29 Juli 2009

Sosialisasi Upaya Pengelolaan Sampah menjadi lebih bermanfaat

Sampah dalam benak kita merupakan sesuatu yang kotor, barang yang tidak berguna, bau dan sejenisnya. karenanya sampah selalu dibuang oleh pemiliknya. jika pembuangannya ke tempat yang benar jelas tidak menimbulkan dampak negatif, tapi sering kita jumpai sampah dibuang sembarangan, di jalan raya, sekitar pemukiman bahkan sungai.
melihat masih belum di kelolanya sampah ini, PKK kecamatan Kertek pada hari Rabu 29 Juli 2009, menggelar sosialisasi pengelolaan sampah. kegiatan ini dibantu pihak Badan Lingkungan Hidup dan GOW Kabupaten Wonosobo. Materi sosialisasi berupa teknik pengelolaan sampah organik dan non organik bahkan disertai praktek langsung sehingga memudahkan peserta.
peserta sebanyak 63 orang yang semuanya kader PKK Desa ini, sangat antusias, karena kondisi pengelolaan sampah di sekitar rumah mereka masih jauh dari yang diharapkan, baik dari sisi kesehatan maupun kemanfaatannya. dengan sistem pengelolaan sampah organik melalui alat composter, mereka akan mendapat pupuk organik yang nilai kualitas kandungan haranya cukup baik. disamping itu, bagi sampah-sampah non organik yang tidak dapat diurai oleh mikroba, nampaknya dapat didaur ulang menjadi berbagai kerajinan seperti pot dan vas bunga, tas, pernak-pernik serta cinderamata. tentunya setelah dirubah menjadi sesuatu yang menarik ini mampu memberikan nilai ekonomis.

EO PINK Pemuda Kertek Sukses Adakan Festival Balon Udara


sebuah prestasi telah ditorehkan oleh pemuda Kertek yang tergabung dalam Event Organizer PINK. tim yang diketua M.Kurnianto dan Sekretaris Iwan ini telah menyelenggarakan Festival Tradisional balon udara dengan begitu meriah. tak pelak lagi lapangan Sapuran Wonosobo sebagai ajang kegiatan ini dibanjiri massa yang sangat luar biasa hingga menimbulkan kemacetan radius 3 kilometer ke jurusan Wonosobo dan purworejo.
sebanyak 32 buah balon mampu diterbangkan ke angkasa, dengan gegap gempita tepukan serta sorak sorai penonton mengirinya. banyak kalangan menilai event ini terus diberdayakan dan dilestarikan, karena tradisi balon udara sudah bukan asing lagi di kalangan masyarakat Wonosobo terutama saat hari raya umat Islam tiba.
kegiatan yang mampu memberikan hadiah total senilai 4,5 juta dengan trofi dan piagam ini, memberikan satu kebanggaan bagi setiap peserta yang mengikutinya. begitu sulitnya pembuatan balon dengan berbagai kreasi corak, bentuk dan warnanya serta proses penerbangannya, menjadikan tantangan tersendiri bagi setiap peserta. lebih-lebih event yang keempat kalinya ini, pihak panitia menetapkan persyaratan pengudaraan balon tanpa sumbu api. ini sungguh menyulitkan peserta, namun inilah namanya perlombaan. harapannya dengan beratnya tantangan tersebut hanya mereka yang berkualitas sajalah yang akan mampu memperoleh juara.

