24 April 2010

KONDISI PEMERINTAHAN DESA

Wilayah Admisnitrasi Pemerintahan Kecamatan Kertek terbagi dalam 19 Desa dan 2 Kelurahan. Masing memiliki jumlah Dusun, RW, RT, jumlah BPD dan jumlah alokasi dnana desa dengan perincian sebagai berikut:

No

Desa/Kel

Kam

pung

Dusun

RW

RT

Jml

Perangkat

Jmlh BPD

Luas bengkok (Ha)

Jumlah ADD

2009 (Rp.)

1

Desa Sindupaten

5

5

5

33

13

7

17,5

139.718.000

2

Desa Surenggede

4

4

10

20

12

7

16,3

136.735.000

3

Desa Bojasari

6

5

10

33

15

7

13,6

134.348.600

4

Kel. Kertek

7

4

9

62

8

-

23,3

-

5

Ds sumberdalem

5

2

6

33

14

7

14,2

137.629.900

6

Desa Purwojati

4

3

8

44

14

9

8,5

137.331.600

7

Desa Karangluhur

9

4

9

47

19

7

12,3

142.104.400

8

Ds Ngadikusuman

5

4

8

21

12

7

16,6

137.331.600

9

Kel. Wringinanom

2

2

5

11

6

-

10,4

-

10

Desa Sudungdewo

5

3

6

18

15

7

15,1

132.857.100

11

Desa Bejiarum

5

3

8

44

17

7

13,8

138.226.500

12

Ds Damarkasiyan

3

3

6

35

11

7

7,7

138.121.400

13

Desa Banjar

2

2

4

12

9

5

6,7

124.504.600

14

Desa Tlogodalem

4

4

4

26

12

5

9,2

134.646.900

15

Desa Tlogomulyo

4

3

5

16

13

5

15,2

129.277.500

16

Desa Pagerrejo

6

6

8

47

16

9

18,5

155.528.000

17

Desa Candimulyo

4

4

8

35

16

11

10,5

141.806.100

18

Desa Purbosono

3

3

5

20

13

7

6,4

134.050.300

19

Desa Candiyasan

4

4

8

27

16

9

10,5

142.104.400

20

Desa Kapencar

2

2

9

56

11

11

7,1

157.914.500

21

Desa Reco

6

4

10

94

20

11

7,3

152.545.000

Jumlah

95

74

151

734

282

145

261

2.647.731.400

Sumber ; Kantor Kecamatan Kertek, 2009.

Dilihat dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, jumlah pokok PBB Kecamatan Kertek tahun 2009 sebesar Rp. 1.048.539.311,- dengan realisasi mencapai 94,01% atau sebesar Rp.985.703.308,-. Data ini bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami peningkatan yakni pada akhir tahun 2008 hanya mencapai 87,97% dari pokok Rp. 859.226.990,- dan akhir tahun 2007 mencapai 79,89 % dari pokok sebesar Rp. 869.769.623,-. Dilihat dari pengelolaan jumlah anggaran yang masuk ke desa cukup besar yakni ADD sebesar 2,6 Milyar dan PNPM untuk tahun 2009 dan 2010 masing-masing 3 milyar se kecamatan, merupakan peluang pemerintah desa dalam melakukan upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sayangnya mind set perencanaan yang dibangun selama ini, masih terbelenggu pada pembangunan dalam arti sempit yakni berupa fisik bangunan/gedung dan belum menyentuh kepada upaya pengembangan pemberdayaan potensi lokal yang ada.

Dari sudut pemanfaatan tanah bengkok pun juga dirasakan belum optimal, karena tidak semua bengkok diolah sendiri tetapi ada diantaranya yang dijual sewa. Sistem pengolahannya pun belum menggunakan cara-cara manajemen yang baik sehingga hasilnya belum maksimal. Bila dikaitkan dengan potensi Kertek sebagai kawasan pertanian, maka setidaknya pemanfaatan tanah bengkok oleh perangkat desa mampu memberikan pengaruh yang signifikan bagi peningkatan kesejahteraan mereka. Ironisnya justru kondisi kesejahteraan perangkat desa sampai saat ini masih belum layak, padahal masih dihadapkan pada kondisi beban-beban sosial yang cukup tinggi.Karenanya pengembangan sektor ekonomi pedesaan diharapkan mampu ditangkap sebagai peluang oleh perangkat desa melalui pemanfaatan sumberdaya yang mereka miliki termasuk tanah bengkok bagi peningkatan kesejahteraannya.

