KERTEK- Sejak dikeluarkannya Perda Kabupaten Wonosobo Badan Usaha
Milik Desa 1 tahun yang lalu ternyata mendapatkan respon positif dari berbagai
desa. Salah satunya desa Kapencar, Kecamatan. Bahkan rintisan BUMDes ini telah ada
sejak tahun 2008 namun baru secara resmi menjadi BUMDes sejak tahun 2010.
“Embrio dari BUMDes ini ialah
program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berasal dari Alokasi Dana Desa dan
dalam perkembangannya telah resmi
menjadi BUMDes melalui Perdes Nomor 1 Tahun 2010,”ungkap Sekretaris Desa
Kapencar, Hardi.
Tujuan didirkannya BUMDes ini
tidak hanya untuk mencari keuntungan semata, namun lebih diutamakan untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama yang tergolong tidak mampu,
disamping sebagai salah satu sumber pendapatan desa.
Jenis usaha yang dijalankan oleh
BUMDes ini ialah simpan pinjam dan pengembangan ternak kambing yang dikhususkan
bagi pedagang kecil dan warga kurang mampu.”Untuk simpan pinjam kami mematok
nilai maksimal yaitu 100 ribu rupiah dengan jasa sebesar 10% selama satu tahun,
sedangkan untuk ternak kambing kami lakukan dengan cara bergulir,”tutur
pengurus BUMDes, Paijan(54).
“Teknis peminjamannyapun tidak
sulit,cukup dengan fotocopy KTP saja, selanjutnya kami akan mensurvei kelayakan
calon nasabah,”imbuh Paijan.
Perkembangan yang dicapai badan
usaha milik desa ini patut diacungi jempol. Hanya dengan 7 orang pengurus dan modal
awal sebesar 3,5 juta serta 8 ekor kambing, pada tahun 2011 ini sudah
berkembang menjadi 50 juta rupiah dan 52
ekor kambing. Disamping itu jumlah nasabah peminjam pun meningkat dari 14 orang
menjadi 43 orang. Sedangkan kendala yang sering dihadapi ialah matinya ternak
yang dipinjamkan kepada nasabah.
Pesatnya perkembangan badan usaha
ini tak lepas dari peran aktif pemerintah desa. Salah satunya ialah di bidang
permodalan,”untuk modal sementara masih ditopang sepenuhnya oleh ADD, namun
kedepannya kami merencanakn untuk menghimpun dana masyarakat melalui
tabungan,”tambah Paijan.
Keberadaan BUMDes di desa
Kapencar ini dirasa sangat membantu bagi warga kurang mampu di Kapencar.”Nek ajeng ngampil teng Bank persyaratane
kathah tur ruwet, nek teng mriki sekeco sing penting disiplin kalih jujur mawon
( kalau akan meminjam di Bank persyaratannya banyak dan berbelit-belit, kalau
disini yang penting disiplin dan jujur),tutur Misri (43),salah seorang warga
yang kini telah mempunyai 5 ekor kambing hasil dari pinjaman ternak bergulir.
Keberhasilan yang telah dicapai
oleh BUMDes Kapencar ini tak serta merta membuat pengurus dan pemerintah desa
berpuas hati. Mereka berharap adanya bantuan dari pemerintah kabupaten dalam
bentuk asistensi dan pelatihan yang nantinya bisa memajukan badan usaha milik
desa ini,”Ke depan kami berharap dengan adanya BUMDes ini, Kapencar akan
menjadi desa yang mandiri,”pungkas Hardi.
3 komentar:
air max 270
jordan shoes
canada goose jacket
mbt
adidas superstars
vans
yeezys
curry 6 shoes
off white nike
yeezy boost 350 v2
7a replica bags philippines replica evening bags replica nappy bags
replica bags from china m57 y8e92v3g42 best replica bags online v23 e1q52e2e82 gucci replica handbags j67 y0z70j5d88
Posting Komentar