17 Juli 2009

Pemuda Kertek Adakan Festival Balon Udara di Alun-Alun Sapuran

Festival Balon Udara Tradisional bagi masyarakat Wonosobo bukan barang asing lagi. sudah beberapa kali event ini diselenggarakan khususnya dalam memperingati Hari Jadi Kabupaten Wonosobo. Untuk peringatan ke 184 tahun 2009 ini Pemuda Kertek tidak hanya tinggal diam sebagai penonton.namun secara aktif terlibat didalamnya yakni pada event festival balon udara tradisional.
kurang lebih 15 orang pemuda yang tergabung dalam Event Organizer Pink yang dikomandani oleh Kurnianto dan sekretarisnya dijabat Iwan ini,ingin tradisi balon warisan nenek moyang tersebut tidak larut tergerus oleh majunya peradapan manusia dewasa ini. setidaknya Kertek yang konon merupakan cikal bakal munculnya tradisi balon udara khususnya saat perayaan hari raya umat Islam, tidak saja berkutat dalam sekup kecamatan saja. melainkan kegiatan penerbangan balon ini bisa menjadi ikon menarik dan mampu menciptakan image bagi masyarakat Wonosobo.
Kapan dan Dimana Kegiatannya?
Festival Balon Udara Tradisional ini akan digelar pada hari minggu tanggal 26 Juli 2009 bertempat di alun-alun Sapuran mulai jam 06.00 sampai selesai. di dalamnya juga didukung dengan parade musik kawula muda yang menampilkan 15 group band. ditetapkannya sapuran sebagai lokasi adalah untuk menyebarkan keramaian Hari Jadi ke luar kota Wonosobo agar masyarakat yang berada di pelosok pedesaan dapat menikmati salah satu hiburan dari rangkaian Hari Jadi Kabupaten Wonosobo. melalui ini pula diharapkan perekonomian masyarakat di kecamatan pinggiran dapat terangkat dan mampu menciptakan kepercayaan sponsor apapun bagi kemajuan perekonomian masyarakat setempat.

16 Juli 2009

Upaya Peningkatan PBB 2009


Dalam meningkatkan pemasukan Pajak Bumi dan Bangunan Kecamatan Kertek tahun 2009, Tim Monitoring dan Intensifikasi PBB Kecamatan melakukan upaya pembinaan kepada 11 Desa yang target pemasukan bulanannya tidak sesuai target. Upaya ini ditempuh dengan cara memanggil 11 desa under target yakni Kertek, Reco, Sudungdewo, bejiarum, wringinanom, candiyasan, kapencar, candimulyo, tlogomulyo, sindupaten dan sumberdalem. Dalam kesempatan tersebut semua kades diminta presentasi permasalahan, upaya dan strategi penanganan hingga penetapan target bulan selanjutnya.

Dari 21 desa yang telah lunas baru 2 desa dan 6 desa menyatakan sanggup lunas pada akhir bulan agustus. Sementara sisanya masih menunggu kemungkinan sampai masa jatuh tempo tiba yakni tanggal 30 september 2009.

Dengan target pokok PBB yang diatas 1 milyar lebih ini, Tim PBB yang diketuai oleh Sekcam Agus Wibowo,S.Sos dibantu oleh semua Kepala Seksi dan staf sejumlah 15 orang terus melakukan upaya sejak dini agar pemasukan dapat diintensifkan seawall mungkin. Hal ini mencermati berbagai agenda yang menghalangi upaya penarikan seperti kesibukan pemilu 2009, event 17 agustusan dan puasa maupun lebaran. Pada beberapa kegiatan tersebut biasanya disamping para perangkat desa mengalami peningkatan kesibukan, masyarakat sedang mengalami banyak tarikan iuran maupun pemenuhan kebutuhan hidup yang banyak.

Di akhir acara tersebut Agus WIbowo meminta kepada semua kades untuk mampu menjadi pilar pemacu semangat para perangkat. Kondisi pemerintahan desa yang sudah demikian maju dengan ketersediaan anggaran yang cukup serta peningkatan tunjangan bagi aparat desa hendaknya menjadi motivasi mereka dalam melaksanakan semua kewajibannya selaku aparatur pemerintah. Lebih lanjut ia juga meminta seni dan strategi aparat dalam menarik PBB ke masyarakat hendaknya terus dievaluasi dengan berbagai inovasi supaya mereka bekerja tidak berdasarkan factor budaya kebiasaan.

Tahun ini pihaknya ingin menargetkan pemasukan PBB di Kecamatan ini mendekati 100%. Hal ini mengingat adanya berbagai permasalahan administrasi seperti obyek pajak di Reco yang hampir 70 juta bermasalah dan masih dalam pegurusan ke KP PBB Temanggung. Belum lagi pada kasus pasar kertek yang tidak mau membayar dikarenakan alas an keadilan dengan pasar-pasar besar lainnya di wonosobo yang tidak ada tagihan PBB.

