27 November 2011

MERDI DESA MENYAMBUT 1 MUHARAM 1433 H

KERTEK-Kedatangan tahun baru Hijriyah 1 Muharam 1433 atau dalam penanggalan jawa disebut dengan 1 Suro disambut masyarakat dengan berbagai cara dan atraksi yang menarik.
Di Desa Candiyasan Kecamatan Kertek, kedatangan Tahun Baru Islam ini diisi dengan acara Merdi Deso. "Acara merdi deso merupakan perwujudan rasa syukur warga candiyasan terhadap berkah yang diberikan selama satu tahun ini dan diharapkan pada tahun-tahun kedepan dapat lebih baik lagi, ujar Sekdes Candiyasan, Sudiyono."

Acara yang digelar pada hari Senin ( 28/11 ) ini diawali dengan ziarah ke makam leluhur pendiri Desa Candiyasan yaitu Ki Ageng Rantamsari dan Ki Ageng Candiyasan yang terletak di Dusun Jurang Jero Desa Candiyasan dengan membawa berbagai macam sesaji seperti nasi merah, ingkung ayam, ketan, dan berbagai macam jajanan pasar serta hasil bumi dari desa setempat. 
"Setelah doa bersama yang dipimpin oleh tokoh adat, seluruh sesaji akan dikirabkan keliling desa dan disantap bersama oleh masyarakat,"imbuh Sudiyono.

Masyarakat Desa Candiyasan terlihat sangat antusias dalam mengikuti acara ini, dengan menggunakan bermacam-macam kostum dan riasan, mereka tampak ikut berpawai dengan membawa gunungan hasil bumi. Tak ketinggalan, kelompok-kelmpok kesenian yang ada di Desa Candiyasan juga ikut menampilkan atraksinya seperti kuda lumping, barongan, dan reog.
"Semua unsur masyarakat, unsur agama serta aliran kepercayaan kami libatkan dalam acara ini," pungkasnya..

Hadir dalam acara ini segenap unsur Muspika, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan tamu undangan dari desa-desa sekitar, bahkan terlihat beberapa wisatawan asing ikut mengabadikan momen budaya ini.

Rangkaian acara merdi deso ini selanjutnya akan ditutup dengan pagelaran tari lengger dan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk yang diadakan pada malam harinya.

Desa Candiyasan merupakan salah satu desa di wilayah kecamatan Kertek yang kaya akan keragaman. Disamping keragaman budayanya, di desa ini juga terdapat berbagai macam agama dan aliran kepercayaan yang kesemuanya dapat hidup berdampingan secara harmonis.






24 November 2011

JALAN SANTAI HUT PGRI KE-66

KERTEK- Peringatan HUT PGRI KE-66 dan Hari Guru Tahun 2011 yang jatuh setiap tanggal 25 November diperingati dengan berbagai kegiatan. Di Kecamatan Kertek, peringatan tersebut dimeriahkan dengan acara jalan santai. 

Acara yang diikuti oleh seluruh guru yang mengajar di sekolah-sekolah se wilayah Kertek ini dilepas langsung oleh Wakil Bupati Wonosobo, Hj. Maya Rosida, MM di halaman SD 1 Kertek. Dalam kesempatan tersebut juga hadir Ketua PGRI Kabupaten Wonosobo, Ketua PGRI Kecamatan Kertek serta Muspika Kecamatan Kertek.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Wonosobo menekankan kepada para guru untuk terus meningkatkan profesionalisme, " Saya harapkan kegiatan ini menjadi momentum strategis bagi jajaran PGRI untuk bersama-sama berbenah diri, memperbaiki kinerja, mempererat tali silaturahmi serta meningkatkan kualitas kesehatan sumber daya manusianya, sesuai dengan tema HUT PGRI dan Hari Guru tahun 2011 ini yaitu Mengembangkan Peran Strategis Guru untuk Membangun Karakter Bangsa. "

Pada acara tersebut juga dilakukan penanaman pohon penghijauan di sekitar halaman sekolah oleh Wakil Bupati Wonosobo, Ketua PGRI Kabupaten Wonosobo dan jajaran Muspika Kecamatan Kertek.


