30 Oktober 2011

HARGA HEWAN KURBAN MERANGKAK NAIK

KERTEK-Peringatan hari raya Idul Adha 1432 H atau yang lebih terkenal dengan istilah hari raya kurban akan jatuh pada tanggal 6 November mendatang. Hal ini mendatangkan berkah tersendiri bagi para peternak hewan kurban seperti kambing, domba dan sapi. Betapa tidak, setiap menjelang hari raya kurban seperti ini, harga hewan kurban akan mengalami kenaikan yang signifikan seperti diugkapkan oleh Suroso (60), salah seorang penjual hewan kurban di Kecamatan Kertek."dibandingkan hari biasa, kenaikannya cukup tajam mas, untuk kambing kelas A mencapai 1.700.000,- pada hari biasa hanya 1.250.000,-,sedangkan untuk sapi bisa mencapai 7 juta-an,"ungkap pria asli kertek ini.
Kenaikan harga sampai sekitar 20% ini tidak lepas dari meningkatnya permintaan hewan menjelang hari raya kurban."untuk hari-hari biasa saya hanya bisa menjual rata-rata 3-5 ekor kambing,namun untuk saat ini saja sudah ada pesanan kambing 20 ekor dan sapi 4 ekor,"imbuh pria yang sudah 7 tahun menekuni bisnis ini."kadang saya sampai kekurangan stok mas " tambahnya pula.

TERUS MENINGKAT

Jumlah permintaan hewan kurban dari tahun ke tahun pun terus meningkat, hal ini disebabkan karena minat dan daya beli masyarakat yang ingin berkurban semakin tinggi,"untuk hari raya kurban tahun 2009 saya hanya bisa menjual sebanyak 50 ekor kambing dan 3 ekor sapi, tahun 2010 sekitar 70 kambing dan 5 sapi, kemungkinan tahun ini bisa lebih dari itu, apalagi panen tembakau tahun ini cukup sukses"tutur Suroso.

Menurut Suroso, usaha yang dilakoninya ini cukup membutuhkan ketelatenan karena biasanya pembeli tidak langsung membawa hewan yang dibeli, namun masih dititipkan hingga H-1 Idul Adha,"Selama masih dititipkan, sepenuhnya masih menjadi tanggungjawab saya, baru pada H-1 saya antar sampai kepada si pemesan" ungkap pria yang pada hari-hari biasa juga menjual kambing untuk keperluan aqiqah ini.



24 Oktober 2011

TIPS RUMAH SEHAT SEDERHANA

Salah satu cara untuk menghindari terjangkit penyakit adalah dengan menempati rumah sehat. Adalah keinginan setiap orang untuk memiliki sebuah rumah yang nyaman sebagai tempat persinggahan terakhir. Seperti kata pepatah bahwa rumahku adalah istanaku. Kondisi rumah tinggal yang sehat akan menimbulkan kenyamanan serta kesehatan pemiliknya. Mungkin kita bisa melihat kembali apakah rumah kita bisa dikategorikan sebagai rumah yang sehat atau tidak.

Jika kita merasa bahwa rumah kita adalah termasuk golongan rumah sehat. Tahukah kita apa itu yang dimaksud dengan rumah yang sehat? Rumah sehat adalah rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Dengan menempati rumah yang sehat diharapkan penghuninya terhindar dari bibit penyakit. Hal ini disebabkan aktifitas rutin kita adalah dirumah, baik itu mandi, makan dan bersantai. Memiliki jiwa dan raga yang sehat diharapkan dimulai pula dengan memiliki lingkungan yang sehat yaitu rumah tinggal kita. Menurut peraturan ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh sebuah rumah untuk disebut sebagai rumah yang sehat. Sebuah rumah yang sehat harus memiliki ventilasi udara yang cukup, sehingga ada sirkulasi udara yang baik. Selain itu ruangan yang ada harus cukup sebagai ruang kamar tidur bagi orang tua dan anak-anak. Rumah yang sehat juga harus memiliki pekarangan dan tanaman yang hijau. Dapur juga harus bersih sebagai tempat mengolah makanan. Setiap rumah yang sehat juga harus memiliki jamban atau kamar mandi yang bersih. Disekeliling rumah harus terdapat saluran air yang baik dan airnya mengalir.

Ada banyak manfaat yang kita dapatkan jika kita menempati rumah sehat. Sirkulasi udara yang baik akan menyebabkan bertukarnya udara di dalam rumah sehingga keadaan di dalam rumah tidak menjadi pengap dan sumpek. Bersihnya udara di dalam rumah akan menjadikan penghuninya hidup sehat dan nyaman. Saluran air yang mengalir akan membuat bibit penyakit tidak bertahan lama. Pengolahan makanan yang sehat di ruangan yang sesuai juga menjaga kita dari berbagai penyakit.