PENANGANAN 41 LULUSAN SD 1 PAGERREJO YANG TIDAK MELANJUTKAN SEKOLAH


Sebanyak 41 anak dari 54 anak lulusan tahun 2009 SD Negeri 1 Pagerrejo, tidak melanjutkan pendidikan ke SMP. Hal ini tidak sesuai program wajib belajar 9 tahun yang tengah gencar-gencarnya dilakukan oleh Pemerintah. SD yang megah yang telah mampu mengantarkan 100 % anak didiknya lulus ternyata tidak diimbangi oleh peran orang tua dalam melanjutkan pendidikannya ke yang lebih tinggi.

Berkenaan dengan kasus tersebut, pada hari kamis tanggal 16 Juli 2009, UPT Cabdin Pendidikan Kertek bersama tim Wajardikdas telah melakukan dialog dengan para orang tua murid di SD setempat yang dipimpin oleh Sekretaris Kecamatan Agus WIbowo,S.Sos.

Tujuan diadakannya dialog ini untuk mengetahui secara langsung permasalahan yang dihadapi oleh orang tua murid hingga enggan tidak menyekolahkan anaknya. Ada dua alasan yang menjadi penyebab, sebagaimana disampaikan 3 perwakilan orang tua murid yakni Jupri, Wahyanto dan Sutris.

Alasan pertama karena factor ekonomi. Mereka merasa tidak mampu membiayai sekolah baik seragam, transportasi apalagi sampai jika ada bantuan ke sekolah. Mereka meminta pemerintah membantu biaya sekolah secara komplit. Sementara alasan keduanya adalah ada beberapa anak mereka yang memang belum mau untuk melanjutkan ke SMP yakni Rame, Asrofin, Afifudin dan Ponidi.

Terkait dengan permasalahan biaya, kepala UPT cabdin Pendidikan Kertek, Arifin mengatakan bahwa biaya pendidikan regular SMP ada 3 item, yakni operasional sekolah, Investasi dan Personal. Biaya operasional dan biaya investasi bagi SMP telah digratiskan Pemerintah melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sementara biaya personal seperti seragam sekolah dan lain sebagainya menjadi tanggung jawab orang tua.

Namun sekalipun telah ada BOS, para orang tua murid masih belum mau menyekolahkan anaknya karena keberatan dengan biaya seragam anaknya bahkan mereka meminta bantuan agar dibebaskan semua atribut yang berkaitan dengan sekolah sampai kepada transportasi.

Oleh Sekcam Kertek orang tua merid diarahkan untuk menyekolahkan anaknya melalui program SMP terbuka yang akan diampu oleh SMPN 2 Kertek yang berjarak kurang lebih 5 kilometer dari desa setempat. Inipun dengan pertimbangan bahwa system SMP terbuka memberikan keleluasaan murid dalam 1 minggu, 4 harinya dapat menjalankan pendidikan di local desanya dan 2 hari ke induk sekolah. Dengan program SMP terbuka, setiap murid mendapat bantuan pemerintah berupa seragam, sepatu dan sedikit transportasi dari bantuan khusus murid (BKM) yang diterima.

Namun demikian para orang tua murid menolak program SMP terbuka, dan memilih regular ke rintisan SMP 4 yang berjarak hanya 0,5 km. ada beberapa kesulitan untuk menampung mereka ke rintisan SMP 4 kertek yakni belum tersedianya gedung dan fasilitas pendukung, kurangnya tenaga pengajar dikarenakan masih menginduk ke SMP 2 Kertek dan ketiga tahun ajaran sekolah sudah mulai berjalan.

Terkait dengan itu, hasil dialog telah menyepakati beberapa point antara lain,

1. Semua orang tua murid sanggup untuk menyekolahkan anaknya ke rintisan SMP 4 Kertek

2. Pemerintah Kecamatan, UPT Cabdin Pendidikan bersama Kepala Desa akan mencari alternative penampungan sementara untuk 1 lokal kelas.

