20 Februari 2009

Pelantikan PPS sebagai Persiapan Pemilu 2009


Pemilu legislative dan Pilpres semakin dekat. Persiapan demi persiapan sudah dimulai, baik penetapan daftar pemilih tetap, pengangkatan dan pelantikan panitia pemngutan suara (PPS) sampai sosialisasi teknis penyelenggaraan. PPS sebagai pelaksana lini pemilu di tingkat desa memiliki arti dan peran vital karena harus memfasilitasi semua TPS di desanya. Tak tanggung-tanggung jumlah TPS di Kecamatan ini sebanyak 217 TPS.

Karenanya pengangkatan merekapun benar-benar diambil dari kalangan masyarakat yang berdedikasi, berpengalaman serta memiliki nilai juang demi masyarakat, bangsa dan Negara. Keberlangsungan system pemerintahan NKRI sangat tergantung dari peran dan partisipasi masyarakat. Untuk itu Golput bukan jalan yang tepat. Karena nasib bangsa ini ada di tangan kita (rakyat) semua. Mari kita pilih wakil rakyat yang sesuai hati nurani dan benar-benar beretos kerja tinggi, berdedikasi serta memiliki tanggung jawab moral yang besar kepada rakyat.

16 Februari 2009

Penambangan Gal C di Kertek Resmi Ditutup.

Area galian C seluas 25,1 Ha di kecamatan Kertek pada khususnya dan umumnya di beberapa kecamatan mulai tanggal 17 Pebruari 2009 resmi ditutup. Penutupan ini dilakukan pihak Pemda Wonosobo yang ditandai dengan penancapan patok plang papan pengumuman pada hari senin tanggal 16 Pebruari 2009.
Sementara terkait dengan penutupan ini, paguyuban penambang pada hari yang sama melakukan audiensi dengan Camat Kertek, menanyakan tentang solusi pasca penutupan. Hasil pertemuan itu dirumuskan dan diusulkan ke tim pokja kabupaten yang menangani permambasalahan ini.
Inti dari penyampaian aspirasi penambang adalah bagaimana nasib pekerja yang ada sebanyak 719 orang yang menghidupi 1.021 anggota keluarga. Namun mereka berharap Pemda masih dapat memberikan solusi bagi adanya usaha penambangan yang secara legal diperbolehkan di sekitar area tersebut. Menurutnya dampak hasil penambangan selama ini selain membuka lapangan kerja dengan peningkatan kehidupan masyarakat penggali, juga mampu menekan angka kriminalitas di kawasan tersebut.
Di sisi lain mereka juga menyadari bahwa kegiatan mereka selain tidak berijin juga telah mengakibatkan kerusakan lingkungan. Karenanya mereka sepakat adanya penutupan ini namun minta solusi konkrit baik kejelasan prospek usaha penggalian berikutnya serta penanganan Pemda tentang eks pekerja tambang.

22 Januari 2009

MUSIBAH KEBAKARAN10 RUMAH



Kamis kelabu. hari ini di tengah teriknya matahari. kira-kira pukul 11.30 siang. tak ada angin tak ada hujan. tatkala semua warga sedang melakukan aktivitas di dunianya masing-masing. saat itulah terjadi kebakaran di rumah pak supangat dusun Jambusari Kelurahan Kertek.

api semakin besar, selain dipicu teriknya matahari juga bahan rumah yang hampir semuanya berasal dari kayu kalbi. entah apa penyebabnya. disinyalir asal api dari sebuah kompor yang meledak. tapi ini belum bisa dibuktikan dan masih dalam penelitian pihak yang berwenang.
tanpa diduga semua warga yang pada saat itu hiruk pikuk mencoba mematikan api, pak supangat yang kesehariannya bekerja sebagai sopir, sedang sakit. ia tak menyadari dan tak bisa berbuat banyak karena kondisinya. ia yang berada dalam pembaringan di kamar tertimbun dalam runtuhan rumah yang sedang terbakar. tak hanya rumahnya, iapun ikut terpanggang. saat ditemukan setelah api padam, kondisinya sangat mengenaskan. pihak keluargapun tak kuasa melihat kondisinya.

api terus menjalar ke kanan dan kiri rumah sebelah. tak ayal ada 9 rumah lainnya yang ikut menjadi sasaran si jago merah. kerugianpun tak terhindarkan diperkirakan mencapai Rp. 200.000.000,-. tercatat ada 10 KK yang terkena kebakaran yakni milik supangat, Sawal, Paisih, Jono, Simes, Muhyono. keenam rumah inilah yang hancur lebur kondisinya. sedangkan 2 rumah lain yang kategori rusak berat adalah milik Gimun dan Slamet Kating. sementara yang hanya rusak ringan ada 2 rumah milik Barokah dan widarto. meraka yang kini harus menempati pengungsian di pondok tak jauh dari lokasi rumahnya milik LDII dan rumah kosong milik warga ada 8 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa 30 orang. sementara 2 rumah yang rusak ringan masih dapat ditempati dengan jumlah jiwa sebanyak 17 orang.

sebagai upaya tindaklanjut adalah bagaimana menyiapkan kebutuhan dasar mereka selama beberapa waktu ke depan, sampai mereka memiliki rumah kembali. bantuanpun telah dan sedang diupayakan oleh pihak pemerintah dan tokoh desa setempat seperti bahan sembako maupun bahan bangunan. Posko bencana telah dibuat yang berlokasi di rumah kepala dusun setempat. dan untuk menjembatani proses selanjutnya warga telah dibentuk panitia penanganan, yang nantinya akan mengurusi penanganan korban dan bantuan-bantuan serta mengupayakan proses pendirian kembali rumah para korban.

satu hikmah yang bisa dipetik atas kejadian tersebut adalah pelaksanaan pemadaman api oleh warga yang begitu semangat. ini merupakan nilai yang tak ternilai harganya. bayangkan saja bila warga sekitar tidak bahu membahu mungkin dampaknya cukup luas. bisa saja satu kampung tersebut terkena lalapan api. karena rumah di kampung ini jaraknya cukup rapat dan rata-rata terbuat dari kayu.

hikmah kedua, adalah kehati-hatian dan kewaspadaan merupakan upaya kita dalam menghindari berbagai bencana. mematikan api sebelum tidur atau saat mau meinggalkan rumah adalah contoh upaya kewaspadaan.
semoga peristiwa ini menjadikan kita semua untuk tetap tabah dan tawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa. karena hanya kepada-Nya lah kita berserah diri.

