SAPURAN – Kabupaten Wonosobo
menyimpan banyak potensi terpendam yang masih harus digali. Salah satunya ialah
kerajinan anyaman bambu dari Desa Rimpak, Kecamatan Sapuran. Dari 1.375 KK yang
menghuni desa yang terletak sekitar 20 km dari pusat kota Sapuran ini, 700 KK diantaranya merupakan perajin anyaman
bambu.
Tidak jelas awal mula kerajinan anyaman di desa ini,
Namun menurut Kepala Desa Rimpak, Zaeni (44), keterampilan membuat anyaman
bambu yang dipunyai oleh warganya ini merupakan warisan turun temurun dari
nenek moyang warga Rimpak,” Saya sendiri tidak tahu pasti, karena kerajinan ini
sudah ada sejak jaman dahulu.”
Tidak mengherankan apabila di wilayah desa ini banyak
ditemukan rumpun bambu dari berbagai jenis.
Hasil kerajinan anyaman bambu disini sangat beragam, mulai
dari keperluan rumah tangga seperti cething,
besek, dan tampah hingga asesoris-asesoris cantik seperti tas, vas bunga
dan tempat kosmetik, dapat dibuat oleh warga Rimpak. Usia perajin di desa
inipun sangat bergam, mulai dari simbah-simbah sampai dengan anak usia sekolah.
Sang Kepala desapun tak mau ketinggalan untuk menjadi salah seorang perajin.
Proses pembuatan anyaman ini memang tak mudah. Sangat
dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran dari pembuatnya. “ Dalam satu minggu,
rata-rata kami dapat menghasilkan 1000 buah kerajinan rumah tangga sederhana,
namun untuk kerajinan seperti asesoris produksinya masih sangat terbatas karena
jumlah perajin yang masih sedikit dan juga prosesnya yang rumit,”imbuh pria
yang pernah mengenyam pelatihan seni anyaman bambu di Tasikmalaya dan
Yogyakarta ini.
Dalam membuat 1 jenis asesoris seperti tas dibutuhkan
paling tidak 10 kali proses mulai dari pemilihan bahan baku, penganyaman,
perendaman sampai dengan pewarnaan dan finishing.
Harga kerajinan inipun bervariasi, mulai dari 2 ribu sampai 200 ribu.
Untuk mengatasi keterbatasan produksi, khususnya
asesoris dan hiasan, di desa ini telah dibentuk kelompok perajin yang
beranggotakan 25 orang yang dikoordinir oleh organisasi Fatayat-Muslimat setempat.
Disamping pelatihan secara mandiri, kelompok ini juga telah mendapatkan bantuan
berupa permodalan, peralatan dan pelatihan yang diadakan oleh Dinas Koperasi
dan UMKM Kabupaten Wonosobo.
Pihak desa juga sedang merintis kerjasama dengan
sekolah setempat untuk memasukan anyaman sebagai salah satu muatan lokal bagi
siswa.”Selain sebagai komoditas komersial, kami juga berharap agar anyaman ini
dapat dipakai sebagai sarana edukasi sehingga nantinya kerajinan anyaman ini
dapat terus hidup dan berkembang,”tambahnya pula.
Mahasin (35), salah seorang perajin mengaku senang
dengan adanya perhatian dari pemerintah,”Kami merasa sangat terbantu dengan
adanya perhatian dari pemerintah terutama dengan adanya pelatihan, kami juga
berharap agar pelatihan-pelatihan kerajinan ini dapat dilakukan secara
berkelanjutan agar kami dapat terus berinovasi.”
Kualitas produk yang dihasilkan tak kalah dengan
produk-produk serupa dari daerah lain. Tak heran apabila anyaman bambu dari Rimpak ini sering didapuk untuk mengikuti pameran di luar
daerah dan menjadi salah satu ikon kerajinan dari Kabupaten Wonosobo.
Keberhasilan yang dicapai ini tak serta merta membuat
warga desa ini puas. Hal ini disebabkan karena masih ada hambatan yang
mengganjal. Hambatan utama yang dihadapi adalah minimnya jumlah perajin dan
juga kesulitan pemasaran,”Sementara ini pemasaran produk asesoris kami hanya berdasarkan
pesanan saja, promosinyapun hanya sebatas melalui pameran dan getok tular, selain itu karena minimnya
jumlah perajin, membuat kami belum
berani untuk menerima order dalam jumlah besar, “tutur Zaeni.
“Kami masih sangat mengharapkan bantuan dari berbagai
pihak terutama di untuk promosi dan pemasaran karena kami berharap kerajinan
anyaman bambu ini dapat dikenal oleh masyarakat luas dan tidak hanya sebagai
ikon saja namun juga untuk meningkatkan taraf hidup warga ,”pungkasnya.
2 komentar:
air max 270
nike air max 2017
hermes belt
lebron 17
hermes belt
ferragamo belt
yeezy
jordan shoes
westbrook shoes
jordan shoes
n7o94n1a30 l2m66r3u23 y6r32m5c53 h0d78p5r84 i8f34i0x77 l3p21o4t13
Posting Komentar