16 Juli 2009

PENANGANAN 41 LULUSAN SD 1 PAGERREJO YANG TIDAK MELANJUTKAN SEKOLAH


Sebanyak 41 anak dari 54 anak lulusan tahun 2009 SD Negeri 1 Pagerrejo, tidak melanjutkan pendidikan ke SMP. Hal ini tidak sesuai program wajib belajar 9 tahun yang tengah gencar-gencarnya dilakukan oleh Pemerintah. SD yang megah yang telah mampu mengantarkan 100 % anak didiknya lulus ternyata tidak diimbangi oleh peran orang tua dalam melanjutkan pendidikannya ke yang lebih tinggi.

Berkenaan dengan kasus tersebut, pada hari kamis tanggal 16 Juli 2009, UPT Cabdin Pendidikan Kertek bersama tim Wajardikdas telah melakukan dialog dengan para orang tua murid di SD setempat yang dipimpin oleh Sekretaris Kecamatan Agus WIbowo,S.Sos.

Tujuan diadakannya dialog ini untuk mengetahui secara langsung permasalahan yang dihadapi oleh orang tua murid hingga enggan tidak menyekolahkan anaknya. Ada dua alasan yang menjadi penyebab, sebagaimana disampaikan 3 perwakilan orang tua murid yakni Jupri, Wahyanto dan Sutris.

Alasan pertama karena factor ekonomi. Mereka merasa tidak mampu membiayai sekolah baik seragam, transportasi apalagi sampai jika ada bantuan ke sekolah. Mereka meminta pemerintah membantu biaya sekolah secara komplit. Sementara alasan keduanya adalah ada beberapa anak mereka yang memang belum mau untuk melanjutkan ke SMP yakni Rame, Asrofin, Afifudin dan Ponidi.

Terkait dengan permasalahan biaya, kepala UPT cabdin Pendidikan Kertek, Arifin mengatakan bahwa biaya pendidikan regular SMP ada 3 item, yakni operasional sekolah, Investasi dan Personal. Biaya operasional dan biaya investasi bagi SMP telah digratiskan Pemerintah melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sementara biaya personal seperti seragam sekolah dan lain sebagainya menjadi tanggung jawab orang tua.

Namun sekalipun telah ada BOS, para orang tua murid masih belum mau menyekolahkan anaknya karena keberatan dengan biaya seragam anaknya bahkan mereka meminta bantuan agar dibebaskan semua atribut yang berkaitan dengan sekolah sampai kepada transportasi.

Oleh Sekcam Kertek orang tua merid diarahkan untuk menyekolahkan anaknya melalui program SMP terbuka yang akan diampu oleh SMPN 2 Kertek yang berjarak kurang lebih 5 kilometer dari desa setempat. Inipun dengan pertimbangan bahwa system SMP terbuka memberikan keleluasaan murid dalam 1 minggu, 4 harinya dapat menjalankan pendidikan di local desanya dan 2 hari ke induk sekolah. Dengan program SMP terbuka, setiap murid mendapat bantuan pemerintah berupa seragam, sepatu dan sedikit transportasi dari bantuan khusus murid (BKM) yang diterima.

Namun demikian para orang tua murid menolak program SMP terbuka, dan memilih regular ke rintisan SMP 4 yang berjarak hanya 0,5 km. ada beberapa kesulitan untuk menampung mereka ke rintisan SMP 4 kertek yakni belum tersedianya gedung dan fasilitas pendukung, kurangnya tenaga pengajar dikarenakan masih menginduk ke SMP 2 Kertek dan ketiga tahun ajaran sekolah sudah mulai berjalan.

Terkait dengan itu, hasil dialog telah menyepakati beberapa point antara lain,

1. Semua orang tua murid sanggup untuk menyekolahkan anaknya ke rintisan SMP 4 Kertek

2. Pemerintah Kecamatan, UPT Cabdin Pendidikan bersama Kepala Desa akan mencari alternative penampungan sementara untuk 1 lokal kelas.

3. Terkait permintaan bantuan seragam sekolah, pihak Pemerintah Desa Pagerrejo akan membantu melalui Alokasi Dana Desa. Bahkan menurut Kepala Desa Udi menyatakan bahwa pihaknya telah mengalokasikan beasiswa pendidikan bagi anak berprestasi yang masuk dalam kategori miskin.

4. Perlu pendekatan personal kepada 4 orang anak yang belum mau sekolah. Oleh Sekcam diminta peran orang tua, jajaran guru SD 1, perangkat desa setempat dan Kepala desa segera mengambil langkah agar motivasi mereka tumbuh seiring dengan semangat rekan mereka untuk melanjutkan ke SMP.

5. Pendaftaran akan dibuka mulai tanggal 17 juli 2009 yang secara kolektif dibantu oleh Kepala Sekolah SD 1 Pagerrejo dengan fasilitas kemudahan bea fotokopi dan poto ditanggung pihak SD.

Dari hasil kesepakatan tersebut, Sekcam Kertek meminta dalam beberapa hari ini, pihak UPT cabdin pendidikan segera melakukan langkah koordinasi ke Dinas Pendidikan untuk meminta bantuan tenaga pengajar. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk kepala desa akan mencari alternative kemungkinan lokasi sementara 1 lokal kelas penampung. Acara yang sempat molor 1 jam dan berakhir sampai pukul 17.00 WIB ini dihadiri pula oleh Kepala Sekolah SMP 2 Kertek dan wakil dari rintisan SMP 4, Kepala Desa, anggota BPD, perangkat desa dan komite sekolah. Dalam kesempatan itu pula dihadirkan anak mereka untuk dimintai keterangannya. Dari 12 anak yang hadir semuanya menjawak ingin melanjutkan sekolah ke SMP.