27 November 2011

MERDI DESA MENYAMBUT 1 MUHARAM 1433 H

KERTEK-Kedatangan tahun baru Hijriyah 1 Muharam 1433 atau dalam penanggalan jawa disebut dengan 1 Suro disambut masyarakat dengan berbagai cara dan atraksi yang menarik.
Di Desa Candiyasan Kecamatan Kertek, kedatangan Tahun Baru Islam ini diisi dengan acara Merdi Deso. "Acara merdi deso merupakan perwujudan rasa syukur warga candiyasan terhadap berkah yang diberikan selama satu tahun ini dan diharapkan pada tahun-tahun kedepan dapat lebih baik lagi, ujar Sekdes Candiyasan, Sudiyono."

Acara yang digelar pada hari Senin ( 28/11 ) ini diawali dengan ziarah ke makam leluhur pendiri Desa Candiyasan yaitu Ki Ageng Rantamsari dan Ki Ageng Candiyasan yang terletak di Dusun Jurang Jero Desa Candiyasan dengan membawa berbagai macam sesaji seperti nasi merah, ingkung ayam, ketan, dan berbagai macam jajanan pasar serta hasil bumi dari desa setempat. 
"Setelah doa bersama yang dipimpin oleh tokoh adat, seluruh sesaji akan dikirabkan keliling desa dan disantap bersama oleh masyarakat,"imbuh Sudiyono.

Masyarakat Desa Candiyasan terlihat sangat antusias dalam mengikuti acara ini, dengan menggunakan bermacam-macam kostum dan riasan, mereka tampak ikut berpawai dengan membawa gunungan hasil bumi. Tak ketinggalan, kelompok-kelmpok kesenian yang ada di Desa Candiyasan juga ikut menampilkan atraksinya seperti kuda lumping, barongan, dan reog.
"Semua unsur masyarakat, unsur agama serta aliran kepercayaan kami libatkan dalam acara ini," pungkasnya..

Hadir dalam acara ini segenap unsur Muspika, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan tamu undangan dari desa-desa sekitar, bahkan terlihat beberapa wisatawan asing ikut mengabadikan momen budaya ini.

Rangkaian acara merdi deso ini selanjutnya akan ditutup dengan pagelaran tari lengger dan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk yang diadakan pada malam harinya.

Desa Candiyasan merupakan salah satu desa di wilayah kecamatan Kertek yang kaya akan keragaman. Disamping keragaman budayanya, di desa ini juga terdapat berbagai macam agama dan aliran kepercayaan yang kesemuanya dapat hidup berdampingan secara harmonis.






24 November 2011

JALAN SANTAI HUT PGRI KE-66

KERTEK- Peringatan HUT PGRI KE-66 dan Hari Guru Tahun 2011 yang jatuh setiap tanggal 25 November diperingati dengan berbagai kegiatan. Di Kecamatan Kertek, peringatan tersebut dimeriahkan dengan acara jalan santai. 

Acara yang diikuti oleh seluruh guru yang mengajar di sekolah-sekolah se wilayah Kertek ini dilepas langsung oleh Wakil Bupati Wonosobo, Hj. Maya Rosida, MM di halaman SD 1 Kertek. Dalam kesempatan tersebut juga hadir Ketua PGRI Kabupaten Wonosobo, Ketua PGRI Kecamatan Kertek serta Muspika Kecamatan Kertek.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Wonosobo menekankan kepada para guru untuk terus meningkatkan profesionalisme, " Saya harapkan kegiatan ini menjadi momentum strategis bagi jajaran PGRI untuk bersama-sama berbenah diri, memperbaiki kinerja, mempererat tali silaturahmi serta meningkatkan kualitas kesehatan sumber daya manusianya, sesuai dengan tema HUT PGRI dan Hari Guru tahun 2011 ini yaitu Mengembangkan Peran Strategis Guru untuk Membangun Karakter Bangsa. "

Pada acara tersebut juga dilakukan penanaman pohon penghijauan di sekitar halaman sekolah oleh Wakil Bupati Wonosobo, Ketua PGRI Kabupaten Wonosobo dan jajaran Muspika Kecamatan Kertek.


15 November 2011

TRONTON BLONG, 1 TEWAS 2 LUKA-LUKA

KERTEK- Jalur Kertek-Kledung kembali memakan korban. Sebuah truk tronton bernopol AG 8672 DA bermuatan pipa paralon diduga mengalami rem blong di Km.5 jalur Kertek-Kledung atau tepatnya di Dusun Plumbanan, Purwojati Kecamatan Kertek pukul 17.00 WIB. 

Menurut Kanit Laka Lantas Ipda Dono Mulyono,  truk yang sarat muatan tersebut melaju kencang dari arah Kledung menuju Wonosobo, "Diduga truk mengalami rem blong sehingga laju kendaraan menjadi tidak terkendali, kemudian menyambar 2 sepeda motor yang melaju di depannya lalu menabrak mobil pick up sebelum terguling di badan jalan."
Ironisnya, kejadian tersebut hanya berjarak sekitar 50 meter dari jalur penyelamat. "Kemungkinan sopir panik dan tidak sempat mengarahkan kendaraannya masuk ke jalur penyelamat,"imbuh Dono.

Sopir truk bernama Imam Safi'i (32) asal Nganjuk, Jawa Timur tewas seketika terjepit kabin truk yang ringsek. Sementara 2 pengendara motor Ardiyanto (28), warga Brokoh, Pancurwening dan Muklasno (51), warga Karangkajen, Wonosobo, mengalami luka berat dan masih dirawat intensif di Rumah Sakit Islam Wonosobo.
"Korban luka atas nama Ardiyanto kondisinya sudah stabil dan hanya mengalami patah tulang tangan kanan, sedangkan Muklasno sampai sekarang belum sadarkan diri karena mengalami gegar otak berat,"tutur dokter RSI Siti Chodariyah.

Kejadian tersebut sempat memacetkan arus lalu lintas karena banyaknya warga yang memadati lokasi untuk menyaksikan bangkai truk nahas tersebut. Disamping itu juga karena lokasi kejadian berada di jalur utama Wonsobo-Semarang yang cukup ramai. Sampai dengan berita ini diturunkan, proses evakuasi badan truk masih terus berlangsung..

14 November 2011

KLINIK BERHENTI MEROKOK UNTUK MASYARAKAT PEDESAAN

BAGI sebagian orang, merokok bagaikan sebuah kebutuhan. Banyak pecandu rokok yang beranggapan tak bisa hidup tanpa rokok. Bahkan tak jarang mereka bisa menghabiskan berpak-pak rokok dalam satu hari.
Namun tanpa kita sadari, 4000 jenis racun yang terkandung dalam rokok tak hanya meracuni diri kita namun juga meracuni lingkungan sekitar kita.