Nah, sekarang saatnya kita menjaga agar rumah kita termasuk sebagai rumah yang sehat. jagalah agar suasana rumah senantiasa bersih. Adakan jadwal yang tetap untuk melakukan suatu kegiatan rumah tangga. Buatlah daftar yang baik apa saja kegiatan yang rutin yang harus dilakukan setiap hari, setiap minggu, dan seterusnya. Rutinkan membersihkan kamar mandi dan jamban sehingga tidak terlalu lama dibiarkan kotor. Pastikan saluran air disekeliling rumah selalu mengalir. Nah, semoga rumah kita termasuk sebagai rumah sehat.

23 Oktober 2011

KORBAN KEBAKARAN DI SUDUNGDEWO DAPAT BANTUAN

KERTEK-Korban musibah kebakaran yang terjadi di Kecamatan Kertek beberapa waktu lalu mendapatkan bantuan. Kusnan (55), warga dusun Ngelo, desa Sudungdewo, Kecamatan Kertek yang rumahnya hangus terbakar, hari ini mendapatkan bantuan berupa peralatan rumah tangga, matras, pakaian, dan peralatan sekolah yang berasal dari Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo, Bagian Kesra, PMI dan Kecamatan Kertek serta dari Tim UPBD Kecamatan Kertek.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Kasi Kessos Kecamatan Kertek Bangun Wijiatmaka, SH yang disaksikan oleh Kepala Desa Sudungdewo, Ketua Tim UPBD Kecamatan Kertek dan segenap perangkat desa Sudungdewo.
"Kami berharap dengan adanya bantuan ini, dapat meringankan bantuan korban serta keluarganya," tutur Bangun.
Dalam kesempatan itu juga diserahkan bantuan berupa sejumlah uang yang akan digunakan untuk membangun kembali rumah korban yang terbakar."Nilainya tak seberapa, namun semoga dapat berguna bagi pembangunan rumah korban,"imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, musibah kebakaran yang terjadi 5 September lalu tersebut disebabkan oleh api dari tungku yang digunakan untuk memasak. Tak ada korban jiwa, namun kebakaran tersebut menghanguskan rumah korban beserta isinya dan sampai saat ini korban beserta keluarganya masih menumpang di rumah salah seorang keluarganya yang berada tak jauh dari rumahnya. Sedangkan untuk perbaikan rumahnya akan dilakukan secara bergotong-royong oleh warga Desa Sudungdewo."Untuk perbaikan rumah akan kami laksanakan secara bergotong royong dalam waktu dekat ini." ungkap Kepala Desa Sudungdewo,Khomsun.

19 Oktober 2011

HARI CUCI TANGAN SEDUNIA

KERTEK-Sebagai bentuk dukungan pada kampanye Mencuci Tangan Menggunakan Sabun yang digaungan oleh PBB pada tahun 2008 lalu, pada hari ini Kecamatan Kertek menggelar kegiatan cuci tangan bersama dalam peringatan hari cuci tangan sedunia yang jatuh setiap tanggal 15 Oktober.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Tim Penggerak PKK Kecamatan Kertek ini mengambil tempat di SD 1 Kertek, SD 2 Kertek dan TK Pertiwi Kertek dengan dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK Kecamatan Kertek Sri Sulistiyati.
Dalam acara yang diikuti oleh siswa dan guru ini diajarkan teknik mencuci tangan yang benar dengan menggunakan sabun dan air bersih kepada para siswa. Ketua TP PKK Kecamatan Kertekpun tak canggung-canggung untuk langsung memberikan contoh cuci tangan yang benar kepada para siswa. Para siswapun terlihat sangat antusias saat mengikuti arahan mencuci tangan secara benar.
"Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk menanamkan kebersihan sejak dini kepada generasi penerus, terutama kepada siswa-siswa sekolah,".tutur Sri Sulistiyati. "Disamping itu juga untuk mengurangi resiko penyakit akibat kurangnya kesadaran akan kebersihan,"imbuhnya.
Dalam acara tersebut, wanita yang sehari-hari bekerja di Puskesmas Wonosobo itu juga berpesan kepada para guru agar selalu mengingatkan para siswa agar membiasakan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air, selain itu juga agar selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar."
Kampanye mencuci tangan dengan sabun, memiliki beragai tujuan. Selain tujuan yang telah disebutkan diatas, kampanye ini juga dimaksudkan sebagai upaya untuk peningkatan pembangunan fasilitas sanitasi disekolah. Menurut Unicef kurangnya akses untuk air bersih mengakibatkan penurunan tingkat kehadiran anak perempuan disekolah saat mereka memasuki masa puber, karena tidak adanya fasilitas sanitasi yang memadai. Akses air bersih dan sanitasi ditenggarai merupakan dasar penting untuk kehidupan anak-anak diseluruh dunia dilihat dari segi kesehatan, kelangsungan hidup, dan rasa penghargaan terhadap diri mereka. Penyediaan air bersih dan perilaku sanitasi yang baik disekolah juga menjadi salah satu cara untuk mencapai Tujuan Pembangunan Millenium ( MDG's).