Belum lagi bagi kalangan pengurus RT maupun RW yang secara organisasi merupakan organisasi sosial tetapi dalam prakteknya hampir bisa dikatakan sebagai kepanjangan tangan pemerintah desa di lapis paling bawah. sampai kini lembaga ini sangat berperan vital namun belum diimbangi dengan reward yang jelas dan memadai. Alasannya cukup simpel yakni tidak adanya dukungan anggaran. Untuk itulah perlu dilakukan perubahan paradigma bagi aparat pemerintah desa dari kondisi birokrasi klasik menjadi birokrasi yang lebih modern. Dalam hal ini, birokrasi mampu menyesuaikan kondisi lingkungannya, mampu memainkan peran menggerakkan semua sektor publik bagi kepentingan dan keuntungan pemerintah desa. Sejalan dengan era otonomi desa dewasa ini, desa dituntut memiliki kemampuan finansial (pendapatan asli desa) dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desanya. Mind set mereka mulai diarahkan untuk tidak selalu bergantung kepada pemerintah di atasnya, namun dengan berbekal kewenangan sesuai ketentuan, pemerintah desa diharapkan mampu memiliki jiwa enterpreneurship pada pengelolaan sumber daya lokalnya menjadi satu kekuatan yang memberi kontribusi kepada masyarakat seperti konsep Badan Usaha Milik Desa.

10 Januari 2010

10 ranking terbesar data surveilan penyakit terpilih berdasarkan kasus berobat di puskesmas di Kecamatan kertek

Selama bulan januari sampai dengan nopember 2009 yang lalu, 10 rangking jenis penyakit yang menjangkit di masyarakat berdasarkan kasus berobat ke puskesmas adalah tertinggi Diare yakni sebanyak 1.147 kasus. berikutnya disusul pada penyakit Demam Tiphoid 405 kasus, Disentri 242 kasus, TB Paru BTA 203 kasus, TB Paru Klinis 134 kasus, Campak 91 kasus, Pneumonia 16 kasus, Malaria Vivax 16 kasus, DBD 11 kasus dan Hepatitis 7 kasus.

PBB tahun 2009 Kecamatan Kertek mencapai 90,07%

Tahun 2009 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kecamatan Kertek mencapai 90,07%. Sejauh ini perkembangan PBB selama 3 tahun terakhir memang terus mengalami peningkatan walaupun kecamatan ini belum eprnah sekalipun mencapai lunas 100%. sampai dengan data per 31 Desember tahun 2007, PBB dengan pokok Rp. 869.769.623 masuk sebesar Rp. 694.858.951 atau 79,89%. Tahun 2008 dengan pokok sebesar Rp. 859.226.990 terrealisasi pemasukan sebesar Rp. 756.855.669 atau 87,97% dan tahun 2009 dengan pokok Rp. 1.051.245.580 terrealisasi Rp. 946.850.122 atau 90,07%.
permasalahan yang dihadapi di wilayah ini selain adanya beberapa obyek pajak yang keberadaan wajib pajaknya di luar kota, juga disebabkan rendhanya kesadaran wajib pajak serta lemahnya semangat aparat desa dalam menangani penarikan PBB. disamping itu masih juga ditemukan adanya kesalahan-kesalahan data obyek pajak yang mengakibatkan para wajib pajak merasa keberatan.
untuk itu di tahun 2010 ini, Pemerintah Kecamatan menargetkan adanya peningkatan prosentase berkisar 95-100%. strategi yang akan diterapkan yakni dengan menertibkan administrasi obyek pajak pada triwulan pertama setelah penerimaan SPPT, mengoptimalkan kinerja perangkat desa dan memberikan target-target bulanan kepada tiap desa.

24 Desember 2009

4 BKK resmi Di Merger.

Perusahaan daerah Badan Kredit Kecamatan (BKK) memiliki arti dan peran penting khususnya dalam memberikan pelayanan di bidang keuangan bagi masyarakat pedesaan. untuk meningkatkan kinerja perusahaan ini baru-baru ini telah dilakukan penggabungan 4 BKK menjadi satu manajemen. keempat BKK itu adalah BKK Kertek, Kalikajar, Mojotengah dan Kepil. keempatnya menjadi satu sistem yang kantor pusatnya di kertek. sementara untuk 3 lokasi lainnya menjadi kantor cabang. sebagai pimpinannya mulai dari direktur utama dijabat oleh Sugito, direktur oleh Badal. sementara para pimpinan cabang, Pinca Mojotengah dijabat oleh Sun Mardiyah, Kalikajar oleh Purnoto dan Kepil Sumini
Perusahaan yang kini baru memiliki asset senilai 7 M ini baru bisa menargetkan pendapatan 1,5 M pada tahun 2010. di tengah persaingan di dunia perbankan saat ini, BKK nampaknya tetap eksis dan siap bertanding dengan dunia perbankan konvensional lainnya.
Bagi anda yang belum memiliki tabungan di BKK atau belum menjadi Nasabah, silahkan langsung saja hubungi BKK di atas. Jangan lewatkan bulan promo BKK Kertek Merger.