Berkaitan dengan segala permasalahan seputar merokok, Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah membuka Klinik Berhenti Merokok dan Penyakit Tidak Menular di 10 Kecamatan yaitu Kejajar, Watumalang, Garung, Kaliwiro, Selomerto, Wonosobo, Wadaslintang, Kertek, Kalikajar, dan Sapuran. Sedangkan untuk kecamatan kertek, Klinik ini bertempat Puskesmas Kertek II, di desa Reco.
"Awal dibentuknya klinik berhenti merokok ini sebenarnya sudah sejak bulan Juni lalu, namun di kertek baru kami awali pada awal bulan November setelah musim tanam tembakau,"ungkap Kepala Puskesmas Kertek II, dr. Pratiwi Amindari.
Klinik yang didanai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) ini bertujuan untuk mengkampanyekan bahaya merokok dan membantu warga yang ingin berhenti merokok," tidak ada unsur paksaan ataupun larangan, namun kami ingin membangun kesadaran masyarakat akan bahaya merokok, terutama efek rokok bagi perokok pasif."imbuh Pratiwi.
Bagi masyarakat pegunungan, merokok hampir merupakan hal yang umum. Tak hanya kamu laki-laki saja, kaum perempuanpun tak canggung-canggung untuk mengikuti kebiasaan merokok ini. Bahkan menurut survei yang dilakukan Puskesmas Kertek II, 8 dari 10 anak usia 13-15 tahun telah merokok.

METODE

Metode yang digunakan oleh klinik ini ialah dengan cara sosialisasi, baik secara langsung maupun melalui kader-kader kesehatan desa dan PKK. Sedangkan bagi warga yang menghendaki konseling berhenti merokok, telah disediakan ruangan konseling di Puskesmas Kertek II yang telah dilengkapi dengan alat spyrometer untuk mengecek kondisi paru-paru pasien. Selain itu juga ada 3 orang petugas yang siap untuk membantu dalam konseling tersebut.
"bagi warga masyarakat yang menghendaki untuk konseling berhenti merokok, tidak dipungut biaya, dan bagi masyarakat yang akan memeriksakan kesehatan paru-parunya hanya akan dikenakan retribusi," tambahnya pula.
Mendorong masyarakat untuk berhenti merokok memang bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi orang yang sudah dalam taraf kecanduan. Oleh karena itu dibutuhkan niat yang kuat dan juga ketelatenan dalam menjalankannya.
"konseling berhenti merokok bagi tiap-tiap pasien akan kami lakukan secara bertahap karena memang tidak mudah untuk menghentikan kebiasaan merokok, apalagi bagi yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun,"pungkasnya.






13 November 2011

15 RUMAH LULUH LANTAK DISAPU PUTING BELIUNG

KERTEK-Sedikitnya 3 rumah rusak berat dan 12 rusak ringan disapu angin puting beliung pada hari minggu malam ( 13/11). Ketiga rumah yang rusak berat tersebut adalah milik Nurhadi, Kartoretno, dan Sukir yang semuanya terletak di dusun Yososari, Desa Reco. Salah seorang korban, Giyanti ( 35) menuturkan bahwa kejadiannya berlangsung sangat cepat," saya hanya mendengar suara gemuruh dan tiba-tiba atap rumah saya sudah lepas tertiup angin." Padahal pada saat itu cuaca cerah,"imbuhnya.
Menurut saksi mata, Nurhadi(50) angin puting beliung tersebut berbentuk seperti tornado, dan bergerak dengan kecepatan tinggi,"bentuknya seperti tornado, dan bergerak dari arah selatan dengan sangat cepat, kira-kira sekitar 100 km/jam, bahkan sampai ada pengendara sepeda motor yang terpental."
Tim UPBD Kecamatan Kertek yang mendapat laporan langsung meluncur ke tempat kejadian untuk melokalisir serta mendata kerusakan yang terjadi,"kami sampai ke lokasi sekitar setengah jam setelah kami mendapatkan laporan",tutur ketua UPBD Kertek H. Didik.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian yang diderita oleh warga cukup besar,"kerugiannya sekitar 10 juta."ungkap kades Reco Hely Kurniyawan.
Dari kelimabelas rumah yang mengalami kerusakan, sebagian sudah diperbaiki secara swadaya oleh pemilik rumah, namun untuk rumah yang mengalami kerusakan yang parah masih menunggu bantuan baik dari pemerintah desa maupun dari pemerintah kecamatan.
"untuk rumah yang rusak berat, kami masih menunggu bantuan material baik dari masyarakat maupun pemerintah, sedangkan untuk perbaikannya akan kami lakukan secara gotong -royong,"imbuh Hely.
Saat ini, sebagian warga yang rumahnya belum diperbaiki masih menghuni bagian rumah lain yang masih bisa digunakan.




08 November 2011

EVALUASI ALOKASI DANA DESA TAHUN 2011

KERTEK-Penggunaan Alokasi Dana Desa tahun 2011 Kecamatan Kertek yang digelontorkan secara bertahap oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo sejak medio Juni lalu dievaluasi. Hal itu berkaitan erat dengan pelaksanaan program-program pembangunan yang dibiayai oleh ADD.
"Untuk evaluasi meliputi adminstrasi, peng-SPJ-an dan juga fisik proyek bagi kegiatan pembangunan infrastruktur."ungkap Kasi Pemerintahan Kecamatan Kertek, Tukirman.
Untuk pelaksanaan evaluasi, Kecamatan Kertek telah membentuk tim yang beranggotakan semua seksi di kecamatan kertek. Tim ini bertugas untuk terjun langsung ke lapangan guna memeriksa kelengkapan administrasi serta hasil pembangunan di tiap-tiap desa.
Evaluasi yang diadakan secara periodik ini bertujuan untuk memonitor pelaksanaan kegiatan yang didanai oleh ADD baik bidang fisik infrastruktur maupun bidang pemberdayaan masyarakat. Disamping itu juga untuk meminimalisir penyimpangan-penyimpangan dalam penggunaan Alokasi Dana Desa. "kami mengharapkan pengelolaan ADD pada tahun ini tidak menyisakan masalah dan tepat sasaran," imbuh Tukirman.
Dalam evaluasi yang telah berlangsung sejak hari Selasa (8/11) lalu ini tidak ditemukan penyimpangan-penyimpangan yang berkaitan dengan pengelolaan ADD, hanya beberapa desa yang pembangunannya belum dlaksanakan karena kendala cuaca seperti Desa Candiyasan, "secara umum tidak ada penyimpangan, hanya ada kekurangan di bidang administrasi dan peng SPJ-an saja,"tambahnya.
Kecamatan Kertek pada tahun ini mendapatkan Alokasi Dana Desa sebesar 2,2 miliar yang telah dicairkan dalam 2 tahap, namun ada satu desa yaitu Sudungdewo yang belum bisa mencairkan ADD tahap 2 karena belum menyetorkan SPJ ADD tahap I. Keterlambatan itu dapat menyebabkan desa yang bersangkutan mendapatkan penalti berupa pengurangan jatah ADD sebesar 15% pada tahap berikutnya.
"Kami masih terus membina desa yang bersangkutan agar dapat menyelesaikan SPJnya mengingat tahun anggaran yang sudah hampir berakhir," pungkasnya.