20 Januari 2009

Alokasi Dana Desa tahap II Di MONEV

Tim Pembina ADD Kecamatan Kertek melakukan monitoring dan evaluasi ke semua desa. pelaksanaan monitoring ini selama 2 hari mulai senin sampai dengan selasa 19-20 januari 2009 dengan menerjunkan semua anggota tim. Koordinator lapangan kegiatan monitoring dipimpin oleh Kepala Seksi Pemerintahan Sukirman.
Tujuan diadakannya monitoring dan evaluasi ADD 2008 tahap II ini adalah untuk melihat seberapa jauh hasil pelaksanaan anggaran dimaksud. hal ini untuk menekan adanya penyelewengan maupun kekurangsempurnaan wujud fisik di lapangan. selain itu juga dalam melakukan pembinaan administrasi ADD. seringkali pelaksanaan fisik ADD cukup baik namun kurang didukung oleh sisi administrasi yang benar. tidak heran jika dalam pascanya seringkali terjadi temuan-temuan pemeriksa terkait kekurang tertiban administrasi.
sementara kesuksesan pelaksanaan ADD tersebut dapat dilihat dari empat aspek, yakni aspek mutu, aspek sasaran, aspek waktu dan aspek pertanggung jawaban administrasi. Pemeirntah Kecamatan berharap proses mekanisme ADD hendaknya dicermati secara baik dan menjadi pijakan dasar dalam implementasinya. sebab dengan berpedoman pada aturan inilah tidak akan menjerumuskan pihak pengelola pada upaya pelanggaran hukum.

19 Januari 2009

Penertiban Atribut PARPOL


sebagai tindak lanjut hasil pertemuan antara Pemerintah Kecamatan Kertek dengan Pengurus Partai Politik tingkat Kecamatan, pada Hari Senin tanggal 12 Januari 2009, telah dilakukan Penertiban atribut parpol dan caleg.
Penertiban ini meliputi kawasan area pertigaan Kota Kertek sampai radius ke barat jembatan kali paat, ke timur sampai pertigaan Semayu dan ke utara sampai depan Kantor Kelurahan Kertek. Hasilnya sebanyak 45 bendera parpol, 4 baliho dan 6 spanduk diamankan petugas.
Dengan dilakukannya kegiatan ini, kini kondisi pertigaan Kertek menjadi bersih dan indah, hal ini menunjang Kertek sebagai pintu gerbang Kabupaten Wonosobo. juga dalam rangka menjaga ketertiban umum serta keindahan taman kota yang menjadi idaman seluruh masyarakat Kertek.
Kondisi inilah yang hendak dicapai. ke depan akan terus ditingkatkan menuju kawasan Kertek yang bersih, bebas dari sampah dan bebas banjir. ini semua membutuhkan kepedulian dan partisipasi semua pihak. karenanya pihak Pemerintah Kecamatan mengharapkan program penataan kawasan ibukota Kertek dapat segera terwujud. tentunya penataan kawasan ini tidak terlepas pula pada penataan kawasan pasar secara keseluruhan. inilah yang menjadi pekerjaan rumah kita semua, baik pemerintah, para pelaku sektor ekonomi di pasar dan skeitarnya, tokoh masyarakat serta elemen lainnya. satu kuncinya adalah kebersamaan bahu membahu dalam satu tujuan untuk masyarakat bersama.

08 Januari 2009

Apa itu NYECEL.....sekedar tradisi atau lebih dari itu.



Sebagaimana umumnya orang Jawa, setiap akan melaksanakan suatu hajatan besar atau sesudahnya, mereka melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan permohonan maupun rasa syukur kepada Tuhan Sang Pencipta. Hal ini menggambarkan hubungan vertikal antara makluk dan sang pencipta-Nya. Manusia sebagai makluk kecil tiada daya tanpa pertolongan oleh-Nya.
Sebagaimana yang baru saja dilakukan di Desa Purwojati, untuk memulai pelaksanaan kegiatan pembangunan, mereka melakukan acara doa bersama atau sering kita sebut dengan NYECEL.
Kegiatan nyecel ini menjadi satu keunikan tersendiri karena didalamnya melibatkan semua pihak yang berkompeten. Tidak kalah pentingya adanya hidangan khas yang tidak pernah lepas yaitu Nasi Megono dan Ayam Ingkung.
Ini hanya sebuah tradisi warisan leluhur. Nasi mengono merupakan nasi yang dicampur aduk dengan sayuran yang berasa pedas. Sementara lauknya ayam ingkung yakni ayam yang dipanggang secara utuh tanpa dipotong-potong. Kedua jenis makanan inipun masih dilengkapi dengan atribut lainnya seperti tempe kemul, tahu bacem dan jajan pasar.
Waktu pelaksanaannya umumnya mengambil pagi hari sekitar pukul 7 an. Inilah yang menjadi inti dasar bahwa manusia tidak lepas dari kehendak sang Pencipta. Kita hanya berkehendak namun Tuhanlah yang menentukan. Karenanya Memohon sudah menjadi kewajiban kita sebagai makluk yang beriman dan bersyukur merupakan bentuk ungkapan terima kasih atas anugerah yang kita terima.

