26 September 2011

KBS STILL ON THE MOVE

KERTEK-Program Kebun Bibit Sekolah (KBS) di Kecamatan Kertek masih akan terus "digeber",hal itu terungkap dalam rapat kerja antara Bupati Wonosobo, Pimpinan BUMD,BUMN, Pimpinan Perbankan serta para Camat yang wilayahnya termasuk dalam pilot project Program Kebun Bibit Sekolah ( KBS) di ruang rapat Setda Kabupaten Wonosobo.
Seperti diberitakan sebelumnya, wilayah yang menjadi pilot project program KBS meliputi 6 Kecamatan yaitu Watumalang, Kejajar,Mojotengah, Garung, Kertek, dan Kalikajar.
Camat Kertek, Agus Wibowo,S.Sos dalam paparannya menyampaikan bahwa sampai dengan bulan Agustus ini perkembangan program tersebut cukup siginifikan, "Dari 25.000 bibit yang kami tanam, sampai saat ini yang hidup sebanyak 22.562 bibit atau sekitar 90,2 % dengan ketinggian rata-rata antara 15-17 cm,"ungkapnya." Kami rencanakan bisa ditanam pada awal bulan Desember mendatang"imbuhnya.
Bupati Wonosobo, Drs. H A. Kholiq Arif menekankan bahwa program KBS ini harus berhasil dan semua komponen harus berpartisipasi aktif, " Seluruh dinas, instansi, BUMD dan BUMN harus ikut mensukseskan program ini dan menjaga agar program ini mempunyai jaminan sustainability." tandasnya.
Pelestarian lingkungan masih menjadi isu yang sentral di Kabupaten Wonosobo, mengingat kerusakan ekosistem di kabupaten ini telah mencapai ambang batas yang mengkhawatirkan, padahal Kabupaten Wonosobo menyangga kebutuhan air di 13 Kabupaten/ Kota Se- Jawa Tengah serta menjadi hulu bagi 5 sungai besar di Jawa Tengah terutama sungai serayu dan bogowonto.




18 September 2011

MENGENDALIKAN AMARAH DALAM JIWA


Sebuah Cerita Untuk Direnungkan Bersama

Dulu, aku orang yang bersifat pemarah. Aku tidak bisa meredam amarahku setiap hari. Ayahku menyadari hal ini.

Untuk mengurangi rasa amarahku, Ayahku memberikan sekantong paku dan mengatakan kepadaku agar aku memakukan paku itu ke pagar di belakang rumah tiap kali aku marah.

Hari pertama aku bisa memakukan 48 paku ke pagar belakang rumah. Namun secara bertahap jumlah itu berkurang. Aku menyadari bahwa lebih mudah menahan amarah ketimbang memaku paku ke pagar. Akihrnya aku bisa menahan dan mengendalikan amarah ku yang selama ini telah memburuku. Aku memberitakukan hal ini kepada Ayahku.

Ayahku mengatakan agar aku mencabut satu paku di pagar setiap hari dimana aku tidak marah. Hari-hari berlalu dan tidak terasa paku-paku yang tertancap tadi telah aku cabut dan lepaskan semua. Aku memberitahukan hal ini kepada Ayahku bahwa semua paku telah aku cabut.

Ayah tersenyum memandangku, dan ia menuntunku ke pagar. Dan berkata “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. “Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas.”

Aku menyadari hal ini bahwa aku setiap kali marah aku teringat pada orang yang aku dendam tersebut. Ayah tambah berkata “Seperti lubang ini … di hati orang lain. Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu … Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada …dan luka karena kata-kata adalah lebih buruk daipada luka fisik …”

Terima Kasih Ayah, kini aku dapat meredam dan mengendalikan amarahku setiap saat dan setiap waktu

17 September 2011

PBB KECAMATAN KERTEK "DIKEBUT"

KERTEK- Genderang intensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) di Kecamatan Kertek kembali ditabuh. Hal tersebut diutarakan oleh Camat Kertek, Agus Wibowo, S.Sos pada saat membuka Rakor Dinas di Aula Kecamatan Kertek yang diselenggarakan pada hari Sabtu (17/9). Dalam acara yang dihadiri oleh Muspika, Kepala Desa, Kepala Kelurahan, serta kepala dinas/instansi di lingkungan Kecamatan Kertek.
Hal ini dilakukan mengingat penarikan PBB akan segera memasuki masa jatuh tempo yaitu pada tanggal 30 September mendatang. Sedangkan pemasukan PBB sampai dengan medio September ini baru mencapai Rp. 464.256.469,- atau sekitar 45% dari Pokok PBB Kecamatan Kertek sejumlah Rp. 1.081.545.585,-. Hal ini merupakan penurunan apabila dibandingkan bulan yang sama tahun lalu yaitu sebesar 66%.
Pemasukan PBB pada tahun ini memang mengalami sedikit keterlambatan, hal ini tidak bisa lepas dari pengaruh bulan ramadhan dan Idul Fitri yang jatuh mendekati masa jatuh tempo PBB. Disamping itu juga karena masa tanam tembakau yang masuk pada bulan Agustus sehingga konsentrasi penarikan PBB di tingkat desa menjadi tersendat." Kami dapat memaklumi atas sedikit keterlambatan ini namun kami harapkan mulai hari ini penarikan PBB dapat kembali diintensifkan,"tuturnya." Kami optimis pada tahun ini pemasukan PBB Kecamatan Kertek dapat sama seperti tahun lalu, sukur-sukur lebih baik lagi,"imbuhnya.
Salah satu cara untuk mengintensifkan PBB di Kecamatan Kertek, pihaknya akan memberlakukan sistem "APEL PBB", yaitu melakukan pengecekan hasil penarikan PBB dengan memanggil kepala desa beserta perangkat desa yang belum mencapai target setiap minggu."Kami akan mengenakan target mingguan bagi masing-masing desa, sehingga nantinya progress masing-masing desa dapat dimnitor secara intensif," terangnya.
"Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Desa Banjar, Desa Surengede, Desa Tlogodalem, dan Desa Sumberdalem yang telah melunasi PBB-nya sebelum jatuh tempo," pungkasnya.


15 September 2011

WE'RE BACK!!!



Setelah satu bulan lebih "berpuasa" kini BlogNya Kertek Wonosobo telah kembali, dengan tampilan yang lebih "segar" dan berita-berita tentang Kertek dan Sekitarnya yang lebih up to date tentuya.
Buat agan-agan semua yang telah lama menunggu update terbaru dari BlogNya Kertek, kami mohon maaf atas keterlambatan ini.

Mumpung masih dalam bulan Syawal tidak lupa kami ucapkan Minal Aidin Wal Faizin...mohon maaf lahir batin yaaa........


Admin.