06 November 2011

INAUGURASI KECAMATAN KERTEK

KERTEK-Meskipun terbilang agak terlambat, pada hari Sabtu (5/11) kemarin dilangsungkan acara pisah sambut camat kertek dari pejabat lama Agus Wibowo, S.Sos kepada pejabat baru Prayitno,S.Sos.M.Si.
Acara yang diadakan di aula kecamatan kertek ini dihadiri oleh Muspika, Kepala Dinas/Intansi se-kecamatan kertek, perangkat desa, segenap tokoh masyarakat serta tokoh agama di wilayah kecamatan kertek.
Dalam sambutannya, pejabat lama Agus Wibowo,S.Sos menyampaikan bahwa masih banyak program-program yang belum terlaksana selama masa tugasnya di kecamatan kertek," Program jaring ekonomi pedesaan dan program kota kertek kami harapkan bisa terus berlanjut untuk kemajuan masyarakat kertek dimasa yang akan datang." kami juga mohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat apabila masih belum maksimal dalam memimpin masyarakat kertek,"tambah Agus yang saat ini bertugas sebagai Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Wonosobo.
Pada kesempatan yang sama, Camat Kertek yang baru menyampaikan bahwa titik berat program ke depan ialah pemberdayaan masyarakat kertek,"kami mengharapkan seluruh komponen masyarakat kertek untuk dapat mengkolaborasikan diri dengan mengedapankan prinsip inkrementalisme untuk membangun masyarakat kertek yang lebih baik." ungkap Prayitno.
"Dalam prinsip inkrementalisme ini, semua proses pembangunan akan lebih bersifat bottom up sehingga nasib dan perkembangan kecamatan kertek akan jauh lebih tergantung pada masyarakat kertek itu sendiri ketimbang kepada pemerintah kecamatan,"lanjutnya.
Inkrementalisme adalah suatu prinsip kebijakan publik dimana setiap pengambilan keputusannya didasarkan atas fakta dan realita yang ada, bukan semata-mata didasarkan pada perasaan atau insting semata, salah satu caranya ialah dengan menggali permasalahan dan kebutuhan masyarakat secara langsung dari masyarakat.
"Dengan metode ini diharapkan masyarakat menjadi semakin mandiri dan berdaya,"pungkas pejabat yang sedang melanjutkan studi doktoralnya di Universitas Diponegoro Semarang ini.






03 November 2011

WASPADA CUACA EKSTRIM

Musim penghujan nampaknya telah mulai menyambangi kawasan Wonosobo. Kecamatan Kertekpun tak luput dari guyuran hujan setiap harinya. Tak hanya itu, hujan yang turunpun seringkali disertai dengan angin kencang dan petir. Menurut prakiraan dari BMKG, kondisi ekstrim ini terjadi sebagai dampak dari fenomoena alam La Nina dan diperkirakan akan terus berlangsung hingga akhir tahun 2011.
Dengan kondisi geografis yang terletak di lereng gunung sindoro, Kecamatan Kertek menjadi salah satu wilayah rawan bencana di Kabupaten Wonosobo. Angin puting beliung, tanah longsor kerap melanda daerah ini terutama pada musim penghujan seperti yang terjadi beberapa waktu terakhir. Dalam kurun waktu 1 tahun terakhir saja sudah tercatat 5 kali bencana alam.
Kecamatan Kertek pun tak mau kecolongan lagi. Disamping pembentukan Unit Penanggulangan Bencana yang telah dikukuhkan pada 30 Juni lalu, pihak kecamatan juga terus memantau dan menghimbau masyarakat untuk selalu waspada akan terjadinya bencana. " kami selalu mewanti-wanti masyarakat agar selalu waspada apabila ada gejala-gejala alam yang ekstrim seperti ini," tutur Kasi Trantib Kecamatan Kertek,Hartono."kamipun selalu berkoordinasi aktif dengan Tim UPBD Kertek serta perangkat desa yang berada di daerah rawan bencana,"imbuhnya.

JALUR MAUT

Tak hanya bencana alam saja, bagi pengendara kendaraan yang melintas di Jalur Wonosobo-Temanggung hendaknya meningkatkan kewaspadaan. Hal ini disebabkan kondisi jalan di daerah ini yang relatif sempit, menurun tajam serta berkelak-kelok sepanjang 20 km (terutama dari arah Temanggung). Kondisi tersebut akan lebih parah apabila turun hujan karena membuat jalan menjadi licin serta kabut yang sering turun di daerah ini sehingga mengakibatkan jarak pandang terbatas. " Saat kabut turun jarak pandang bisa berkurang sampai hanya sekitar 5-7 meter saja," tutur Aris ( 28), salah seorang pengendara sepeda motor asal Temanggung.
Jalur Temanggung-Wonosobo memang kerap kali memakan korban, rem blong, sopir mengantuk dan pengendara yang belum mengenal medan adalah penyebab yang mendominasi terjadinya kecelakaan di jalur ini.
Disepanjang jalur ini sebenarnya ada beberapa titik rest area yang dapat digunakan bagi pengendara yang kelelahan atau terjebak dalam cuaca yang tidak mendukung seperti di Rumah Makan Kledung Pass, Rumah Makan Joglo, dan Rumah Makan Gayatri. Pada jalur ini juga tersedia jalur penyelamat yang disediakan bagi kendaraan yang mengalami kerusakan, tepatnya di kawasan desa Candimulyo atau sekitar km.15 dari arah Temanggung.

30 Oktober 2011

HARGA HEWAN KURBAN MERANGKAK NAIK

KERTEK-Peringatan hari raya Idul Adha 1432 H atau yang lebih terkenal dengan istilah hari raya kurban akan jatuh pada tanggal 6 November mendatang. Hal ini mendatangkan berkah tersendiri bagi para peternak hewan kurban seperti kambing, domba dan sapi. Betapa tidak, setiap menjelang hari raya kurban seperti ini, harga hewan kurban akan mengalami kenaikan yang signifikan seperti diugkapkan oleh Suroso (60), salah seorang penjual hewan kurban di Kecamatan Kertek."dibandingkan hari biasa, kenaikannya cukup tajam mas, untuk kambing kelas A mencapai 1.700.000,- pada hari biasa hanya 1.250.000,-,sedangkan untuk sapi bisa mencapai 7 juta-an,"ungkap pria asli kertek ini.
Kenaikan harga sampai sekitar 20% ini tidak lepas dari meningkatnya permintaan hewan menjelang hari raya kurban."untuk hari-hari biasa saya hanya bisa menjual rata-rata 3-5 ekor kambing,namun untuk saat ini saja sudah ada pesanan kambing 20 ekor dan sapi 4 ekor,"imbuh pria yang sudah 7 tahun menekuni bisnis ini."kadang saya sampai kekurangan stok mas " tambahnya pula.