15 November 2011

TRONTON BLONG, 1 TEWAS 2 LUKA-LUKA

KERTEK- Jalur Kertek-Kledung kembali memakan korban. Sebuah truk tronton bernopol AG 8672 DA bermuatan pipa paralon diduga mengalami rem blong di Km.5 jalur Kertek-Kledung atau tepatnya di Dusun Plumbanan, Purwojati Kecamatan Kertek pukul 17.00 WIB. 

Menurut Kanit Laka Lantas Ipda Dono Mulyono,  truk yang sarat muatan tersebut melaju kencang dari arah Kledung menuju Wonosobo, "Diduga truk mengalami rem blong sehingga laju kendaraan menjadi tidak terkendali, kemudian menyambar 2 sepeda motor yang melaju di depannya lalu menabrak mobil pick up sebelum terguling di badan jalan."
Ironisnya, kejadian tersebut hanya berjarak sekitar 50 meter dari jalur penyelamat. "Kemungkinan sopir panik dan tidak sempat mengarahkan kendaraannya masuk ke jalur penyelamat,"imbuh Dono.

Sopir truk bernama Imam Safi'i (32) asal Nganjuk, Jawa Timur tewas seketika terjepit kabin truk yang ringsek. Sementara 2 pengendara motor Ardiyanto (28), warga Brokoh, Pancurwening dan Muklasno (51), warga Karangkajen, Wonosobo, mengalami luka berat dan masih dirawat intensif di Rumah Sakit Islam Wonosobo.
"Korban luka atas nama Ardiyanto kondisinya sudah stabil dan hanya mengalami patah tulang tangan kanan, sedangkan Muklasno sampai sekarang belum sadarkan diri karena mengalami gegar otak berat,"tutur dokter RSI Siti Chodariyah.

Kejadian tersebut sempat memacetkan arus lalu lintas karena banyaknya warga yang memadati lokasi untuk menyaksikan bangkai truk nahas tersebut. Disamping itu juga karena lokasi kejadian berada di jalur utama Wonsobo-Semarang yang cukup ramai. Sampai dengan berita ini diturunkan, proses evakuasi badan truk masih terus berlangsung..

14 November 2011

KLINIK BERHENTI MEROKOK UNTUK MASYARAKAT PEDESAAN

BAGI sebagian orang, merokok bagaikan sebuah kebutuhan. Banyak pecandu rokok yang beranggapan tak bisa hidup tanpa rokok. Bahkan tak jarang mereka bisa menghabiskan berpak-pak rokok dalam satu hari.
Namun tanpa kita sadari, 4000 jenis racun yang terkandung dalam rokok tak hanya meracuni diri kita namun juga meracuni lingkungan sekitar kita.

Berkaitan dengan segala permasalahan seputar merokok, Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah membuka Klinik Berhenti Merokok dan Penyakit Tidak Menular di 10 Kecamatan yaitu Kejajar, Watumalang, Garung, Kaliwiro, Selomerto, Wonosobo, Wadaslintang, Kertek, Kalikajar, dan Sapuran. Sedangkan untuk kecamatan kertek, Klinik ini bertempat Puskesmas Kertek II, di desa Reco.
"Awal dibentuknya klinik berhenti merokok ini sebenarnya sudah sejak bulan Juni lalu, namun di kertek baru kami awali pada awal bulan November setelah musim tanam tembakau,"ungkap Kepala Puskesmas Kertek II, dr. Pratiwi Amindari.
Klinik yang didanai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) ini bertujuan untuk mengkampanyekan bahaya merokok dan membantu warga yang ingin berhenti merokok," tidak ada unsur paksaan ataupun larangan, namun kami ingin membangun kesadaran masyarakat akan bahaya merokok, terutama efek rokok bagi perokok pasif."imbuh Pratiwi.
Bagi masyarakat pegunungan, merokok hampir merupakan hal yang umum. Tak hanya kamu laki-laki saja, kaum perempuanpun tak canggung-canggung untuk mengikuti kebiasaan merokok ini. Bahkan menurut survei yang dilakukan Puskesmas Kertek II, 8 dari 10 anak usia 13-15 tahun telah merokok.