18 Oktober 2011

12 TAHUN SMAKER

KERTEK- Kemeriahanpun terjadi ketika para guru mulai beraksi di panggung. Suasana tersebut terjadi ketika para guru menampilkan sebuah drama musikal bertajuk "ENTHIT" pada pentas seni yang diadakan dalam rangka HUT SMA Negeri 1 Kertek ( SMAKER) yang ke-12. Dalam pentas seni tersebut juga ditampilkan berbagai macam kreatifitas siswa seperti band, tari tradisional, perkusi, dan juga teater.
Para siswapun mengaku mempersiapkan dengan serius untuk pentas seni kali ini. "Kami sudah latihan sejak sebulan yang lalu mas," tutur Dimas (17) siswa kelas 12 yang pada pentas seni kali ini menampilkan kesenian kuda kepang bersama teman-teman satu kelasnya, lengkap dengan kostum dan riasan wajah ala embleg.
Bukan hanya pentas seni, untuk memeriahkan perayaan dengan tema " GALANG KEKOMPAKAN DAN RAIH PRESTASI" tersebut juga digelar berbagai macam kegiatan antara lain senam bersama civitas akademika, kebersihan lingkungan dan penghijauan, pentas seni, donor darah, parade band SMP, dan juga pembuatan SIM massal yang akan diselenggarakan pada hari Sabtu (22/10)mendatang.
Kegiatan pada tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena tidak hanya diisi dengan kegiatan yang bersifat hiburan namun juga diisi dengan kegiatan sosial,"HUT pada tahun ini sedikit berbeda karena disamping untuk mengembangkan kreativitas siswa juga untuk memupuk jiwa dan rasa kepekaan sosial dikalangan siswa,"ungkap Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kertek Sabar Riyanto, S.Pd, MT. " khusus untuk hari ini diselenggarakan pentas seni dan donor darah,"imbuhnya.
Kepedulian sosial dari para siswapun dapat dibuktikan dengan banyaknya darah yang terkumpul dari kegiatan donor darah pada hari ini, " Semuanya terkumpul 30 kantong darah yang terdiri dari golongan O, A, B, dan AB.Namun paling banyak O yaitu 20 kantong," ungkap Asri(47) petugas dari PMI Wonosobo.





16 Oktober 2011

PENDATAAN PROFIL DESA JALAN TERUS

KERTEK- Pelaksanaan pendataan profil desa di Kecamatan Kertek sampai dengan saat ini telah mencapai hasil yang cukup signifikan. Dari 21 desa/ kelurahan yang terdapat di wilayah kertek. 20 diantaranya sudah mulai melaksanakan pendataan. " secara umum semuanya sudah melaksanakan namun tinggal satu yaitu desa Purwojati yang baru mulai hari ini,"ungkap Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Kertek, Tukirman."bahkan di beberapa desa seperti Bojasari dan Sumberdalem, pendataan sudah mencakup sekitar 10 % dari jumlah warga, diharapkan pada akhir november pendataan sudah selesai" imbuhnya.
"Sedangkan untuk pembiayaan, seluruhnya dibebankan pada APBDes masing-masing desa meliputi biaya pengadaan blangko dan honor pendata."
Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, program yang dimaksudkan untuk membentuk basis data yang valid ini sebenarnya sudah digulirkan sejak medio mei 2011 lalu, namun saat ini baru memasuki tahap pendataan , sedangkan untuk tahapan input data direncanakan dapat mulai dilaksanakan pada bulan desember mendatang." Untuk sementara, proses input data profil desa belum dapat dilaksanakan karena software input datanya masih dalam tahap penyempurnaan, "terang Kasubbid Pengelolaan Aset Desa BPMD Kabupaten Wonosobo, Erna Yuniawati, AP.
Proses pendataan profil desa di kecamatan Kertek tidak mengalami kesulitan yang berarti karena sebelum mendata, masing-masing petugas pendata telah terlebih dahulu mendapatkan pelatihan di Kecamatan,"ternyata tidak sulit mas, hanya daftar pertanyaannya yang banyak dan tulisannya yang agak susah dibaca," tutur Rida(20) salah seorang petugas pendata asal desa Bojasari.
Kecamatan juga turut memantau dan turun langsung ke lapangan guna membantu kelancaran program ini ,"petugas dari Kecamatan sering datang untuk membantu kalau ada kesulitan, mereka juga on call kalau sewaktu-waktu dibutuhkan,"imbuhnya sembari mendata salah seorang warga.
Profil desa, apabila dijalankan dengan maka akan menjadi sumber data yang benar-benar valid, maka tidak akan terjadi lagi bantuan yang salah alamat ataupun pembangunan yang tidak merata.

