KERTEK- Genderang intensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) di Kecamatan Kertek kembali ditabuh. Hal tersebut diutarakan oleh Camat Kertek, Agus Wibowo, S.Sos pada saat membuka Rakor Dinas di Aula Kecamatan Kertek yang diselenggarakan pada hari Sabtu (17/9). Dalam acara yang dihadiri oleh Muspika, Kepala Desa, Kepala Kelurahan, serta kepala dinas/instansi di lingkungan Kecamatan Kertek.
Hal ini dilakukan mengingat penarikan PBB akan segera memasuki masa jatuh tempo yaitu pada tanggal 30 September mendatang. Sedangkan pemasukan PBB sampai dengan medio September ini baru mencapai Rp. 464.256.469,- atau sekitar 45% dari Pokok PBB Kecamatan Kertek sejumlah Rp. 1.081.545.585,-. Hal ini merupakan penurunan apabila dibandingkan bulan yang sama tahun lalu yaitu sebesar 66%.
Pemasukan PBB pada tahun ini memang mengalami sedikit keterlambatan, hal ini tidak bisa lepas dari pengaruh bulan ramadhan dan Idul Fitri yang jatuh mendekati masa jatuh tempo PBB. Disamping itu juga karena masa tanam tembakau yang masuk pada bulan Agustus sehingga konsentrasi penarikan PBB di tingkat desa menjadi tersendat." Kami dapat memaklumi atas sedikit keterlambatan ini namun kami harapkan mulai hari ini penarikan PBB dapat kembali diintensifkan,"tuturnya." Kami optimis pada tahun ini pemasukan PBB Kecamatan Kertek dapat sama seperti tahun lalu, sukur-sukur lebih baik lagi,"imbuhnya.
Salah satu cara untuk mengintensifkan PBB di Kecamatan Kertek, pihaknya akan memberlakukan sistem "APEL PBB", yaitu melakukan pengecekan hasil penarikan PBB dengan memanggil kepala desa beserta perangkat desa yang belum mencapai target setiap minggu."Kami akan mengenakan target mingguan bagi masing-masing desa, sehingga nantinya progress masing-masing desa dapat dimnitor secara intensif," terangnya.
"Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Desa Banjar, Desa Surengede, Desa Tlogodalem, dan Desa Sumberdalem yang telah melunasi PBB-nya sebelum jatuh tempo," pungkasnya.
Hal ini dilakukan mengingat penarikan PBB akan segera memasuki masa jatuh tempo yaitu pada tanggal 30 September mendatang. Sedangkan pemasukan PBB sampai dengan medio September ini baru mencapai Rp. 464.256.469,- atau sekitar 45% dari Pokok PBB Kecamatan Kertek sejumlah Rp. 1.081.545.585,-. Hal ini merupakan penurunan apabila dibandingkan bulan yang sama tahun lalu yaitu sebesar 66%.
Pemasukan PBB pada tahun ini memang mengalami sedikit keterlambatan, hal ini tidak bisa lepas dari pengaruh bulan ramadhan dan Idul Fitri yang jatuh mendekati masa jatuh tempo PBB. Disamping itu juga karena masa tanam tembakau yang masuk pada bulan Agustus sehingga konsentrasi penarikan PBB di tingkat desa menjadi tersendat." Kami dapat memaklumi atas sedikit keterlambatan ini namun kami harapkan mulai hari ini penarikan PBB dapat kembali diintensifkan,"tuturnya." Kami optimis pada tahun ini pemasukan PBB Kecamatan Kertek dapat sama seperti tahun lalu, sukur-sukur lebih baik lagi,"imbuhnya.
Salah satu cara untuk mengintensifkan PBB di Kecamatan Kertek, pihaknya akan memberlakukan sistem "APEL PBB", yaitu melakukan pengecekan hasil penarikan PBB dengan memanggil kepala desa beserta perangkat desa yang belum mencapai target setiap minggu."Kami akan mengenakan target mingguan bagi masing-masing desa, sehingga nantinya progress masing-masing desa dapat dimnitor secara intensif," terangnya.
"Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Desa Banjar, Desa Surengede, Desa Tlogodalem, dan Desa Sumberdalem yang telah melunasi PBB-nya sebelum jatuh tempo," pungkasnya.
1 komentar:
http://technologiesuae.com/#rx high from xanax - xanax side effects hair loss
Posting Komentar