METODE

Metode yang digunakan oleh klinik ini ialah dengan cara sosialisasi, baik secara langsung maupun melalui kader-kader kesehatan desa dan PKK. Sedangkan bagi warga yang menghendaki konseling berhenti merokok, telah disediakan ruangan konseling di Puskesmas Kertek II yang telah dilengkapi dengan alat spyrometer untuk mengecek kondisi paru-paru pasien. Selain itu juga ada 3 orang petugas yang siap untuk membantu dalam konseling tersebut.
"bagi warga masyarakat yang menghendaki untuk konseling berhenti merokok, tidak dipungut biaya, dan bagi masyarakat yang akan memeriksakan kesehatan paru-parunya hanya akan dikenakan retribusi," tambahnya pula.
Mendorong masyarakat untuk berhenti merokok memang bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi orang yang sudah dalam taraf kecanduan. Oleh karena itu dibutuhkan niat yang kuat dan juga ketelatenan dalam menjalankannya.
"konseling berhenti merokok bagi tiap-tiap pasien akan kami lakukan secara bertahap karena memang tidak mudah untuk menghentikan kebiasaan merokok, apalagi bagi yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun,"pungkasnya.






13 November 2011

15 RUMAH LULUH LANTAK DISAPU PUTING BELIUNG

KERTEK-Sedikitnya 3 rumah rusak berat dan 12 rusak ringan disapu angin puting beliung pada hari minggu malam ( 13/11). Ketiga rumah yang rusak berat tersebut adalah milik Nurhadi, Kartoretno, dan Sukir yang semuanya terletak di dusun Yososari, Desa Reco. Salah seorang korban, Giyanti ( 35) menuturkan bahwa kejadiannya berlangsung sangat cepat," saya hanya mendengar suara gemuruh dan tiba-tiba atap rumah saya sudah lepas tertiup angin." Padahal pada saat itu cuaca cerah,"imbuhnya.
Menurut saksi mata, Nurhadi(50) angin puting beliung tersebut berbentuk seperti tornado, dan bergerak dengan kecepatan tinggi,"bentuknya seperti tornado, dan bergerak dari arah selatan dengan sangat cepat, kira-kira sekitar 100 km/jam, bahkan sampai ada pengendara sepeda motor yang terpental."
Tim UPBD Kecamatan Kertek yang mendapat laporan langsung meluncur ke tempat kejadian untuk melokalisir serta mendata kerusakan yang terjadi,"kami sampai ke lokasi sekitar setengah jam setelah kami mendapatkan laporan",tutur ketua UPBD Kertek H. Didik.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian yang diderita oleh warga cukup besar,"kerugiannya sekitar 10 juta."ungkap kades Reco Hely Kurniyawan.
Dari kelimabelas rumah yang mengalami kerusakan, sebagian sudah diperbaiki secara swadaya oleh pemilik rumah, namun untuk rumah yang mengalami kerusakan yang parah masih menunggu bantuan baik dari pemerintah desa maupun dari pemerintah kecamatan.
"untuk rumah yang rusak berat, kami masih menunggu bantuan material baik dari masyarakat maupun pemerintah, sedangkan untuk perbaikannya akan kami lakukan secara gotong -royong,"imbuh Hely.
Saat ini, sebagian warga yang rumahnya belum diperbaiki masih menghuni bagian rumah lain yang masih bisa digunakan.