Kesepahaman Pemerintah Kecamatan dengan Partai Politik untuk Ciptakan Kertek yang ASRI

Maraknya pemasangan bendera partai politik dan gambar calon legislatif saat ini nampaknya telah mempengaruhi kondisi kerapihan dan keindahan suatu kawasan. Lihat saja di pertigaan Kecamatan kertek yang notabene jalur protokol menghubungkan Wonosobo dengan Ibukota Propinsi, banyak tumbuh berdiri bendera-bendara Parpol.
Untuk mengatasi hal tersebut, dengan mempertimbangkan aturan pemasangan bendera dan atribut kampanye partai politik serta aturan ijin pemasangan reklame, maka pada hari kamis 8 Januari 2009 Pemerintah Kecamatan dan jajaran Muspika didampingi Panwaslu kecamatan mengumpulkan semua pengurus partai politik ranting Kertek untuk menertibkan atribut parpol yang terpasang selama ini.
Dari hasil pertemuan telah disepakati bersama bahwa mekanisme pemasangan atribut parpol dan para caleg harus memenuhi ketentuan yang berlaku. Sementara guna meningkatkan citra ibukota kecamatan kertek dari aspek tertib, rapi dan indah telah disepakati bersama kawasan pertigaan Kertek Bebas dari semua atribut parpol dan gambar caleg.
Kawasan sterilisasi pertigaan kertek tersebut diperluas ke jalur publik menuju Wonosobo sampai dengan jembatan, ke jurusan Purworejo sampai pertigaan semayu dan ke jurusan Temanggung sampai di depan Balai Kelurahan Kertek.
Pada kesempatan itu Camat Hadi Soesilo meminta kepada semua pengurus Parpol di Kertek untuk segera menurunkan atribut parpol dan calegnya sampai dengan hari minggu 11 januari 2009 pukul 00. jika sampai dengan batas waktu tersebut masih terdapat atribut parpol dan caleg di kawasan tersebut maka akan ditertibkan pihak Pemerintah Kecamatan.
Lebih lanjut Camat yang baru menjabat kurang lebih 3,5 bulan ini, menyampaikan hasil kesepakatan ini berlaku untuk selamanya, sehingga pada pemilihan-pemilihan selanjutnya baik pilpres, pilbup dan lain sebagainya kawasan segita emas kertek tetap dalam kondisi tertib bersih dan netral. Kegiatan ini disambut baik oleh semua pihak khususnya para pengurus parpol yang hadir, mengingat tujuan dan manfaatnya ditujukan bagi kepentingan masyarakat umum di kecamatan kertek.

Kecamatan Kertek adakan Bintek Peraturan desa tentang ADD dan Tatib BPD

Untuk menunjang kelancaran dan suksesnya pelaksanaan Alokasi Dana Desa di wilayah kecamatan Kertek, pada hari Rabu 7 Januari 2009 telah dilaksanakan bimbingan teknis pembuatan peraturan desa tentang ADD dan Pembuatan Tata Tertib BPD di Aula Kecamatan setempat.
Acara yang dihadiri oleh semua kepala desa, ketua BPD, Sekretaris desa dan para bendahara ADD se kecamatan ini, menghadirkan pembicara dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Wonosobo.
Menurut Camat kertek, Hadi Soesilo, Maksud tujuan diadakannya kegiatan ini, adalah untuk meningkatkan pengetahuan aparat penyelenggara pemerintahan desa khususnya ADD. Hal ini mengingat besaran nominal ADD yang cukup banyak, sehingga diharapkan tidak terjadi kesalahan baik secara administrasi maupun operasional.
Belajar dari berbagai pengalaman di beberapa desa di kecamatan lainnya, banyak aparat pemerintah desa yang karena ketidaktahuan akan mekanisme pelaksanaan ADD mengakibatkan terkena dampak hukum. Untuk itulah peningkatan kualitas SDM aparat pengelola di tingkat desa perlu mendapat materi tentang bagaimana menyusun peraturan desa tentang ADD. Dengan demikian output penjabaran anggaran dalam ADD dapat terlaksana secara tepat mutu, tepat sasaran dan tepat waktu serta bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara menurut salah satu peserta kegiatan ini yakni Sekdes Kapencar menyatakan sangat berterima kasih karena dengan pembimbingan di awal tahun anggaran ini, pihak pemerintah desa merasa dikawal sejak dini pelaksanaan ADD. Mengingat dalam waktu yang tidak lama, pemerintah desa harus melaksanakan musrenbangdes guna menyusun DURK ADD sebagai pedoman pelaksanaan kegiatannya.

Sementara menurut sekcam Agus Wibowo yang sekaligus Ketua Tim Pembina ADD Kecamatan Kertek menyatakan kegiatan ini didasarkan atas hasil evaluasi ADD 2008, dimana masih banyak kelemahan khususnya bidang administrasi. Dengan bimbingan teknis ini pihaknya mengaharapkan ADD 2009 sejak awal telah diarahkan kepada pencapaian kegiatan secara efisien dan efektif sehingga hasilnya dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat.