TERUS MENINGKAT

Jumlah permintaan hewan kurban dari tahun ke tahun pun terus meningkat, hal ini disebabkan karena minat dan daya beli masyarakat yang ingin berkurban semakin tinggi,"untuk hari raya kurban tahun 2009 saya hanya bisa menjual sebanyak 50 ekor kambing dan 3 ekor sapi, tahun 2010 sekitar 70 kambing dan 5 sapi, kemungkinan tahun ini bisa lebih dari itu, apalagi panen tembakau tahun ini cukup sukses"tutur Suroso.

Menurut Suroso, usaha yang dilakoninya ini cukup membutuhkan ketelatenan karena biasanya pembeli tidak langsung membawa hewan yang dibeli, namun masih dititipkan hingga H-1 Idul Adha,"Selama masih dititipkan, sepenuhnya masih menjadi tanggungjawab saya, baru pada H-1 saya antar sampai kepada si pemesan" ungkap pria yang pada hari-hari biasa juga menjual kambing untuk keperluan aqiqah ini.



24 Oktober 2011

TIPS RUMAH SEHAT SEDERHANA

Salah satu cara untuk menghindari terjangkit penyakit adalah dengan menempati rumah sehat. Adalah keinginan setiap orang untuk memiliki sebuah rumah yang nyaman sebagai tempat persinggahan terakhir. Seperti kata pepatah bahwa rumahku adalah istanaku. Kondisi rumah tinggal yang sehat akan menimbulkan kenyamanan serta kesehatan pemiliknya. Mungkin kita bisa melihat kembali apakah rumah kita bisa dikategorikan sebagai rumah yang sehat atau tidak.

Jika kita merasa bahwa rumah kita adalah termasuk golongan rumah sehat. Tahukah kita apa itu yang dimaksud dengan rumah yang sehat? Rumah sehat adalah rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Dengan menempati rumah yang sehat diharapkan penghuninya terhindar dari bibit penyakit. Hal ini disebabkan aktifitas rutin kita adalah dirumah, baik itu mandi, makan dan bersantai. Memiliki jiwa dan raga yang sehat diharapkan dimulai pula dengan memiliki lingkungan yang sehat yaitu rumah tinggal kita. Menurut peraturan ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh sebuah rumah untuk disebut sebagai rumah yang sehat. Sebuah rumah yang sehat harus memiliki ventilasi udara yang cukup, sehingga ada sirkulasi udara yang baik. Selain itu ruangan yang ada harus cukup sebagai ruang kamar tidur bagi orang tua dan anak-anak. Rumah yang sehat juga harus memiliki pekarangan dan tanaman yang hijau. Dapur juga harus bersih sebagai tempat mengolah makanan. Setiap rumah yang sehat juga harus memiliki jamban atau kamar mandi yang bersih. Disekeliling rumah harus terdapat saluran air yang baik dan airnya mengalir.

Ada banyak manfaat yang kita dapatkan jika kita menempati rumah sehat. Sirkulasi udara yang baik akan menyebabkan bertukarnya udara di dalam rumah sehingga keadaan di dalam rumah tidak menjadi pengap dan sumpek. Bersihnya udara di dalam rumah akan menjadikan penghuninya hidup sehat dan nyaman. Saluran air yang mengalir akan membuat bibit penyakit tidak bertahan lama. Pengolahan makanan yang sehat di ruangan yang sesuai juga menjaga kita dari berbagai penyakit.

Nah, sekarang saatnya kita menjaga agar rumah kita termasuk sebagai rumah yang sehat. jagalah agar suasana rumah senantiasa bersih. Adakan jadwal yang tetap untuk melakukan suatu kegiatan rumah tangga. Buatlah daftar yang baik apa saja kegiatan yang rutin yang harus dilakukan setiap hari, setiap minggu, dan seterusnya. Rutinkan membersihkan kamar mandi dan jamban sehingga tidak terlalu lama dibiarkan kotor. Pastikan saluran air disekeliling rumah selalu mengalir. Nah, semoga rumah kita termasuk sebagai rumah sehat.

23 Oktober 2011

KORBAN KEBAKARAN DI SUDUNGDEWO DAPAT BANTUAN

KERTEK-Korban musibah kebakaran yang terjadi di Kecamatan Kertek beberapa waktu lalu mendapatkan bantuan. Kusnan (55), warga dusun Ngelo, desa Sudungdewo, Kecamatan Kertek yang rumahnya hangus terbakar, hari ini mendapatkan bantuan berupa peralatan rumah tangga, matras, pakaian, dan peralatan sekolah yang berasal dari Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo, Bagian Kesra, PMI dan Kecamatan Kertek serta dari Tim UPBD Kecamatan Kertek.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Kasi Kessos Kecamatan Kertek Bangun Wijiatmaka, SH yang disaksikan oleh Kepala Desa Sudungdewo, Ketua Tim UPBD Kecamatan Kertek dan segenap perangkat desa Sudungdewo.
"Kami berharap dengan adanya bantuan ini, dapat meringankan bantuan korban serta keluarganya," tutur Bangun.
Dalam kesempatan itu juga diserahkan bantuan berupa sejumlah uang yang akan digunakan untuk membangun kembali rumah korban yang terbakar."Nilainya tak seberapa, namun semoga dapat berguna bagi pembangunan rumah korban,"imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, musibah kebakaran yang terjadi 5 September lalu tersebut disebabkan oleh api dari tungku yang digunakan untuk memasak. Tak ada korban jiwa, namun kebakaran tersebut menghanguskan rumah korban beserta isinya dan sampai saat ini korban beserta keluarganya masih menumpang di rumah salah seorang keluarganya yang berada tak jauh dari rumahnya. Sedangkan untuk perbaikan rumahnya akan dilakukan secara bergotong-royong oleh warga Desa Sudungdewo."Untuk perbaikan rumah akan kami laksanakan secara bergotong royong dalam waktu dekat ini." ungkap Kepala Desa Sudungdewo,Khomsun.