MOHON DIRI


ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABARAKATUH

Sehubungan dengan berakhirnya masa tugas kami sebagai Camat Kecamatan Kertek, kami atas nama Pemerintah Kecamatan Kertek, pribadi dan juga keluarga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh komponen masyarakat Kertek, yang telah mendukung kami selama masa kepemimpinan kami.
Kami juga memohon maaf yang sedalam-dalamnya apabila dalam kami memimpin terdapat tutur kata dan tindakan yang kurang berkenan di hati masyarakat. Semoga Kecamatan Kertek dapat lebih maju dan lebih sejahtera.
Selanjutnya kami mohon do'a restu melaksanakan tugas dengan baik ditempat yang baru nanti.

WASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH




AGUS WIBOWO,S.Sos dan Keluarga

07 Oktober 2011

GEROBAK MOTOR KIAN MARAK

KERTEK- Berdagang sayur di warung atau gerobak dorong mungkin sudah biasa, Namun di Wonosobo kini kian marak sepeda motor yang dirombak menjadi gerobak. Seperti yang terjadi di pasar Kertek, jumlah pedagang gerobak motor sayur terus bertambah. Berkembangan usaha itu tidak lepas dari perolehan keuntungan yang diperoleh. Sebagaimana penuturan Sri Surani (39) warga Desa Marongsari, Kecamatan Sapuran yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual sayur menggunakan sepeda motor dengan cara berkeliling kampung.

Menurut dia, jumlah motor gerobak sayur terus bertambah. Saat ini, pedagang yang tergabung dalam Forum Organisasi Pedagang Pasar Pagi Kertek (FORPAK) saja jumlahnya sekitar 500 gerobak. Sementara di Wonosobo terdapat tiga organisasi pedagang sayur keliling yakni Forpak, Embun Pagi, Alpat. Forpak dan Alpat berpusat di pasar Kertek sementara Embun Pagi berpusat di Pasar Induk Wonosobo.

Dia mengaku sudah berjualan sayur sejak tahun 2007 menggunakan sepeda motor. Sebelumnya Sri Surani hanya berjualan di Desa Marongsari secara menetap namun karena hasil yang diperoleh menurun dia kemudian memilih berjualan dengan cara berkeliling kampung. "Seingat saya, dulu belum ada yang berjualan sayur menggunakan sepeda motor. Kebanyakan pedagang sayur berkeliling dengan cara digendong. Tetapi tahun demi tahun jumlah motor gerobak sayur terus bertambah," tuturnya.

Hal itu tentunya tidak lepas dari perolehan keuntungan yang didapat. Jika dibanding berjualan secara menetap, jualan menggunakan sepeda motor jauh lebih untung karena bisa langsung mendatangi pembeli. Untuk bergabung ke dalam organisasi tersebut, pedagang harus membayar sekitar Rp 500.000 dengan beberapa fasilitas yang diberikan seperti kartu nama dan jaminan keselamatan.

Dikatakan, biasanya pedagang berkumpul di pasar tradisional pukul 05.30 WIB kemudian berkeliling ke kampung-kampung untuk menjual sayur. Meskipun saat ini harga sayur sedang merosot, namun tidak mempengaruhi omset penjualan sayur Sri Surani. Bahkan, dia mampu mengantongi untung yang cukup menjanjikan, sayangnya dia enggan menyebut ngka pastinya. "Ya cukup untuk hidup dan bayar sekolah," tuturnya.

