07 September 2012

25 MATA AIR PDAM TERUS MENYUSUT

Petugas PDAM mengecek debit mata air yang terus menyusut kemarin

WONOSOBO - Akibat kemarau panjang, debit air di 25 sumber mata air milik PDAM Wonosobo saat ini turun rata-rata mencapai 60 persen. Penurunan itu berimbas pada tersendatnya pelayanan penyediaan air bersih untuk masyarakat. Menanggapai masalah tersebut, Humas PDAM Wonosobo, Muhammad Khoirul Hasan mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan air PDAM secara bijak yakni dengan mengutamakan kebutuhan primer seperti keperluan mandi, mencuci dan konsumsi. Masyarakat juga diimbau untuk menghemat penggunaan air, terutama saat musim kemarau, untuk memberikan kesempatan pemakaian air bagi pelanggan lain. “Tampunglah air PDAM saat mengalir dengan menggunakan bak penampungan seperti bak, drum, gentong,” katanya. 

Hal itu dilakukan, lanjut dia, untuk mengantisipasi saat air PDAM tidak mengalir, maka pelanggan telah memiliki cadangan air. Sebenarnya, kebijakan kebijakan sebelumnya menegaskan bahwa setiap pelanggan  PDAM harus memiliki penampung sebelum menjadi pelanggan PDAM. Tetapi seiring berjalannya program percepatan pemasangan baru PDAM, kebijakan itu susah untuk diterapkan mengingat kemampuan masing-masing pelanggan berbeda-beda.   

Dia memaparkan, jika masyarakat mengetahui adanya kebocoran pipa diharapkan untuk segera melapor ke kantor PDAM terdekat untuk segera diatasi. Saat ini debit air di semua mata air turun 60 persen. Namun demikian pihaknya belum memberlakukan sistem bergilir mengingat suplai air dinilai masih cukup. Hanya saja untuk wilayah yang berada di kawasan tinggi akan mengalami ketersendatan. Terkait di wilayah Kota Wonosobo dia menjelaskan, jumlah pengguna di wilayah kota sangat banyak. Jika semua pelanggan menggunakan air secara bersamaan maka akan ada wilayah yang tidak kebagian air. Untuk memenuhi kebutuhan air di kota PDAM memanfaatkan mata air Mudal, Kecamatan Mojotengah, mata air Kalikuning, mata air Mlandi, dan Tuk Sewu yang berada di wilayah Kecamatan Garung. “Semua mata air itu debitnya turun,” paparnya.

Penggunaan air di wilayah Kota Wonosobo per rumah mencapai 21 kubik per bulan. Sementara di wilayah desa mencapai 16 kubik per bulan per rumah. Dengan demikian penggunaaan ar rata-rata per rumah per bulan sebesar 18 kubik. Saat ini, terang dia, debit mata air yang masih cukup besar   adalah mata air Mangli yang dimanfaatkan untuk wilayah Kecamatan Selomerto, Kecamatan Leksono, Kecamatan Kaliwiro dan Kecamatan Wadaslintang. Mata air Mangli memiliki kapasitas debit air mencapai 1.200 liter per detik, sementara yang baru digunakan yakni hanya 150 liter per detik. (Rinto)

2 komentar:

E-BOOK ZONE FOR FREE mengatakan...

Blog Ebook Cah Wonosobo Mengatakan

Sungguh prihatin... andaikan dari dulu masalah tanaman diperhatikan,,, tentu tidak akan ada masalah seperti ini

Unknown mengatakan...

Wah prihatin ane gan, andaikan dari dulu masalah tanaman diperhatikan, tentu tidak akan ada masalah seperti ini. Tanaman yang justru dapat menampung
Air bersih justru malah diabaikan.