19 Oktober 2011

HARI CUCI TANGAN SEDUNIA

KERTEK-Sebagai bentuk dukungan pada kampanye Mencuci Tangan Menggunakan Sabun yang digaungan oleh PBB pada tahun 2008 lalu, pada hari ini Kecamatan Kertek menggelar kegiatan cuci tangan bersama dalam peringatan hari cuci tangan sedunia yang jatuh setiap tanggal 15 Oktober.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Tim Penggerak PKK Kecamatan Kertek ini mengambil tempat di SD 1 Kertek, SD 2 Kertek dan TK Pertiwi Kertek dengan dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK Kecamatan Kertek Sri Sulistiyati.
Dalam acara yang diikuti oleh siswa dan guru ini diajarkan teknik mencuci tangan yang benar dengan menggunakan sabun dan air bersih kepada para siswa. Ketua TP PKK Kecamatan Kertekpun tak canggung-canggung untuk langsung memberikan contoh cuci tangan yang benar kepada para siswa. Para siswapun terlihat sangat antusias saat mengikuti arahan mencuci tangan secara benar.
"Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk menanamkan kebersihan sejak dini kepada generasi penerus, terutama kepada siswa-siswa sekolah,".tutur Sri Sulistiyati. "Disamping itu juga untuk mengurangi resiko penyakit akibat kurangnya kesadaran akan kebersihan,"imbuhnya.
Dalam acara tersebut, wanita yang sehari-hari bekerja di Puskesmas Wonosobo itu juga berpesan kepada para guru agar selalu mengingatkan para siswa agar membiasakan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air, selain itu juga agar selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar."
Kampanye mencuci tangan dengan sabun, memiliki beragai tujuan. Selain tujuan yang telah disebutkan diatas, kampanye ini juga dimaksudkan sebagai upaya untuk peningkatan pembangunan fasilitas sanitasi disekolah. Menurut Unicef kurangnya akses untuk air bersih mengakibatkan penurunan tingkat kehadiran anak perempuan disekolah saat mereka memasuki masa puber, karena tidak adanya fasilitas sanitasi yang memadai. Akses air bersih dan sanitasi ditenggarai merupakan dasar penting untuk kehidupan anak-anak diseluruh dunia dilihat dari segi kesehatan, kelangsungan hidup, dan rasa penghargaan terhadap diri mereka. Penyediaan air bersih dan perilaku sanitasi yang baik disekolah juga menjadi salah satu cara untuk mencapai Tujuan Pembangunan Millenium ( MDG's).

18 Oktober 2011

12 TAHUN SMAKER

KERTEK- Kemeriahanpun terjadi ketika para guru mulai beraksi di panggung. Suasana tersebut terjadi ketika para guru menampilkan sebuah drama musikal bertajuk "ENTHIT" pada pentas seni yang diadakan dalam rangka HUT SMA Negeri 1 Kertek ( SMAKER) yang ke-12. Dalam pentas seni tersebut juga ditampilkan berbagai macam kreatifitas siswa seperti band, tari tradisional, perkusi, dan juga teater.
Para siswapun mengaku mempersiapkan dengan serius untuk pentas seni kali ini. "Kami sudah latihan sejak sebulan yang lalu mas," tutur Dimas (17) siswa kelas 12 yang pada pentas seni kali ini menampilkan kesenian kuda kepang bersama teman-teman satu kelasnya, lengkap dengan kostum dan riasan wajah ala embleg.
Bukan hanya pentas seni, untuk memeriahkan perayaan dengan tema " GALANG KEKOMPAKAN DAN RAIH PRESTASI" tersebut juga digelar berbagai macam kegiatan antara lain senam bersama civitas akademika, kebersihan lingkungan dan penghijauan, pentas seni, donor darah, parade band SMP, dan juga pembuatan SIM massal yang akan diselenggarakan pada hari Sabtu (22/10)mendatang.
Kegiatan pada tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena tidak hanya diisi dengan kegiatan yang bersifat hiburan namun juga diisi dengan kegiatan sosial,"HUT pada tahun ini sedikit berbeda karena disamping untuk mengembangkan kreativitas siswa juga untuk memupuk jiwa dan rasa kepekaan sosial dikalangan siswa,"ungkap Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kertek Sabar Riyanto, S.Pd, MT. " khusus untuk hari ini diselenggarakan pentas seni dan donor darah,"imbuhnya.
Kepedulian sosial dari para siswapun dapat dibuktikan dengan banyaknya darah yang terkumpul dari kegiatan donor darah pada hari ini, " Semuanya terkumpul 30 kantong darah yang terdiri dari golongan O, A, B, dan AB.Namun paling banyak O yaitu 20 kantong," ungkap Asri(47) petugas dari PMI Wonosobo.





16 Oktober 2011

PENDATAAN PROFIL DESA JALAN TERUS

KERTEK- Pelaksanaan pendataan profil desa di Kecamatan Kertek sampai dengan saat ini telah mencapai hasil yang cukup signifikan. Dari 21 desa/ kelurahan yang terdapat di wilayah kertek. 20 diantaranya sudah mulai melaksanakan pendataan. " secara umum semuanya sudah melaksanakan namun tinggal satu yaitu desa Purwojati yang baru mulai hari ini,"ungkap Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Kertek, Tukirman."bahkan di beberapa desa seperti Bojasari dan Sumberdalem, pendataan sudah mencakup sekitar 10 % dari jumlah warga, diharapkan pada akhir november pendataan sudah selesai" imbuhnya.
"Sedangkan untuk pembiayaan, seluruhnya dibebankan pada APBDes masing-masing desa meliputi biaya pengadaan blangko dan honor pendata."
Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, program yang dimaksudkan untuk membentuk basis data yang valid ini sebenarnya sudah digulirkan sejak medio mei 2011 lalu, namun saat ini baru memasuki tahap pendataan , sedangkan untuk tahapan input data direncanakan dapat mulai dilaksanakan pada bulan desember mendatang." Untuk sementara, proses input data profil desa belum dapat dilaksanakan karena software input datanya masih dalam tahap penyempurnaan, "terang Kasubbid Pengelolaan Aset Desa BPMD Kabupaten Wonosobo, Erna Yuniawati, AP.
Proses pendataan profil desa di kecamatan Kertek tidak mengalami kesulitan yang berarti karena sebelum mendata, masing-masing petugas pendata telah terlebih dahulu mendapatkan pelatihan di Kecamatan,"ternyata tidak sulit mas, hanya daftar pertanyaannya yang banyak dan tulisannya yang agak susah dibaca," tutur Rida(20) salah seorang petugas pendata asal desa Bojasari.
Kecamatan juga turut memantau dan turun langsung ke lapangan guna membantu kelancaran program ini ,"petugas dari Kecamatan sering datang untuk membantu kalau ada kesulitan, mereka juga on call kalau sewaktu-waktu dibutuhkan,"imbuhnya sembari mendata salah seorang warga.
Profil desa, apabila dijalankan dengan maka akan menjadi sumber data yang benar-benar valid, maka tidak akan terjadi lagi bantuan yang salah alamat ataupun pembangunan yang tidak merata.

MOHON DIRI


ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABARAKATUH

Sehubungan dengan berakhirnya masa tugas kami sebagai Camat Kecamatan Kertek, kami atas nama Pemerintah Kecamatan Kertek, pribadi dan juga keluarga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh komponen masyarakat Kertek, yang telah mendukung kami selama masa kepemimpinan kami.
Kami juga memohon maaf yang sedalam-dalamnya apabila dalam kami memimpin terdapat tutur kata dan tindakan yang kurang berkenan di hati masyarakat. Semoga Kecamatan Kertek dapat lebih maju dan lebih sejahtera.
Selanjutnya kami mohon do'a restu melaksanakan tugas dengan baik ditempat yang baru nanti.

WASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH




AGUS WIBOWO,S.Sos dan Keluarga

07 Oktober 2011

GEROBAK MOTOR KIAN MARAK

KERTEK- Berdagang sayur di warung atau gerobak dorong mungkin sudah biasa, Namun di Wonosobo kini kian marak sepeda motor yang dirombak menjadi gerobak. Seperti yang terjadi di pasar Kertek, jumlah pedagang gerobak motor sayur terus bertambah. Berkembangan usaha itu tidak lepas dari perolehan keuntungan yang diperoleh. Sebagaimana penuturan Sri Surani (39) warga Desa Marongsari, Kecamatan Sapuran yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual sayur menggunakan sepeda motor dengan cara berkeliling kampung.

Menurut dia, jumlah motor gerobak sayur terus bertambah. Saat ini, pedagang yang tergabung dalam Forum Organisasi Pedagang Pasar Pagi Kertek (FORPAK) saja jumlahnya sekitar 500 gerobak. Sementara di Wonosobo terdapat tiga organisasi pedagang sayur keliling yakni Forpak, Embun Pagi, Alpat. Forpak dan Alpat berpusat di pasar Kertek sementara Embun Pagi berpusat di Pasar Induk Wonosobo.

Dia mengaku sudah berjualan sayur sejak tahun 2007 menggunakan sepeda motor. Sebelumnya Sri Surani hanya berjualan di Desa Marongsari secara menetap namun karena hasil yang diperoleh menurun dia kemudian memilih berjualan dengan cara berkeliling kampung. "Seingat saya, dulu belum ada yang berjualan sayur menggunakan sepeda motor. Kebanyakan pedagang sayur berkeliling dengan cara digendong. Tetapi tahun demi tahun jumlah motor gerobak sayur terus bertambah," tuturnya.

Hal itu tentunya tidak lepas dari perolehan keuntungan yang didapat. Jika dibanding berjualan secara menetap, jualan menggunakan sepeda motor jauh lebih untung karena bisa langsung mendatangi pembeli. Untuk bergabung ke dalam organisasi tersebut, pedagang harus membayar sekitar Rp 500.000 dengan beberapa fasilitas yang diberikan seperti kartu nama dan jaminan keselamatan.

Dikatakan, biasanya pedagang berkumpul di pasar tradisional pukul 05.30 WIB kemudian berkeliling ke kampung-kampung untuk menjual sayur. Meskipun saat ini harga sayur sedang merosot, namun tidak mempengaruhi omset penjualan sayur Sri Surani. Bahkan, dia mampu mengantongi untung yang cukup menjanjikan, sayangnya dia enggan menyebut ngka pastinya. "Ya cukup untuk hidup dan bayar sekolah," tuturnya.

Dia memaparkan, tidak hanya masyarakat saja yang tertarik usaha sepeda motor sayur, namun beberapa pengusaha Wonosobo kelas menengah pun berencana andil dalam bisnis tersebut. Karena itu, kata dia, usaha ini akan terus bertambah. Namun dia masih optimis bahwa usaha jualan sayur itu akan tetap bertahan mengingat daya konsumsi masyarakat yang terus bertambah. "Terjadi persaingan harga itu sudah pasti. Namun saya yakin usaha ini akan berlangsung awet," tuturnya.

05 Oktober 2011

MAYAT BAYI DITEMUKAN DI KEBUN TEH

KERTEK-Sesosok mayat bayi ditemukan didalam kardus mi instan di areal perkebunan teh PT. Tambi ,Dusun Banaran, Desa Candiyasan, Kecamatan Kertek. Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB oleh Mujiyono (48),"waktu itu saya sedang mencari ayam saya yang lepas lalu saya melihat kardus tergeletak,setelah saya buka ternyata isinya mayat bayi,"tuturnya.
Diduga bayi malang tersebut baru saja dilahirkan, karena ari-dan tali pusarnya masih menempel.
Kapolsek Kertek, AKP. Tri Gumono, ketika ditemui di TKP mengungkapkan bahwa kemungkinan bayi tersebut belum lama meninggal,"ketika ditemukan bayi tersebut masih lengkap dengan ari-arinya, dan darah masih mengalir serta belum berbau sehingga dimungkinkan meninggal kurang dari 24 jam."
Dia juga menambahkan bahwa diduga ada indikasi kekerasan yang dialami oleh bayi tersebut,"secara umum mayat bayi tersebut terlihat normal dan utuh , namun terdapat memar pada bagian hidung yang kemungkinan akibat kekerasan."Diduga bayi tersebut hasil hubungan gelap yang dibuang oleh orang tuanya,"imbuhnya.
"Kami akan terus dalami kasus ini, dan mengungkap siapa orang tua dari bayi ini,"pungkasnya.
Setelah dilakukan otopsi di TKP oleh petugas dari Puskesmas Kertek II, selanjutnya mayat bayi malang tersebut dimakamkan di pemakaman desa setempat.




04 Oktober 2011

BENDA PENINGGALAN PURBAKALA DI BEJIARUM

Desa Bejiarum, Kecamatan Kertek ternyata menyimpan khasanah budaya yang luar biasa. Tak hanya lengger, jaranan dan warokan, desa ini juga menyimpan banyak sekali benda-benda peninggalan jaman purbakala.
Artefak seperti arca, yoni, lingga, guci, dan batu candi dapat dengan mudah dijumpai di ladang-ladang milik penduduk dan di rumah-rumah penduduk.
Tak banyak yang tahu tentang asal muasal artefak tersebut, namun konon Desa Bejiarum dahulu merupakan tempat untuk melakukan bermeditasi dan melakukan kegiatan spiritual lainnya."di desa ini dahulu pernah tinggal seorang tokoh yang dianggap tertua di wilayah Kertek bernama Kyai Jenthit, sehingga desa ini menjadi pusat kegiatan spiritual,"tutur Adi Oktori, salah seorang perangkat desa Bejiarum."dan sampai sekarang masih ada petilasannya,"imbuhnya.
Menurut cerita dari mulut ke mulut, di Bejiarum ini terdapat 1001 candi yang tersebar di seluruh wilayah desa. Pada era tahun 90-an, ada sekitar 20 buah arca dan batu candi yang terdapat di sepanjang jalan masuk desa, namun sekarang sudah tidak bisa dijumpai lagi. Sebagian telah hilang ataupun telah berubah fungsi menjadi material bangunan.
Kepala Seksi Benda Purbakala Disparbud Wonosobo, Oni Wiyono, mengaku pihaknya tengah menginventarisasi benda-benda purbakala yang ada di Wonosobo, termasuk yang terdapat di Bejiarum ini," Benda-benda purbakala yang ada di daerah Wonosobo pada umumnya berasal dari dinasti Syailendra atau sekitar abad ke-7 Masehi, termasuk yang berada di Desa Bejiarum ini." kami juga berkoordinasi dengan Balai Peninggalan Purbakala ( BP3) untuk memastikan usia dan asal dari benda-benda tersebut,"imbuhnya.
"kami juga bekerjasama dengan pemerintah desa setempat untuk segera melaporkan apabila menemukan artefak purbakala lainnya," pungkasnya.
Artefak seperti yang ditemukan di desa Bejiarum dapat dijadikan salah satu indikator bahwa peradaban di Wonosobo telah cukup tua, namun masih diperlukan perhatian yang lebih serius dari pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan benda-benda peninggalan sejarah yang tak ternilai ini.