3. Terkait permintaan bantuan seragam sekolah, pihak Pemerintah Desa Pagerrejo akan membantu melalui Alokasi Dana Desa. Bahkan menurut Kepala Desa Udi menyatakan bahwa pihaknya telah mengalokasikan beasiswa pendidikan bagi anak berprestasi yang masuk dalam kategori miskin.

4. Perlu pendekatan personal kepada 4 orang anak yang belum mau sekolah. Oleh Sekcam diminta peran orang tua, jajaran guru SD 1, perangkat desa setempat dan Kepala desa segera mengambil langkah agar motivasi mereka tumbuh seiring dengan semangat rekan mereka untuk melanjutkan ke SMP.

5. Pendaftaran akan dibuka mulai tanggal 17 juli 2009 yang secara kolektif dibantu oleh Kepala Sekolah SD 1 Pagerrejo dengan fasilitas kemudahan bea fotokopi dan poto ditanggung pihak SD.

Dari hasil kesepakatan tersebut, Sekcam Kertek meminta dalam beberapa hari ini, pihak UPT cabdin pendidikan segera melakukan langkah koordinasi ke Dinas Pendidikan untuk meminta bantuan tenaga pengajar. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk kepala desa akan mencari alternative kemungkinan lokasi sementara 1 lokal kelas penampung. Acara yang sempat molor 1 jam dan berakhir sampai pukul 17.00 WIB ini dihadiri pula oleh Kepala Sekolah SMP 2 Kertek dan wakil dari rintisan SMP 4, Kepala Desa, anggota BPD, perangkat desa dan komite sekolah. Dalam kesempatan itu pula dihadirkan anak mereka untuk dimintai keterangannya. Dari 12 anak yang hadir semuanya menjawak ingin melanjutkan sekolah ke SMP.

12 Juli 2009

Pelayanan KTP/KK 1 Hari Jadi


Setelah beberapa hari waktu lalu akibat membludaknya permintaan KTP/KK dalam program konversi miyak ke tabung gas, kini sudah satu minggu ini, pelayanan KTP/KK di Kecamatan Kertek kembali normal yakni 1 hari jadi bahkan bisa ditunggu manakala belum banyak permintaan yang masuk. jika dirata-rata jumlah permintaan KTP di wilayah ini per hari mencapai 45 orang, sedangkan pada saat terjadinya konversi gas tiga minggu yang lalu, jumlah permintaan KTP mencapai 300-400 perhari. melalui penambahan jaringan 1 unit yang komputer yang diparalel dengan komputer induk dalam program SIAK, kini kecamatan ini mampu melayani permintaan rata-rata sampai 50 bh perhari.
namun demikian manakala terjadi peningkatan jumlah permintaan di atas rata-rata diatas tentulah akan membebani waktu pemprosesan yang akibatnya molor melebihi 1 hari. kepada masyarakat yang akan mengajukan perpanjangan ataupun pembuatan KTP baru, pastikan :
1. membawa foto kopi kartu keluarga
2. data anda lengkap sesuai data yang ada di Kartu Keluarga.
3. Usahakan perpanjangan/ pengajuan dilakukan saat masa berlaku KTP anda habis.
kebiasaan masyarakat seringkali membuat KTP setelah dituntut suatu kebutuhan mendesak, sementara pada saat masa berlaku KTP tersebut sudah habis, yang bersangkutan tidak sesegera melakukan perpanjangan. seperti kasus-kasus pada penyaluran BLT, Tabung gas dan lain-lain, semuanya membutuhkan bukti KTP. dikarenakan masa berlakunya habis, bahkan ada yang belum memiliki, mereka berbondong-bondong mengajukan secara massal. inilah potret masyarakat kita yang sedang kita mulai untuk lebih tertib kembali.

03 Juli 2009

Ekspresikan isi hati anda.....!!!

Pasar kertek dari dulu masih saja semprawut. banyak PKL, dokar tak teratur, angkot berjajar tak beraturan, parkir motor berjubel. bagaimana menurut anda? tulis masukan dan saran anda di suara masyarakat ---> ---> --->