31 Desember 2008

PAPPRI Menanam Bunganisasi Kertek



Sebagai tindaklanjut dari rencana bunganisasi jalur protokol pintu gerbang masuk Kabupaten Wonosobo, telah dilakukan penanaman bunga di jalur Wringinanom sampai Ngadikusuman pada hari Rabu, 31 Desember 2008. Jalur protokol yang berjarak 3 kilometer ini, di tanami bibit bunga dalam pot bis beton oleh anggota PAPPRI Pusat sampai daerah bersama masyarakat setempat.
Acara yang dibarengkan dengan lomba vokal lagu dangdut se jawa tengah dan tutup tahun 2008 ini, telah menanam bibit bunga sansievera, cemara pecut, nusa indah dan bunga daun merah. Program ini tidak terhenti sampai di sini, karena pihak Kecamatan Kertek telah mengagendakan pada pertengahan tahun 2009 berupa penanaman bunga sampai di Desa Reco.
Menurut Camat Kertek Hadi Soesilo, dengan tertatanya kawasan Reco sampai Wringinanom penuh dengan bunga diharapkan mampu mendukung program Wonosobo sebagai Kota Wisata, Kota Bunga dan Kota Adipura. kawasan Kertek sebagai pintu gerbangnya Wonosobo, memiliki peran penting dalam ketiga program tersebut.
konsep penataan ini meliputi 3 program yakni program bunganisasi bis beton di kawasan protokol pemukiman. program bunganisasi di pot permanen yakni di kawasan area trotoar ibukota kecamatan dan program bunganisasi tanaman sejenis secara mengelompok di kawasan area tak bertuan. area tak bertuan yaitu kawasan di luar area pemukiman seperti area persawahan dan perkebunan di sepanjang jalur protokol.
Dengan terciptanya keasrian kawasan ini Camat Kertek mengharapkan akan menimbulkan daya tarik tersendiri bagi setiap pengguna jalan. sementara masyarakat dapat memanfaatkan kawasan tersebut untuk menampilkan berbagai potensi khasnya khususnya kuliner tradisional. dengan demikian ikon kertek kedepan adalah kawasan persinggahan yang mampu menyedot banyak pengunjung karena disamping kawasan ini telah dianugerahi panorama alam yang sangat indah.

23 Desember 2008

PENGUMUMAN PENTING Lomba Ndangdut se Jateng, Menanam Bunga, Kirab pawai Artis dan Pesta Kembang Api

Wahai masyarakat kertek dan sekitarnya, Jangan lewatkan, pada tanggal 31 Desember 2008 akan dilakukan kegiatan penutupan akhir tahun. Tempatnya di Halaman Parkir Terminal Wonosobo. ada 3 kegiatan besar yaitu
1. Lomba Nyanyi dangdut se Jawa Tengah kerjasama PAPPRI dan Pemda Wonosobo
2. Artis dan PAPPRI menanam bunga di kanan kiri jalan mulai Binangun sampai Bojasari.
3. Pawai Artis KDI dan artis Ndangdut, rute dari Mandala Wisata menuju Kertek - kembali menuju Kota Wonosobo dan finish di Mandala Wisata lagi.
Acara ini dimulai jam 8 pagi dengan menanam antara artis KDI dan masyarakat di jalur binangun-bojasari. dilanjutkan pawai, seterusnya lomba nyanyi sampai final malam harinya. pada malam itu pas pukul 00 dini hari juga akan Pesta Kembang APi
Jangan lupa ikut dan saksikan...........Gratisssss tissss tissss..... tapi inget ya harus bisa jaga diri dan saling menghormati. prinsip bagaimana Kertek aman, Wonosobo aman dan semuanya bahagia menuju tahun 2009 yang lebih OK n menantang.

19 Desember 2008

"GOTONG ROYONG" Anugerah Terindah Yang Kita Miliki




Anugerah adalah suatu nilai tertinggi dan terindah yang tidak semua orang bisa mendapatkan. Kertek banyak dikaruniai anugerah terindah berupa potensi alam, namun anugerah ini bukan tidak mungkin berubah menjadi bencana. yakni manakala manusia memperlakukannya dengan seenaknya tak peduli kepada lingkungan. sebernanya tidak perlu muluk-muluk. semuanya ini cukup dimulai dari yang kecil saja untuk mempercantik dan memelihara anugerah kecamatan Kertek. misalnya, gerakan massa gotong royong kebersihan di jalur tersebut. nah gerakan ini dilaksanakan pada hari minggu 21 Desember 2008 jam 8 pagi sampai jam 10.00 wib.
Kegiatan ini menindaklanjuti hasil pertemuan Camat dan Sekcam Kertek dengan para Kepala Desa/Kelurahan yang berada jalur jalan protokol jalan propinsi mulai dari Reco sampai Wringinanom. tapi yang lebih khusus adalah ibukota kecamatan atau sekitar lokasi pasar Kertek.
Tahap awal adalah bagaimana menciptakan kebersihan kawasan tersebut. selanjutnya bagaimana menciptakan keindahannya dan tahap tindak lanjut adalah mengemas kawasan ini menjadi satu kawasan yang menarik . tujuannya menjadi daya tarik bagi siapapun untuk singgah.
semua ini sejalan dengan potensi yang dimiliki Kertek dengan hamparan hijau kebun tehnya, panorama alam dua gunung kembar Sindoro dan Sumbing, kesejukan udara dan keramahan masyarakatnya. Jangan heran kalau sebenarnya banyak pelancong, turis dan pengguna jalan ini beristirahat sejenak bersama kaluarga. yaah betapa indahnya tatkala duduk santai menikmati anugerah Tuhan ini. namun demikian masih disayangkan atribut pendukungnya memang belum layak dan sesuai dengan harapan mereka.
Pemerintah Kecamatan baru-baru ini telah memaparkan gagasan pengembangan kawasan Reco-Kertek sebagai kawasan eco-tourism. yakni kawasan yang mengembangkan perekonomian masyarakat berbasis pariwisata. kajian inipun masih dalam proses penggodokan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo. kita semua berharap masyarakat di sekitar jalur Reco-Kertek mampu memanfaatkan anugerah terindah yang diberikan Tuhan ini.

Pelatihan Menjahit & Pembuatan Saos Tomat


Tim Pnggerak PKK Kecamatan Kertek pada tanggal 20 Desember 2008 melakukan pelatihan Menjahit dan pembuatan saos tomat kepada semua kader PKK Desa se Kecamatan.
Acara ini dimaksudkan untuk membina para kader PKK yang harapannya dapat menularkan ke semua Ibu rumah tangga. kegiatan ini cukup mendapat antusias, mengingat menjahit banyak disukai kaum perempuan dan memiliki nilai ekonomis.
Pelatih yang mengampu kegiatan ini adalah dari Penjahit Naomi yang beralamat di Jalan Parakan nomor 125 atau tepatnya di depan Kecamatan Kertek dengan pemilik Ibu Sri Ganjil (Nama tenar).