14 Oktober 2009

SMPN 1 Kertek Juara 1 Lomba Perpustakaan Tk. Propinsi Jateng

SMPN 1 Kertek berhasil menjuarai nomor 1 lomba perpustakaan SMP tingkat Propinsi Jawa Tengah. Hal ini didasarkan pada surat kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah Nomor 041/27507 tanggal 17 september 2009, dimana sekolah ini menempati rangking teratas dengan nilai 4.022,5. disusul pada urutan kedua yaitu SMPN 2 Colomadu Karanganyar dan ketiga SMPN 2 Tengaran Kabupaten Semarang.
dengan keberhasilan tersebut, SMPN 1 Kertek akan mewakili Propinsi Jawa Tengah pada Lomba Perpustakaan tingkat Nasional yang rencananya akan dilaksanakan sekitar awal tahun 2010.
berbagai persiapan terus dilakukan oleh pihak sekolah seperti menyempurnakan literatur bahan bacaan, maupun sarana dan prasarana pendukung lainnya. Semoga Sekolah ini mampu membawa nama harum masyarakat di kecamatan kertek sekaligus Kabupaten Wonosobo.

06 Oktober 2009

60 mahasiswa/i KKN UNNES diterima di Kertek

Senin 5 oktober 2009, tepatnya pukul 13.00 WIB, Kecamatan Kertek menerima Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Unversitas Negeri Semarang (UNNES) sebanyak 60 mahasiswa/i yang disebar ke 10 desa. maksud dan tujuan KKN kali ini adalah untuk melakukan pembinaan dan pelestarian program pemberantasan buta aksara, dimana pada tanggal 2 Mei 2009 yang lalu telah dicanangkan sebagai wilayah yang telah bebas dari buta aksara.
adapun 10 desa yang menjadi sasaran adalah Reco, Damarkasiyan, Banjar, Tlogomulyo, Pagerejo, Kapencar, Candiyasan, Karangluhur, Purwojati dan Purbosono. kesepuluh desa tersebut merupakan desa-desa yang mengantingi angka buta aksara cukup banyak sebelum bulan mei yang lalu.
dengan telah dicanangkannya bebas buta akasara melalui program pemberantasan atau disebut Sukma 1, maka tindak lanjutnya adalah dengan malakukan program pembinaan dan pelestarian atau Sukma 2. tujuan dari pembinaan dan pelestarian ini supaya para warga belajar yang telah bebas tadi tidak lupa lagi akan hal-hal yang berhubungan dengan baca, tulis dan berhitung (calistung). maklum, umumnya para warga belajar PBA ini adalah mereka yang usianya cukup lanjut dan jarang sekali berhubungan berbagai hal yang menyangkut calistung. kalau tidak di sawah, ya di sumur, kalau tidak di sumur ya di dapur lalu ke kasur. itulah gambaran pola kehidupan mereka setiap harinya.
semangat belajar inilah yang sedang dikejar kembali oleh para mahasiswa/i, sehingga program PBA di wilayah dapat sukses. kita doakan para peserta KKN tidak banyak menemui kendala sehingga dapat mempercepat upaya pembinaan dan pelestarian PBA di Kecamatan Kertek.

Atas Nama Masyarakat dan Pemerintah Kecamatan Kertek Mengucapkan

IKUT PRIHATIN DAN BERBELA SUNGKAWA ATAS MUSIBAH GEMPA YANG MENIMPA SAUDARA-SAUDARA KITA DI SUMBAR DAN JAMBI. KEPADA YANG MENINGGAL DUNIA, SEMOGA ARWAH MEREKA DITEMPAT DI SISI-NYA YANG SEBAIK-BAIKNYA, DAN KEPADA YANG MASIH HIDUP, DIBERIKAN KETABAHAN DAN KEKUATAN IMAN DALAM MENJALANI COBAAN INI. AMIN.

mari ikhlaskan amal untuk membantu meringankan beban penderitaan mereka.