26 September 2011

KBS STILL ON THE MOVE

KERTEK-Program Kebun Bibit Sekolah (KBS) di Kecamatan Kertek masih akan terus "digeber",hal itu terungkap dalam rapat kerja antara Bupati Wonosobo, Pimpinan BUMD,BUMN, Pimpinan Perbankan serta para Camat yang wilayahnya termasuk dalam pilot project Program Kebun Bibit Sekolah ( KBS) di ruang rapat Setda Kabupaten Wonosobo.
Seperti diberitakan sebelumnya, wilayah yang menjadi pilot project program KBS meliputi 6 Kecamatan yaitu Watumalang, Kejajar,Mojotengah, Garung, Kertek, dan Kalikajar.
Camat Kertek, Agus Wibowo,S.Sos dalam paparannya menyampaikan bahwa sampai dengan bulan Agustus ini perkembangan program tersebut cukup siginifikan, "Dari 25.000 bibit yang kami tanam, sampai saat ini yang hidup sebanyak 22.562 bibit atau sekitar 90,2 % dengan ketinggian rata-rata antara 15-17 cm,"ungkapnya." Kami rencanakan bisa ditanam pada awal bulan Desember mendatang"imbuhnya.
Bupati Wonosobo, Drs. H A. Kholiq Arif menekankan bahwa program KBS ini harus berhasil dan semua komponen harus berpartisipasi aktif, " Seluruh dinas, instansi, BUMD dan BUMN harus ikut mensukseskan program ini dan menjaga agar program ini mempunyai jaminan sustainability." tandasnya.
Pelestarian lingkungan masih menjadi isu yang sentral di Kabupaten Wonosobo, mengingat kerusakan ekosistem di kabupaten ini telah mencapai ambang batas yang mengkhawatirkan, padahal Kabupaten Wonosobo menyangga kebutuhan air di 13 Kabupaten/ Kota Se- Jawa Tengah serta menjadi hulu bagi 5 sungai besar di Jawa Tengah terutama sungai serayu dan bogowonto.




18 September 2011

MENGENDALIKAN AMARAH DALAM JIWA


Sebuah Cerita Untuk Direnungkan Bersama

Dulu, aku orang yang bersifat pemarah. Aku tidak bisa meredam amarahku setiap hari. Ayahku menyadari hal ini.

Untuk mengurangi rasa amarahku, Ayahku memberikan sekantong paku dan mengatakan kepadaku agar aku memakukan paku itu ke pagar di belakang rumah tiap kali aku marah.

Hari pertama aku bisa memakukan 48 paku ke pagar belakang rumah. Namun secara bertahap jumlah itu berkurang. Aku menyadari bahwa lebih mudah menahan amarah ketimbang memaku paku ke pagar. Akihrnya aku bisa menahan dan mengendalikan amarah ku yang selama ini telah memburuku. Aku memberitakukan hal ini kepada Ayahku.

Ayahku mengatakan agar aku mencabut satu paku di pagar setiap hari dimana aku tidak marah. Hari-hari berlalu dan tidak terasa paku-paku yang tertancap tadi telah aku cabut dan lepaskan semua. Aku memberitahukan hal ini kepada Ayahku bahwa semua paku telah aku cabut.

Ayah tersenyum memandangku, dan ia menuntunku ke pagar. Dan berkata “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. “Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas.”

Aku menyadari hal ini bahwa aku setiap kali marah aku teringat pada orang yang aku dendam tersebut. Ayah tambah berkata “Seperti lubang ini … di hati orang lain. Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu … Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada …dan luka karena kata-kata adalah lebih buruk daipada luka fisik …”

Terima Kasih Ayah, kini aku dapat meredam dan mengendalikan amarahku setiap saat dan setiap waktu

17 September 2011

PBB KECAMATAN KERTEK "DIKEBUT"

KERTEK- Genderang intensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) di Kecamatan Kertek kembali ditabuh. Hal tersebut diutarakan oleh Camat Kertek, Agus Wibowo, S.Sos pada saat membuka Rakor Dinas di Aula Kecamatan Kertek yang diselenggarakan pada hari Sabtu (17/9). Dalam acara yang dihadiri oleh Muspika, Kepala Desa, Kepala Kelurahan, serta kepala dinas/instansi di lingkungan Kecamatan Kertek.
Hal ini dilakukan mengingat penarikan PBB akan segera memasuki masa jatuh tempo yaitu pada tanggal 30 September mendatang. Sedangkan pemasukan PBB sampai dengan medio September ini baru mencapai Rp. 464.256.469,- atau sekitar 45% dari Pokok PBB Kecamatan Kertek sejumlah Rp. 1.081.545.585,-. Hal ini merupakan penurunan apabila dibandingkan bulan yang sama tahun lalu yaitu sebesar 66%.
Pemasukan PBB pada tahun ini memang mengalami sedikit keterlambatan, hal ini tidak bisa lepas dari pengaruh bulan ramadhan dan Idul Fitri yang jatuh mendekati masa jatuh tempo PBB. Disamping itu juga karena masa tanam tembakau yang masuk pada bulan Agustus sehingga konsentrasi penarikan PBB di tingkat desa menjadi tersendat." Kami dapat memaklumi atas sedikit keterlambatan ini namun kami harapkan mulai hari ini penarikan PBB dapat kembali diintensifkan,"tuturnya." Kami optimis pada tahun ini pemasukan PBB Kecamatan Kertek dapat sama seperti tahun lalu, sukur-sukur lebih baik lagi,"imbuhnya.
Salah satu cara untuk mengintensifkan PBB di Kecamatan Kertek, pihaknya akan memberlakukan sistem "APEL PBB", yaitu melakukan pengecekan hasil penarikan PBB dengan memanggil kepala desa beserta perangkat desa yang belum mencapai target setiap minggu."Kami akan mengenakan target mingguan bagi masing-masing desa, sehingga nantinya progress masing-masing desa dapat dimnitor secara intensif," terangnya.
"Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Desa Banjar, Desa Surengede, Desa Tlogodalem, dan Desa Sumberdalem yang telah melunasi PBB-nya sebelum jatuh tempo," pungkasnya.


