pamujo Tri S

2

Surengede

H Supri Giyanto

Supardi

3

Bojasari

Muslih

Edi sugiyanto

4

Kertek

Rustiono

Umaryono

5

Sumberdalem

Rahmad

A.Eric M

6

Purwojati

Nurdin M

Eni setyowati

7

Karangluhur

Sucipto

Suparman Sag

8

Ngadikusuman

Safuan Haryanto

K.Zubaedi

9

Wringinanom

Urip P.S.Sos

Dwi Sukarti

10

Sudungdewo

Khomsun

Badawi

11

Bejiarum

Isnaeni

Salimin

12

Damarkasiyan

Sugijono

Pambudi R

13

Banjar

Madiyo HS

Taryono

14

Tlogodalem

Drs. Nurbudi S

M.Isnaeni

15

Tlogomulyo

Nasrudin

Walyoto

16

Pagerejo

Udi Wahyudi SE

Kusno Wijoyo

17

Candimulyo

Ihsanudin

Samanhudi

18

Purbosono

Sugiyanto

Sutrisno Utomo

19

Candiyasan

Setyawan

Sudiyono

20

Kapencar

Dwi Retnoningsih

Hardi

21

Reco

Kribowo

Mardi Utomo

01 Desember 2008

Mari Selamatkan Lingkungan dengan Menanam


Dalam rangka pemulihan lingkungan di kawasan Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo, telah dilakukan penanaman bibit pohon sebanyak 89.400 batang di 15 Desa. Bibit yang ditanam meliputi mahoni, suren, kopi, kelengkeng, jemitri, akasia dan saman. kegiatan ini melibatkan semua unsur baik aparat birokrasi tk. kecamatan, para guru dan siswa serta aparat desa. sementara untuk mendukung upaya perbaikan lingkungan ini telah dilakukan pula Gerakan Perempuan Menanam Kecamatan Kertek yang telah menanam 2.500 batang pohon pada hari Senin 1 Desember 2008. Gerakan ini juga melibatkan semua unsur lembaga perempuan di kecamatan, dan menggerakkan insan pendidik maupun siswa sekolah. Mengapa kita harus menanam dan memelihara pohon? untuk kawasan kertek saja luasan lahan kritis mencapai 2.110 Ha. didalamnya termasuk akibat galian C yang tidak ramah lingkungan yakni seluas 25,1 Ha. sementara para petani banyak menanami lahannya dengan tanaman semusim. padahal sistem ini banyak menghilangkan tanaman tegakan, akibatnya tidak ada lagi pepohonan. tentu saja jika musim hujan banyak terjadi longsor, banjir, dan erosi. sementara pada musim kemarau mata air kian menyusut. lantas siapa lagi yang mau peduli akan nasib alam lingkungan kita ini? padahal dari alamlah kita akan mencukupi semua kebutuhan hidup kita. mari kita renungkan agar kelak anak cucu kita masih menghirup udara segar sebagaimana yang dulu sempat kita hirup.