16 September 2009

HARI LIBUR LEBARAN IDUL FITRI, PELAYANAN KTP/KK TETAP BUKA

Dalam rangka memperingati Hari raya idul fitri 1430 H Pemerintah Kabupaten telah menetapkan hari libur dan cuti bersama bagi karyawan 1 minggu penuh yakni mulai tanggal 21 sampai dengan 26 september 2009. namun demi memberikan pelayanan kepada masyarakat, Kantor Kecamatan Kertek akan tetap membuka jam pelayanan yang dimulai pada Hari Rabu tanggal 23 sampai dengan tanggal 26 september 2009 tersebut. hal ini untuk memberikan kesempatan masyarakat yang pada saat lebaran membutuhkan berbagai kebutuhan administrasi pemerintahan. untuk itu, Pemerintah Kecamatan kertek telah membagi pegawainya piket pelayanan lebaran selama 4 hari penuh secara bergilir.
pemberian pelayanan ini akan dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00 wib setiap harinya kecuali pada hari jumat hanya sampai jam 11.00 wib.
kepada setiap warga yang ingin mengajukan legalisasi surat menyurat, pengajuan KTP dan KK atau berbagai kepentingan pemerintahan dapat dilayani sebagaimana biasanya pada jam-jam tersebut. semoga pelayanan yang diberikan ini dapat memberikan manfaat bagi semua warga di kecamatan Kertek.

20 Agustus 2009

Kecamatan Kertek Terbesar dan Terkompak dalam Karnaval di Kabupaten Wonosobo





Sebanyak 6.000 orang dari Kecamatan Kertek ikut ramaikan dalam karnaval seni budaya merayakan prosesi pengembalian panji kabupaten Wonosobo dan HUT Proklamasi RI ke 64 tingkat Kabupaten. jumlah ini sangat spektakuler, dimana kecamatan ini menempatkan rangking teratas pada pengerahan peserta. tak tanggung-tanggung, 21 desa/kelurahan yang masing-masing dipimpin kepala desanya ditambah pasukan inti kecamatan yang dipimpin muspika tampil memukau penonton.decak kagum dan sorak sorai penonton yang jumlahnya puluhan ribu, ikut menyemangati mereka tatkala rombongan iring-iringan yang panjangnya 1 kilometer lebih tersebut.
sebagai kecamatan yang menopang ibukota Kabupaten, Kertek memang tidak bisa dianggap enteng. masyarakatnya banyak memiliki kreativitas dan keunikan. tak heran tampilan kreasi seni dan budaya saat karnavalpun beraneka macam. beberapa yang unik antara lain, group drum band dari bahan bambu, peragaan dzikir, sunatan massal dan mbah-mbah tani beraksi. semuanya menunjukkan bahwa elemen Kertek mampu menempatkan dirinya sebagai kecamatan yang kompak, bersatu dan maju.
semua elemenpun terlibat, tidak hanya dari desa, semua dinas instansipun terlibat, bahkan kelompok ojek, angkutan desa, unsur pemuda, dan perwakilan dari elemen pasar. seluruhnya turun ke jalanan dengan semangat yang sama, Kertek Bersatu.
dari seluruh peserta yang ikut, patut diacungi jempol peserta dari Kelurahan Wringinanom yang mampu mengerahkan pasukan sebanayak 1.400 orang dengan berbagai kreasinya. dari mulai anak-anak usia 5 tahun sampai orang tuapun terlibat di dalamnya. merekapun membentangkan slogan bahwa meraka sudah berubah, dan siap mendukung masalah keamanan. ini akibat image yang kurang baik selama ini. padahal pada kenyatannya kampung binangun kini sudah jauh berubah. membangun image harus dilakukan dengan kontinyu dan butuh waktu yang lama. karenya merekapun sadar bahwa mereka siap merubah.
melalui semangat mereka inilah sebenarnya menjadi pilar utama dalam menangkap peluang di masa yang akan datang. semoga kekuatan ini mampu mengarah pada berbagai hal yang memiliki nilai positif bagi kemaslahatan umat.