Penjahit Naomi untuk kalangan Kertek dan Kabupaten Wonosobo sudah tidak asing lagi. Pengalaman dan hasil karyanyapun banyak disuka. tak heran penjahit ini sering kewalahan menerima order pesanan. Sementara kebutuhan akan sandang nampaknya dari waktu ke waktu terus meningkat. belum lagi untuk memenuhi selera model yang tidak ada habis-habisnya. untuk itulah pengalaman dan teknik menjahitnya diminta Ketua TP.PKK Kecamatan Kertek dan Camat Kertek dapat ditularkan kepada masyarakat lain khususnya kaum Perempuan.
Mengapa bidikannya kaum perempuan? kaum ini memliki banyak kelebihan yang kurang dimiliki kaum pria, seperti keuletan, ketelatenan, sabar dan tekun. sementara untuk mendongkrak potensi unggulan Kertek di bidang pertanian, Tomat menduduki peringkat ketiga setelah Cabe dan sayur segar (Kol,Sawi). biasanya petani dihadapkan pada permasalahan bagaimana cara memasarkan. bila jumlah produksi banyak justru harga menurun. sementara petani ingin produksi mereka berkapasitas banyak.
Melalui Pelatihan pembuatan saos tomat dimaksudkan agar kaum perempuan (TP.PKK) mampu memiliki inovasi dalam mengembangkan potensi desanya. tidak hanya menjual hasil panen begitu saja, namun dapat mengemas sedemikian rupa menjadi satu produk yang dibutuhkan masyarakat. melalui pelatihan yang instrukturnya dari Dinas teknis terkait ini harapanya materi pembekalan mampu diserap secara mudah oleh para kader. hasilnyapun dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu menopang kebutuhan rumah tangganya.

16 Desember 2008

PESONA KERTEK NAN CANTIK DAN ELOK

Wajahku juga wajahmu, Wajah Kertek yang jelek dan kotor menandakan wajah kita juga demikian, tapi sebaliknya wajah Kertek yang bersih dan indah mencerminkan pribadi dan perilaku kita yang baik. Kertek adalah pintu gerbang Wonosobo yang paling strategis. di sini juga banyak potensi alam yang mendukung.
Pemerintah Kecamatan merencanakan program mempercantik wajah pintu gerbang mulai dari Reco sampai Binangun dengan kebersihan dan keindahan kawasan kanan kiri jalan protokol. rencana ini akan direalisasikan pada tahun 2009 nanti. ini program bukan berasal dari anggaran pemerintah, namun program pemberdayaan masyarakat dan swasta untuk bersama-sama mewujudkan wilayah kita yang ASRI.
tujuannya tentu tidak saja bagi kepentingan masyarakat sekitar. tapi juga mendukung Wonosobo kota bunga, kota turis dan kota Adipura. dengan cara mempercantik kanan kiri jalan protokol melalui kegiatan bunganisasi baik dalam bentuk pot-pot atau penanaman bunga sejenis berkelompok di sepanjang jalur tersebut. SIlahkan anda ikut berpartisipasi demi wujudkan impian ini. dukungan anda tentu sangat kami harapkan.

15 Desember 2008

Peningkatan PBB

Kecamatan Kertek merupakan wilayah yang memiliki pokok PBB terbesar kedua di Wonosobo yakni mencapai Rp. 868.167.575,- Sementara banyak permasalahan yang menghadapi dalam proses pelunasannya. pemasukan PBB Kertek sampai dengan minggu IV desember 2008 ini baru mencapai 87,8 %. Tim penarik sudah diintensifkan tidak saja pada tingkat kecamatan, namun sampai ke tingkat desa yakni melibatkan perangkat desa. Kertek dari dulu nampaknya belum pernah lunas 100 %, namun bukan berarti ini semua tidak bisa LUNAS 100%. i
nilah tantangan yang mesti terus dipacu. sektor ini merupakan primadona bagi desa, karena hasil pemasukan PBB akan dikembalikan ke desa lagi berupa Alokasi Dana Desa. Peran masyarakat sangat penting untuk itu demi kemajuan desa, mari kita tingkatkan pemasukan PBB. tanpa dukungan anda, pemasukan riil PBB wilayah ini takkan mungkin berhasil.
mari kita tunjukkan bahwa Kertek juga mampu seperti Kecamatan lain LUNAS 100%. masalahnya dimana, ada pada pertanyaan berikut: SUDAHKAH ANDA MEMBAYAR PBB TAHUN INI?
nah.......silahkan bagi anda yang belum, tidak ada kata terlambat. demi anda sendiri, bayarlah PBB tepat waktu. jangan ditunda.

10 Desember 2008

Nikmatnya Tempe Kemul


Bukan karena suhu daerah yang begitu dingin, hingga sebuah gorengan tempe harus dikemuli. ini hanya sebuah nama dari makanan khas daerah pegunungan yaitu Tempe Kemul.

Dinginnya udara yang rata-rata berkisar antara 22-28˚C pada siang hari dan antara 18-24˚C pada malam hari, terasa enak jika kita duduk nongkrong sambil makan gorengan yang panas. Kebiasaan ini sudah cukup populer di kalangan masyarakat Kertek dan Wonosobo pada umumnya dengan makan tempe kemul.

Ya makanan gorengan yang berbahan kedelai diproses menjadi tempe tipis-tipis ini dikemuli dengan adonan pati dan bumbu serta sayuran kocai, semakin nikmat saat dimakan selagi panas. Biasanya mereka makan dengan ceplusan cabe rawit. Inilah salah satu andalan makanan khas wilayah ini yang tiada duanya rasanya. makanan ini sering mendampingi semua jajanan makanan di setiap warung makan. Rasanya kenyal empuk dan gurih, bikin lidah bergoyang. Kalo sudah mencoba satu tempe biasanya bikin mau tambah dan tambah terus.