Dia memaparkan, tidak hanya masyarakat saja yang tertarik usaha sepeda motor sayur, namun beberapa pengusaha Wonosobo kelas menengah pun berencana andil dalam bisnis tersebut. Karena itu, kata dia, usaha ini akan terus bertambah. Namun dia masih optimis bahwa usaha jualan sayur itu akan tetap bertahan mengingat daya konsumsi masyarakat yang terus bertambah. "Terjadi persaingan harga itu sudah pasti. Namun saya yakin usaha ini akan berlangsung awet," tuturnya.

05 Oktober 2011

MAYAT BAYI DITEMUKAN DI KEBUN TEH

KERTEK-Sesosok mayat bayi ditemukan didalam kardus mi instan di areal perkebunan teh PT. Tambi ,Dusun Banaran, Desa Candiyasan, Kecamatan Kertek. Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB oleh Mujiyono (48),"waktu itu saya sedang mencari ayam saya yang lepas lalu saya melihat kardus tergeletak,setelah saya buka ternyata isinya mayat bayi,"tuturnya.
Diduga bayi malang tersebut baru saja dilahirkan, karena ari-dan tali pusarnya masih menempel.
Kapolsek Kertek, AKP. Tri Gumono, ketika ditemui di TKP mengungkapkan bahwa kemungkinan bayi tersebut belum lama meninggal,"ketika ditemukan bayi tersebut masih lengkap dengan ari-arinya, dan darah masih mengalir serta belum berbau sehingga dimungkinkan meninggal kurang dari 24 jam."
Dia juga menambahkan bahwa diduga ada indikasi kekerasan yang dialami oleh bayi tersebut,"secara umum mayat bayi tersebut terlihat normal dan utuh , namun terdapat memar pada bagian hidung yang kemungkinan akibat kekerasan."Diduga bayi tersebut hasil hubungan gelap yang dibuang oleh orang tuanya,"imbuhnya.
"Kami akan terus dalami kasus ini, dan mengungkap siapa orang tua dari bayi ini,"pungkasnya.
Setelah dilakukan otopsi di TKP oleh petugas dari Puskesmas Kertek II, selanjutnya mayat bayi malang tersebut dimakamkan di pemakaman desa setempat.




04 Oktober 2011

BENDA PENINGGALAN PURBAKALA DI BEJIARUM

Desa Bejiarum, Kecamatan Kertek ternyata menyimpan khasanah budaya yang luar biasa. Tak hanya lengger, jaranan dan warokan, desa ini juga menyimpan banyak sekali benda-benda peninggalan jaman purbakala.
Artefak seperti arca, yoni, lingga, guci, dan batu candi dapat dengan mudah dijumpai di ladang-ladang milik penduduk dan di rumah-rumah penduduk.
Tak banyak yang tahu tentang asal muasal artefak tersebut, namun konon Desa Bejiarum dahulu merupakan tempat untuk melakukan bermeditasi dan melakukan kegiatan spiritual lainnya."di desa ini dahulu pernah tinggal seorang tokoh yang dianggap tertua di wilayah Kertek bernama Kyai Jenthit, sehingga desa ini menjadi pusat kegiatan spiritual,"tutur Adi Oktori, salah seorang perangkat desa Bejiarum."dan sampai sekarang masih ada petilasannya,"imbuhnya.
Menurut cerita dari mulut ke mulut, di Bejiarum ini terdapat 1001 candi yang tersebar di seluruh wilayah desa. Pada era tahun 90-an, ada sekitar 20 buah arca dan batu candi yang terdapat di sepanjang jalan masuk desa, namun sekarang sudah tidak bisa dijumpai lagi. Sebagian telah hilang ataupun telah berubah fungsi menjadi material bangunan.
Kepala Seksi Benda Purbakala Disparbud Wonosobo, Oni Wiyono, mengaku pihaknya tengah menginventarisasi benda-benda purbakala yang ada di Wonosobo, termasuk yang terdapat di Bejiarum ini," Benda-benda purbakala yang ada di daerah Wonosobo pada umumnya berasal dari dinasti Syailendra atau sekitar abad ke-7 Masehi, termasuk yang berada di Desa Bejiarum ini." kami juga berkoordinasi dengan Balai Peninggalan Purbakala ( BP3) untuk memastikan usia dan asal dari benda-benda tersebut,"imbuhnya.
"kami juga bekerjasama dengan pemerintah desa setempat untuk segera melaporkan apabila menemukan artefak purbakala lainnya," pungkasnya.
Artefak seperti yang ditemukan di desa Bejiarum dapat dijadikan salah satu indikator bahwa peradaban di Wonosobo telah cukup tua, namun masih diperlukan perhatian yang lebih serius dari pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan benda-benda peninggalan sejarah yang tak ternilai ini.