13 Agustus 2009

137 regu anak SD ramaikan Gerak Jalan HUT Proklamasi

sebanyak 137 regu anak Sekolah Dasar se Kecamatan Kertek, pada hari kamis 13 Agustus 2009 ikut meramaikan acara gerak jalan. acara ini ditujukan untuk memperingati HUT Proklamasi ke 64 RI tingkat Kecamatan Kertek. dalam kesempatan tersebut Ketua Panitia HUT RI yang sekaligus Sekcam Kertek, Agus Wibowo, menerangkan bahwa tujuan kegiatan ini untuk menyemarakkan rangkaian HUT RI sekaligus menanamkan nilai-nilai semangat kejuangan bagi generasi muda.
sementara oleh ketua panitia teknis lomba gerak jalan, Agus Supardiyanto, acara gerak jalan seperti ini sudah merupakan tradisi masyarakat Kertek khususnya kaum pelajar. tak heran bila setiap kegiatan seperti ini jalan protokol Kertek Wonosobo selalu macet. kegiatan gerak jalan ini dibagi dalam tiga kelompok yakni tingkat SD pada hari ini, tingkat SMP pada tanggal 15 Agustus 2009 dan tingkat SMA dan umum pada tanggal 17 Agustus 2009 setelah upacara detik-detik proklamasi.
sambutan masyarakat begitu antusias karena biasanya berbagai keunikan seni dan budaya muncul di acara ini. judulnya memang gerak jalan, namun dalam prakteknya pasukan yang mengikutinya khususnya kategori umum lebih banyak disebut karnaval. masyarakat umumnya berpakaian bebas sesuai kreasi masing-masing bahkan berdandan sedemikian rupa sehingga mampu memberi kesan serta hiburan bagi masyarakat di sepanjang jalur yang dilalui.
adapun jalur yang dilalui yaitu, tempat star berada di depan gedung olah raga desa Karangluhur menuju ke arah Wonosobo sampai perbatasan desa sudungdewo, kemudian pasukan berbalik menuju ke arah ibukota Kertek sampai di halaman SDN 1 dan 2 Kertek. semangat para peserta sungguh luar biasa, karena pada dasarnya bukan kemenangan yang mereka impikan melainkan jiwa patriotisme dalam memperingati ulang tahun bangsa Indonesia.

12 Agustus 2009

Sudut Pelayanan KTP/KK di Kecamatan Kertek


Demi mewujudkan pelayanan yang prima kepada masyarakat kertek, Pemerintah Kecamatan kertek telah berbenah. Setelah berani memproklamairkan diri untuk yang pertama kalinya sebagai Kecamatan yang memberikan pelayanan 1 hari jadi KTP di Kabupaten Wonosobo, kini walaupun dengan keterbatasan fasilitas dan prasarana gedung yang memadai pihak kecamatan memoles sudut pelayanan. Penataan sudut pelayanan tersebut diperuntukkan bagi kenyamanan kepada masyarakat yang dating ke kecamatan. Tampilan lantai semen dicat warna merah bata, papan informasi dan penunjuk pelayanan semakin memudahkan warga dalam kepengurusan administrasi di kecamatan. Semoga pelayanan yang diberikan Pemerintah kecamatan, semakin lama semakin baik.

SEMARAK 17-an ......Proklamasi Kemerdekaan RI ke 64




Semarak memperingati HUT Proklamasi RI setiap tahun selalu dilakukan sangat meriah. ada yang dengan perlombaan maupun kegiatan lainnya dari yang umum sampai yang unik. tak hanya itu, layaknya orang akan mempunyai hajat, maka tiap-tiap kampung menghias gapura, membersihkan lingkungan dan mempercantik tampilan kampungnya. seluruh warga sangat antusia dan biasanya pada bulan ini, banyak iuran warga demi memeriahkan berbagai kegiatan maupun acara yang mereka rencanakan sendiri.
Tak kalah dengan antusiasme warga, Tim Penggerak PKK. Kecamatan Kertek bekerjasama dengan panitia HUT Proklamasi RI ke 64 kecamatan, melaksanakan lomba K-3 antar RW se kecamatan Kertek yang digelar mulai tanggal 5 sampai dengan 16 agustus 2009. semangat warga pun sungguh diluar dugaan, berbagai kesiapan dan upaya untuk memenangkan lomba begitu meriah. itulah makna dan semangat patriotisme warga, sebab hanya dengan mengenang dan memperingati inilah simbol ungkapan terima kasih kita kepada para pahlawan yang telah gugur untuk membela tanah air Indonesia..MERDEKA