Anda Mau coba? tak perlu susah-susah karena hampir semua warung makan, warung emperan dan semua warung kecil menjajakan makanan ini. Bilang aja beli tempe kemul....dijamin OK. harganyapun terjangkau bagi semua kalangan. nah anda yang terutama berada di luar Kertek atau Wonosobo, mampir dan cicipi makanan ini.

Andalan Pertanian








Kecamatan Kertek kaya akan hasil bumi seperti sayur mayur, palawija, jagung, cabe dan tembakau. Semua menjadi produk andalan wilayah ini. Tak heran kalau mayoritas penduduk kecamatan ini bermatapencaharian sebagai petani. Selain untuk memasok kebutuhan local, produk ini juga dikirim ke berbagai kota di jawa tengah bahkan sampai ke Jakarta maupun Surabaya. Namun sayangnya, nasib petani sampai kini masih belum sebaik tengkulak atau pedagang. Meraka selain dihadapkan pada proses produksi yang kadangkala ada kendala baik alam maupun teknis, masih ditambah dengan naiknya bahan pendukung seperti pupuk. Tak jarang barang inipun langka di pasaran. Namun demikian potensi pertanian ini menjadi satu andalan Kertek dengan kemiringan lahannya yang cukup mendukung, pihak pertanian melalui BPP Mertatani Kertek, sector ini akan digenjot sehingga menjadi sumber pokok bagi mayoritas penduduk.

04 Desember 2008

Prioritas Program Kecamatan Kertek

8 PROGRAM PRIORITAS KEC. KERTEK 2009

1) Pengentasan kemiskinan, kecamatan ini memiliki jumlah rumah tangga miskin sebanyak 6.193 KK. jumlah ini mencapai 31,5 % dari keseluruhan jumlah rumah tangga yaitu 19.631 rumah tangga. berbagai program yang sedang dan akan terus ditingkatkan antara berupa peningkatan kualitas pelayanan penyaluran beras warga miskin, pengoptimalan penggunaan alokasi dana desa tahun 2009 yang pro poor yakni melalui program pengentasan kemiskinan, pelaksanaan PNPM 2009 secara mandiri dan inovatif berdasarkan skala kebutuhan yang mendasar masyarakat. 2) Penuntasan WajarDikdas 9 tahun dan Buta aksara, sampai saat ini tercatat angka 155 anak usia 7-12 tahun yang belum mengenyam pendidikan setingkat SD. sementara ada pula 434 anak usia 13-15 tahun yang juga belum memperoleh pendidikan setingkat SLTP. Proses penanganan wajardikdas sampai tahap ini masih memetakan masalah, dimana jumlah data tersebut sedang di teliti riil kondisi di lapangan. hal ini terkait dengan kebanyakan keberadaan fisik mereka yang sudah terlanjur bekerja di luar kota, ada yang memiliki keterbatasan seperti cacat mental serta faktor budaya, semangat bersekolah dan ketidakmampuan orang tua. Hasilnya akan teridentifikasi jumlah sasaran yang bisa digarap riil pada tahun ajaran 2009/2010. sementara sisa garapan yang belum tergarap akan ditindaklanjuti pada program berikutnya, dengan meminta kesanggupan para orang tua mereka masing-masing. permasalahan yang dihadapi cukup pelik. budaya bersekolah yang masih rendah dan ketidakberdayaan orang tua menjadi faktor utama pemicu. upaya yang dilakukan melalui pendekatan ke orang tua, dan mencari solusi bagi pembebasan biaya sekolah setingkat itu. berbagai kran komunikasi dijalin untuk menjembatani masalah ini, tidak saja tanggung jawab unsur akademisi Dinas Pendidikan dan para guru, namun sudah sampai pada keterlibatan semua komponen stakeholder masyarakat desa setempat. disamping itu tak kalah penting hambatan faktor geografis dan ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang memenuhi, menjadi satu persoalan sendiri yang ternyata menjadi faktor pelemah semangat bersekolah bagi anak. upayanya adalah sedang dirumuskan akan pembentukan sekolah satu atap di beberapa titik lokasi terpencil. 3) Pengurangan Angka Kematian Ibu dan Bayi serta penanggulangan Gizi buruk. Secara umum jika dilihat pada AKB dan AKI tahun 2008 ini, jumlah angkanya menurun dari tahun 2007 lalu. tahun 2008 AKI 3 orang Ibu dan AKB 41 orang anak menurun dari angka 2007 AKI 4 orang dan AKB 58 anak. namun demikian jumlah angka ini akan diupayakan ditekan pad tahun 2009 melalui berbagai program kegiatan seperti mengoptimalkan Program P4K, Pelayanan posyandu, pengoptimalan peran kader dan bidan desa untuk melakukan deteksi dini, serta pengoptimalan program desa siaga. upaya yang dilakukan ini lebih banyak bersifat prefentif untuk menekan adanya angka prefalensi AKI dan AKB. sementara di bidang peningkatan gizi bagi anak, masih terdapat 13 orang balita yang kekurangan gizi. program yang sedang dijalankan oleh puskesmas Kertek 1 dan 2 dengan cara melakukan pendampingan secara kontinue melalui pemberian tambahan makanan bergizi dan vitamin. sementara upaya pembinaan juga dilakukan khususnya pendekatan kepada orang tua agar lebih memperhatikan buah hatinya sehingga proses tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan sempurna. guna mendukung itu, semua kepala desa juga menganggarkan pos ADD pada pemenuhan peningkatan giizi melalui PMT anak dan peningkatan sarana posyandu. disamping itu peran PKK juga ikut terjun secara terpadu bersama lembaga-lembaga desa. 4) Penanganan kerusakan lingkungan hidup. Kecamatan Kertek saat ini memiliki 2.110 Ha lahan kritis yaitu 25,1 Ha akibat galian C dan 2.084,9 Ha akibat pengelolaan lahan yang tidak pro lingkungan. mengapa seluas ini? karena potensi kertek khususnya daerah di lereng Gunung Sindoro memiliki potensi pada agrobisnis jenis tanaman semusim seperti tembakau dan sayur mayur. langkah yang telah dilakukan melalui Gerakan Wonosobo menanam dan Gerakan rehabilitasi lahan menghasilkan output penanganan seluas 350 Ha. sisanya 1.434,9 Ha inilah tahun 2009 akan digarap melalui berbagai program lanjutan. sementara akibat galian C seluas 25,1 Ha dimana terdiri atas 95 titik lokasi di 7 Desa ini, tahap ini adalah proses penutupan. permasalahannya adalah di semua lahan itu terdapat 719 pekerja yang notabene menghidupi 1.021 anggota keluarga. upayanya adalah mencarikan solusi pekerjaan pengganti penambang yakni yang sedang dala rintisan berupa budidaya jamur kuping dan sitake, peternakan domba dan pengembalian profesi ke habitat semua. 5) Penanganan stabilitas keamanan dan ketentraman, Kertek yang merupakan kategori sumbu pendek, menjadikan wilayah ini sering terjadi letupan berbagai permasalahan kriminal baik perseorangan maupun massa. upaya yang terus dilakukan berupa pembinaan dan pendekatan ke semua tokoh kunci. langkah ini untuk usaha prefentif dan pendeteksian dini pada berbagai titik kerawanan. 6) Penurunan laju pertumbuhan penduduk 1 % melalui Program Keluarga Berencana, Jumlah penduduk akhir oktober tahun 2008 sebanyak 81.942 jiwa sementara jumlah PUS sebanyak 15.469 akseptor. sampai dengan akhir desember ini target peserta KB aktif telah melampui 100%. 7) Pengoptimalan pemasukan Pajak Bumi dan Bangunan PBB Kertek merupakan primadona kedua setelah Kecamatan Wonosobo. jumlah pokoknya mencapai 800an juta dan sampai saat ini telah terrealisasi mencapai 85%. upaya ini tidaklah mudah karena berbagai hambatan baik dari para WP, Obyek yang bermasalah, dan kurangnya intensifikasi petugas penarik. dari sisa waktu ini terus diupayakan baik melalui pembinaan turun ke bawah, pemanggilan WP dan petugas pemungut, apel PBB, maupun pemberian sanksi teguran kepada semua lini sesuai bidangnya. hasilnya diharapkan mampu mencapai paling tidak 90% dan 8) Pengoptimalan potensi unggulan Kecamatan. Berbagai potensi unggulan yang ada cukup beragam dari mulai UKM, sosial budaya, potensi alam maupun sumber daya manusia. problemnya cukup beragam. inilah yang menjadi tantangan. pada sektor UKM kecamatan sedang merumuskan upaya promosi produk lokal yang lebih berkualitas dan kompetitif. sementara pada sektor lainnya tengah diupayakan melalui koordinasi lintas sektoral untuk menerima pembinaan untuk peningkatan skillnya.