15 September 2011

WE'RE BACK!!!



Setelah satu bulan lebih "berpuasa" kini BlogNya Kertek Wonosobo telah kembali, dengan tampilan yang lebih "segar" dan berita-berita tentang Kertek dan Sekitarnya yang lebih up to date tentuya.
Buat agan-agan semua yang telah lama menunggu update terbaru dari BlogNya Kertek, kami mohon maaf atas keterlambatan ini.

Mumpung masih dalam bulan Syawal tidak lupa kami ucapkan Minal Aidin Wal Faizin...mohon maaf lahir batin yaaa........


Admin.

26 Juli 2011

MAULID SINTUDUROR BERSAMA HABIB SYECH BIN ABDUL QODIR ASSEGAF

KERTEK-Ribuan jamaah dari seluruh pelosok Wonosobo pada hari Selasa (26/7) memadati lapangan desa Sudungdewo Kecamatan Kertek. Para jamaah berbaur bersama warga masyarakat Sudungdewo untuk mengikuti peringatan Maulid Sintudurorr bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dari Solo. Acara yang telah diadakan secara rutin setiap tahun ini dihadiri oleh Bupati Wonosobo, Drs. H.A. Kholiq Arif, M.Si, para habib dan ulama di Kabupaten Wonosobo serta jajaran Muspika Kertek
Seperti biasa, seluruh jamaah seakan terbius oleh lantunan sholawat dari Habib Syech. Dalam Tausiyahnya, Habib Syech mengingkan agar umat muslim untuk selalu bersholawat kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Disamping itu juga agar jamaah selalu mewaspadai banyaknya aliran yang tidak sesuai dengan prinsip Ahlussunah Wal Jamaah.
Bupati Wonosobo, dalam sambutannya mengajak seluruh umat muslim di Wonosobo meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dan memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, terlebih dalam menyambut bulan ramadhan," di bulan ramadhan ini mari kita perbanyak dzikir, perbanyak sholawat agar senantiasa mendapat ridho dari Allah SWT dan syafaat dari Rosululloh SAW,ajaknya."Dengan sholawat semoga Wonosobo akan selalu aman, tenteram dan damai,"imbuhnya.

22 Juli 2011

GRAND OPENING GRIYA FOOTSPA

WONOSOBO-Seiring dengan menjamurnya bisnis relaksasi di Wonosobo, pada hari ini (22/7) resmi dibuka Griya Footspa. Beralamat di Jl. Masjid No. 3 atau di sebelah selatan Masjid Al Mansyur, Kauman, Wonosobo. Salon relaksasi ini menawarkan berbagai macam layanan “ memanjakan tubuh”. Mulai dari Foot Spa, Pijat Refleksi, Totok Wajah, serta Ear Candle.

Dengan ruangan ber-AC yang nyaman, serta pelayanan yang prima, tak mengherankan apabila tempat ini nantinya dapat bersaing dengan usaha sejenis yang telah berdiri sebelumnya.

Yessy (35),pemilik dari Griya Footspa menuturkan bahwa pihaknya berusaha menghadirkan yang terbaik untuk para pelanggannya. “Kepuasan pelanggan adalah nomer satu buat kami mas.”untuk itu pihaknya telah menyediakan tenaga-tenaga profesional dan bersertifikat serta telah teruji.

Bisnis relaksasi memang sedang booming di seantero negeri. Namun di Wonosobo sendiri baru ngetrend sejak medio 2007. “ kami memang bukan yang pertama, namun khusus untuk layanan Ear Candle ini yang pertama kali di Wonosobo.”

Untuk menepis anggapan miring terhadap tempat ini, pihaknya sudah mengantisipasinya dengan kiat khusus,”untuk konsumen pria, kami sediakan tenaga pria, demikian juga sebaliknya.Jadi konsumen tak perlu risih lagi .”tuturnya. “dan semua tenaga pemijat perempuan kami mengenakan jilbab,”imbuhnya.

Untuk memanjakan diri di tempat ini, konsumen tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, cukup dengan Rp. 30.000/jam,konsumen sudah dapat menikmati berbagai layanan disini, sedangkan untuk layanan 2 jam sekaligus, pelanggan hanya akan dikenai biaya Rp.50.000,-. Bahkan selama masa promo,setiap konsumen akan mendapatkan diskon sebesar 30% selama 1 minggu, yaitu dari tanggal 22-29 Juli 2011.

Jadi tak ada salahnya anda meluangkan waktu untuk bersantai sejenak di tempat ini sambil menikmati pijatan dari para pemijat profesional.

30 PUTRA PUTRI TERBAIK KERTEK DIGEMBLENG JADI PASKIBRAKA

KERTEK – Cucuran keringat dan kelelahan tampak dari wajah 30 orang siswa-siswi yang mengikuti pelatihan pasukan pengibar bendera ( paskibra) kecamatan kertek. Ketigapuluh siswa-siswi tersebut merupakan hasil seleksi dari seluruh SMA/ SMK yang berada di wilayah kecamatan kertek. Pelatihan yang direncanakan berlangsung selama 30 hari ini mengambil tempat di Lapangan Desa Bojasari Kecamatan Kertek yang juga akan digunakan sebagai tempat penyelenggaraan upacara detik-detik proklamasi kecamatan kertek pada tanggal 17 Agustus mendatang.

Pelatihan tersebut ditangani langsung oleh tim pelatih yang terdiri dari anggota TNI-POLRI dari koramil dan polsek kertek. Materi yang diajarkan meliputi Peraturan Baris-Berbaris ( PBB ), senam militer, dan pembinaan mental.

Paskibra sebenarnya bukan merupakan barang baru karena setiap tahun rutin diadakan. Namun latihan yang intesif tetap diperlukan. “ Hal ini dimaksudkan untuk melatih disiplin, fisik serta mental siswa agar bisa bertugas dengan baik saat upacara detik-detik proklamasi nanti,” tutur salah seorang pelatih, Bripka Yuniyanto. “selain itu juga agar para siswa memiliki jiwa korsa dan nasionalisme yang tangguh. ‘’ imbuhnya.

Latihan yang diadakan pada tahun ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan puncak peringatan detik-detik proklamasi pada tahun ini akan berlangsung pada saat bulan puasa sehingga dimungkinkan kondisi fisik peserta akan jauh menurun. “,kami akan memaksimalkan latihan sebelum bulan puasa sehingga pada saat bulan puasa sudah tinggal penyegaran saja.”Namun kami tetap mengharapkan pada saat pelaksanaan tanggal 17 agustus nanti tetap zero mistakes.”pungkas anggota Polri yang sudah 4 tahun melatih Pasukan Pengibar Bendera Kecamatan Kertek.