Arak-Arakan Kirab Panji Kecamatan Kertek





Dalam rangka menyemarakan rangkaian Hari Jadi Kabupaten Wonosobo ke 184 tahun 2009, Pemerintah Kecamatan Kertek melakukan iring-iringan Kirab Panji-Panji Kabupaten Wonosobo. Kegiatan ini merupakan rangkaian estafet kirab antar Kecamatan, dimana Kecamatan Kertek menerima panji-panji dari Kecamatan Kalikajar pada tanggal 1 Agustus 2009 dan menyerahkan ke Kecamatan Selomerto pada tanggal 3 Agustus 2009. Iring-iring pasukan yang dipimpin Muspika Kecamatan yang diikuti oleh para Kepala Desa, perangkat desa dan elemen masyarakat lainnya memberikan makna dan semangat bagi semaraknya Hari Kabupaten yang ke 184. Dentuman bunyi drum band dari desa Surenggede juga ikut mewarnai kemeriahan arak-arakan yang begitu meriahnya disambut oleh ratusan warga di sepenjang jalur arak-arakan. Dirgahayu Wonosobo, Gemah ripah loh jinawi.

Tim Monitoring PNPM tingkat desa terus digembleng melalui Pelatihan


Untuk mensukseskan pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Kertek tahun 2009, yang didalamnya terdapat pengelolaan dana sebesar 3 Milyard, tim fasilitator Kecamatan terus melakukan pembinaan kepada semua lini pelaku PNPM di tingkat desa. Salah satu kegiatan yang baru saja dilakukan adalah berupa pelatihan bagi tim monitoring PNPM tingkat desa yang sebanyak 63 orang. Tujuan diadakannya kegiatan pelatihan ini adalah untuk menciptakan akuntabilitas pengelolaan anggaran PNPM sehingga mampu menciptakan output yang efektif dan efisien. Dengan demikian PNPM yang digelontorkan oleh pemerintah selama beberapa tahun mendatang diharapkan mampu mengentaskan kemiskinan yang sebenar-benarnya. Mengapa demikian? Di dalam system PNPM lebih mengedepankan system pemberdayaan dan kemandirian masyarakat, sehingga berbagai persoalan yang ada merupakan kondisi riil yang terjadi di lapangan. Mekanisme buttom up inilah sangat memungkinkan adanya ketepatan sasaran sehingga fungsi pemerintah dalam program ini tidak lebih sebagai fasilitator dan dinamisator.

Purwojati Wakili Kecamatan Kertek dalam Lomba Perpustakaan



Desa Purwojati mewakili Kecamatan Kertek dalam lomba perpustakaan desa tingkat Kabupaten Wonosobo. Penilaian lomba ini telah dilakukan oleh tim Kabupaten wonosobo khususnya dari Kantor Perpustakaan Kabupaten Wonosobo pada tanggal 23 Juli 2009.
Semangat untuk membaca bagi masyarakat desa samapi saat ini masih sangat kurang. hal ini disamping belum membudaya juga kurang tersedianya fasilitas bacaan yang ada di desa. karenanya lomba perpustaan desa inilah diharapkan mampu memberikan motivasi bagi warga untuk selalu membaca dan belajar.

29 Juli 2009

Sosialisasi Upaya Pengelolaan Sampah menjadi lebih bermanfaat

Sampah dalam benak kita merupakan sesuatu yang kotor, barang yang tidak berguna, bau dan sejenisnya. karenanya sampah selalu dibuang oleh pemiliknya. jika pembuangannya ke tempat yang benar jelas tidak menimbulkan dampak negatif, tapi sering kita jumpai sampah dibuang sembarangan, di jalan raya, sekitar pemukiman bahkan sungai.
melihat masih belum di kelolanya sampah ini, PKK kecamatan Kertek pada hari Rabu 29 Juli 2009, menggelar sosialisasi pengelolaan sampah. kegiatan ini dibantu pihak Badan Lingkungan Hidup dan GOW Kabupaten Wonosobo. Materi sosialisasi berupa teknik pengelolaan sampah organik dan non organik bahkan disertai praktek langsung sehingga memudahkan peserta.
peserta sebanyak 63 orang yang semuanya kader PKK Desa ini, sangat antusias, karena kondisi pengelolaan sampah di sekitar rumah mereka masih jauh dari yang diharapkan, baik dari sisi kesehatan maupun kemanfaatannya. dengan sistem pengelolaan sampah organik melalui alat composter, mereka akan mendapat pupuk organik yang nilai kualitas kandungan haranya cukup baik. disamping itu, bagi sampah-sampah non organik yang tidak dapat diurai oleh mikroba, nampaknya dapat didaur ulang menjadi berbagai kerajinan seperti pot dan vas bunga, tas, pernak-pernik serta cinderamata. tentunya setelah dirubah menjadi sesuatu yang menarik ini mampu memberikan nilai ekonomis.