02 Desember 2008

PROFIL KEC. KERTEK

PROFIL KECAMATAN KERTEK KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2008

A. GAMBARAN UMUM

Kecamatan Kertek merupakan salah satu kawasan di Kabupaten Wonosobo yang merupakan daerah pegunungan. Secara kewilayahan Kecamatan ini terbagi dalam 19 Desa dan 2 Kelurahan, didalamnya terbagi dalam 72 Dusun, 151 RW dan 731 RT. Jumlah Penduduk Kecamatan Kertek adalah terbesar Kedua di Kabupaten Wonosobo setelah Kecamatan Wonosobo, yaitu sebesar 81.942 jiwa dengan perincian Laki-laki sebanyak 41.609 jiwa dan perempuan sebanyak 40.333 jiwa. laju pertumbuhan penduduk tahun 2008 sebesar 0,076%. Jumlah penduduk tersebut terbagi dalam Kepala Keluarga sebanyak 21.899 KK.

Luas Wilayah Kecamatan ini 6.214.365 Ha dengan ketinggian 700 m hingga 1.150 m diatas permukaan laut. Iklim tropis mewarnasi wilayah pegunungan ini, dengan pembagian 2 musim setiap tahunnya yakni Kemarau pada bulan April sampai dengan September dan hujan pada bulan Oktober sampai dengan maret. Suhu udara kawasan ini terbilang sejuk, dimana rata-rata pada siang hari berkisar antara 26 – 29 ˚C dan malam hari turun menjadi 20 ˚C. tak heran apabila wilayah ini memiliki banyak potensi khususnya dibidang pertanian menjadi sumber mata pencaharian mayoritas penduduknya.

Kecamatan Kertek yang juga merupakan barometer kedua setelah Kecamatan Wonosobo, memiliki berbagai potensi unggulan yaitu:

  1. Home Industri Sepatu Klilin Desa Sindupaten.
  2. Home Industri Kerajinan Tembaga dan Alumunium Desa Surengede
  3. Home Industri Pande Besi Desa Purwojati, Sumberdalem dan Sindupaten.
  4. Home Industri Anyaman Bambu Desa Karangluhur
  5. Home Industri makanan Rengginang Desa Karangluhur.
  6. Home Industri mebelair rumah tangga Desa Bojasari.
  7. Potensi produk sayur-sayuran dan holtikultura di semua Desa.
  8. Potensi Perikanan Darat di Kel. Kertek, Desa Surengede, Sindupaten, sudungdewo dan Ngadikusuman.
  9. Potensi Wisata Bedakah Desa Tlogomulyo, Damarkasiyan dan Pagerejo
  10. Potensi Kesenian tradisional dan campursari Kelurahan Kertek.