08 November 2011

EVALUASI ALOKASI DANA DESA TAHUN 2011

KERTEK-Penggunaan Alokasi Dana Desa tahun 2011 Kecamatan Kertek yang digelontorkan secara bertahap oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo sejak medio Juni lalu dievaluasi. Hal itu berkaitan erat dengan pelaksanaan program-program pembangunan yang dibiayai oleh ADD.
"Untuk evaluasi meliputi adminstrasi, peng-SPJ-an dan juga fisik proyek bagi kegiatan pembangunan infrastruktur."ungkap Kasi Pemerintahan Kecamatan Kertek, Tukirman.
Untuk pelaksanaan evaluasi, Kecamatan Kertek telah membentuk tim yang beranggotakan semua seksi di kecamatan kertek. Tim ini bertugas untuk terjun langsung ke lapangan guna memeriksa kelengkapan administrasi serta hasil pembangunan di tiap-tiap desa.
Evaluasi yang diadakan secara periodik ini bertujuan untuk memonitor pelaksanaan kegiatan yang didanai oleh ADD baik bidang fisik infrastruktur maupun bidang pemberdayaan masyarakat. Disamping itu juga untuk meminimalisir penyimpangan-penyimpangan dalam penggunaan Alokasi Dana Desa. "kami mengharapkan pengelolaan ADD pada tahun ini tidak menyisakan masalah dan tepat sasaran," imbuh Tukirman.
Dalam evaluasi yang telah berlangsung sejak hari Selasa (8/11) lalu ini tidak ditemukan penyimpangan-penyimpangan yang berkaitan dengan pengelolaan ADD, hanya beberapa desa yang pembangunannya belum dlaksanakan karena kendala cuaca seperti Desa Candiyasan, "secara umum tidak ada penyimpangan, hanya ada kekurangan di bidang administrasi dan peng SPJ-an saja,"tambahnya.
Kecamatan Kertek pada tahun ini mendapatkan Alokasi Dana Desa sebesar 2,2 miliar yang telah dicairkan dalam 2 tahap, namun ada satu desa yaitu Sudungdewo yang belum bisa mencairkan ADD tahap 2 karena belum menyetorkan SPJ ADD tahap I. Keterlambatan itu dapat menyebabkan desa yang bersangkutan mendapatkan penalti berupa pengurangan jatah ADD sebesar 15% pada tahap berikutnya.
"Kami masih terus membina desa yang bersangkutan agar dapat menyelesaikan SPJnya mengingat tahun anggaran yang sudah hampir berakhir," pungkasnya.




06 November 2011

INAUGURASI KECAMATAN KERTEK

KERTEK-Meskipun terbilang agak terlambat, pada hari Sabtu (5/11) kemarin dilangsungkan acara pisah sambut camat kertek dari pejabat lama Agus Wibowo, S.Sos kepada pejabat baru Prayitno,S.Sos.M.Si.
Acara yang diadakan di aula kecamatan kertek ini dihadiri oleh Muspika, Kepala Dinas/Intansi se-kecamatan kertek, perangkat desa, segenap tokoh masyarakat serta tokoh agama di wilayah kecamatan kertek.
Dalam sambutannya, pejabat lama Agus Wibowo,S.Sos menyampaikan bahwa masih banyak program-program yang belum terlaksana selama masa tugasnya di kecamatan kertek," Program jaring ekonomi pedesaan dan program kota kertek kami harapkan bisa terus berlanjut untuk kemajuan masyarakat kertek dimasa yang akan datang." kami juga mohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat apabila masih belum maksimal dalam memimpin masyarakat kertek,"tambah Agus yang saat ini bertugas sebagai Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Wonosobo.
Pada kesempatan yang sama, Camat Kertek yang baru menyampaikan bahwa titik berat program ke depan ialah pemberdayaan masyarakat kertek,"kami mengharapkan seluruh komponen masyarakat kertek untuk dapat mengkolaborasikan diri dengan mengedapankan prinsip inkrementalisme untuk membangun masyarakat kertek yang lebih baik." ungkap Prayitno.
"Dalam prinsip inkrementalisme ini, semua proses pembangunan akan lebih bersifat bottom up sehingga nasib dan perkembangan kecamatan kertek akan jauh lebih tergantung pada masyarakat kertek itu sendiri ketimbang kepada pemerintah kecamatan,"lanjutnya.
Inkrementalisme adalah suatu prinsip kebijakan publik dimana setiap pengambilan keputusannya didasarkan atas fakta dan realita yang ada, bukan semata-mata didasarkan pada perasaan atau insting semata, salah satu caranya ialah dengan menggali permasalahan dan kebutuhan masyarakat secara langsung dari masyarakat.
"Dengan metode ini diharapkan masyarakat menjadi semakin mandiri dan berdaya,"pungkas pejabat yang sedang melanjutkan studi doktoralnya di Universitas Diponegoro Semarang ini.