B. KONDISI FISIK DASAR

  1. Geografis

Secara Geografis, Kecamatan yang merupakan bagian dari 15 Kecamatan di Kabupaten Wonosobo, memiliki perbatasan ;

Sebelah utara dengan Kabupaten Temanggung, Sebelah timur dengan Kecamatan Kalikajar, Sebelah Selatan dengan Kecamatan Selomerto dan Sebelah Barat dengan Kecamatan Wonosobo.

Pusat Pemerintahan Kecamatan kertek berjarak 8 Km dari Ibukota Kabupaten Wonosobo dan berjarak 112 Km dari Ibukota Propinsi Jawa Tengah. Kecamatan ini merupakan pintu gerbang Kabupaten Wonosobo dari arah Ibukota Propinsi Jawa Tengah. Kecamatan ini berada di lereng Gunung Sindoro dan diapit dua Gunung yaitu Sindoro dan Sumbing. Tak heran kalau wilayah ini merupakan kota satelit kedua setelah Ibukota Kabupaten dan tak jarang menjadi singgahan turis domestik maupun mancanegara karena keindahan panorama alam yang dimiliki.

  1. Luas Wilayah

Luas Kecamatan Kertek adalah 6.214.365 Ha, dengan penggunaan lahan atas lahan sawah seluas 1.705.284 Ha dan lahan bukan sawah seluas 4.509.081 Ha. Untuk lahan sawah tersebut terbagi penggunaannya menjadi sawah irigasi teknis seluas 491.891 Ha, sawah irigasi setengah teknis seluas 296.730 Ha, sawah irigasi sederhana seluas 886.443 Ha dan sawah tadah hujan seluas 30.220 Ha. Sementara penggunaan lahan bukan sawah terbagi atas Pekarangan dan bangunan seluas 362.954 Ha, untuk Tegalan dan Kebonan seluas 2.275.767 Ha, Kolam ikan seluas 11.144 Ha, Hutan Negara seluas 1.382.900 Ha, Perkebunan Negara/swasta seluas 285.029 Ha dan lain-lain seluas 191.287 Ha.

Secara administrasi dari 19 Desa dan 2 Kelurahan di Kecamatan Kertek dapat terperinci pembagian wilayahnya sebagai berikut:

No

Desa/Kel

Dusun

Lingk/dukuh

1

Sindupaten

5

5

2

Surengede

4

4

3

Bojasari

5

6

4

Kertek

4

7

5

Sumberdalem

2

5

6

Purwojati

3

4

7

Karangluhur

4

9

8

Ngadikusuman

4

5

9

Wringinanom

2

2

10

Sudungdewo

3

5

11

Bejiarum

3

5

12

Damarkasiyan

3

3

13

Banjar

2

2

14

Tlogodalem

4

4

15

Tlogomulyo

3

4

16

Pagerejo

6

6

17

Candimulyo

4

4

18

Purbosono

3

3

19

Candiyasan

4

4

20

Kapencar

2

2

21

Reco

4

6


Jumlah

72

95

C. KONDISI PEMERINTAHAN

Kecamatan Kertek secara Administrasi Pemerintahan terbagi dalam Pemerintah Desa sebanyak 19 dan Pemerintah Kelurahan sebanyak 2 Kelurahan. Jumlah perangkat desa yang membantu penyelenggaraan pemerintahan di desa/kelurahan sebanyak 309 orang. Sementara luas tanah bengkok se Kecamatan Kertek adalah 334.406 Ha dan luas tanah Kas Desa 23.408 Ha.

Adapun berbagai sarana dan prasarana yang mendukung baik proses pemerintahan, pembangunan maupun sosial kemasyarakatan yaitu;

  1. Jumlah Balai Desa 19 buah dan jumlah Kantor Desa/Kel sebanyak 21 buah.
  2. Jumlah DAM sebanyak 47 buah.
  3. Jumlah Jembatan sebanyak 30 buah
  4. Panjang jalan klas III 14 km
  5. Panjang jalan klas V 14 km
  6. Panjang jalan desa yang beraspal 9,9 km dan bukan aspal 64,3 km.
  7. Jumlah Puskesmas 2 buah, Puskesmas pembantu 4 buah, Posyandu 101 buah dan Polindes 10 buah.
  8. Jumlah Masjid sebanyak 104 buah, Mushola 179 buah, Gereja 2 buah Vihara 1 buah dan Pure 1 buah.

Nama-nama Kepala Desa/Kel, dan Sekretaris Desa/Kel saat ini adalah:

No

Desa/Kel

Kades/Kel

Sekdes/Kel

1

Sindupaten

Drs. Ridlo

Pamujo Tri S

2

Surengede

H Supri Giyanto

Supardi

3

Bojasari

Muslih

Edi sugiyanto

4

Kertek

Rustiono

Umaryono

5

Sumberdalem

Rahmad

A.Eric M

6

Purwojati

Nurdin M

Eni setyowati

7

Karangluhur

Sucipto

Suparman Sag

8

Ngadikusuman

Safuan Haryanto

K.Zubaedi

9

Wringinanom

Urip P.S.Sos

Dwi Sukarti

10

Sudungdewo

Khomsun

Badawi

11

Bejiarum

Isnaeni

Salimin

12

Damarkasiyan

Sugijono

Pambudi R

13

Banjar

Madiyo HS

Taryono

14

Tlogodalem

Drs. Nurbudi S

M.Isnaeni

15

Tlogomulyo

Nasrudin

Walyoto

16

Pagerejo

Udi Wahyudi SE

Kusno Wijoyo

17

Candimulyo

Ihsanudin

Samanhudi

18

Purbosono

Sugiyanto

Sutrisno Utomo

19

Candiyasan

Setyawan

Sudiyono

20

Kapencar

Dwi Retnoningsih

Hardi

21

Reco

Kribowo

Mardi Utomo