03 November 2011

WASPADA CUACA EKSTRIM

Musim penghujan nampaknya telah mulai menyambangi kawasan Wonosobo. Kecamatan Kertekpun tak luput dari guyuran hujan setiap harinya. Tak hanya itu, hujan yang turunpun seringkali disertai dengan angin kencang dan petir. Menurut prakiraan dari BMKG, kondisi ekstrim ini terjadi sebagai dampak dari fenomoena alam La Nina dan diperkirakan akan terus berlangsung hingga akhir tahun 2011.
Dengan kondisi geografis yang terletak di lereng gunung sindoro, Kecamatan Kertek menjadi salah satu wilayah rawan bencana di Kabupaten Wonosobo. Angin puting beliung, tanah longsor kerap melanda daerah ini terutama pada musim penghujan seperti yang terjadi beberapa waktu terakhir. Dalam kurun waktu 1 tahun terakhir saja sudah tercatat 5 kali bencana alam.
Kecamatan Kertek pun tak mau kecolongan lagi. Disamping pembentukan Unit Penanggulangan Bencana yang telah dikukuhkan pada 30 Juni lalu, pihak kecamatan juga terus memantau dan menghimbau masyarakat untuk selalu waspada akan terjadinya bencana. " kami selalu mewanti-wanti masyarakat agar selalu waspada apabila ada gejala-gejala alam yang ekstrim seperti ini," tutur Kasi Trantib Kecamatan Kertek,Hartono."kamipun selalu berkoordinasi aktif dengan Tim UPBD Kertek serta perangkat desa yang berada di daerah rawan bencana,"imbuhnya.

JALUR MAUT

Tak hanya bencana alam saja, bagi pengendara kendaraan yang melintas di Jalur Wonosobo-Temanggung hendaknya meningkatkan kewaspadaan. Hal ini disebabkan kondisi jalan di daerah ini yang relatif sempit, menurun tajam serta berkelak-kelok sepanjang 20 km (terutama dari arah Temanggung). Kondisi tersebut akan lebih parah apabila turun hujan karena membuat jalan menjadi licin serta kabut yang sering turun di daerah ini sehingga mengakibatkan jarak pandang terbatas. " Saat kabut turun jarak pandang bisa berkurang sampai hanya sekitar 5-7 meter saja," tutur Aris ( 28), salah seorang pengendara sepeda motor asal Temanggung.
Jalur Temanggung-Wonosobo memang kerap kali memakan korban, rem blong, sopir mengantuk dan pengendara yang belum mengenal medan adalah penyebab yang mendominasi terjadinya kecelakaan di jalur ini.
Disepanjang jalur ini sebenarnya ada beberapa titik rest area yang dapat digunakan bagi pengendara yang kelelahan atau terjebak dalam cuaca yang tidak mendukung seperti di Rumah Makan Kledung Pass, Rumah Makan Joglo, dan Rumah Makan Gayatri. Pada jalur ini juga tersedia jalur penyelamat yang disediakan bagi kendaraan yang mengalami kerusakan, tepatnya di kawasan desa Candimulyo atau sekitar km.15 dari arah Temanggung.