04 Desember 2008

Prioritas Program Kecamatan Kertek

8 PROGRAM PRIORITAS KEC. KERTEK 2009

1) Pengentasan kemiskinan, kecamatan ini memiliki jumlah rumah tangga miskin sebanyak 6.193 KK. jumlah ini mencapai 31,5 % dari keseluruhan jumlah rumah tangga yaitu 19.631 rumah tangga. berbagai program yang sedang dan akan terus ditingkatkan antara berupa peningkatan kualitas pelayanan penyaluran beras warga miskin, pengoptimalan penggunaan alokasi dana desa tahun 2009 yang pro poor yakni melalui program pengentasan kemiskinan, pelaksanaan PNPM 2009 secara mandiri dan inovatif berdasarkan skala kebutuhan yang mendasar masyarakat. 2) Penuntasan WajarDikdas 9 tahun dan Buta aksara, sampai saat ini tercatat angka 155 anak usia 7-12 tahun yang belum mengenyam pendidikan setingkat SD. sementara ada pula 434 anak usia 13-15 tahun yang juga belum memperoleh pendidikan setingkat SLTP. Proses penanganan wajardikdas sampai tahap ini masih memetakan masalah, dimana jumlah data tersebut sedang di teliti riil kondisi di lapangan. hal ini terkait dengan kebanyakan keberadaan fisik mereka yang sudah terlanjur bekerja di luar kota, ada yang memiliki keterbatasan seperti cacat mental serta faktor budaya, semangat bersekolah dan ketidakmampuan orang tua. Hasilnya akan teridentifikasi jumlah sasaran yang bisa digarap riil pada tahun ajaran 2009/2010. sementara sisa garapan yang belum tergarap akan ditindaklanjuti pada program berikutnya, dengan meminta kesanggupan para orang tua mereka masing-masing. permasalahan yang dihadapi cukup pelik. budaya bersekolah yang masih rendah dan ketidakberdayaan orang tua menjadi faktor utama pemicu. upaya yang dilakukan melalui pendekatan ke orang tua, dan mencari solusi bagi pembebasan biaya sekolah setingkat itu. berbagai kran komunikasi dijalin untuk menjembatani masalah ini, tidak saja tanggung jawab unsur akademisi Dinas Pendidikan dan para guru, namun sudah sampai pada keterlibatan semua komponen stakeholder masyarakat desa setempat. disamping itu tak kalah penting hambatan faktor geografis dan ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang memenuhi, menjadi satu persoalan sendiri yang ternyata menjadi faktor pelemah semangat bersekolah bagi anak. upayanya adalah sedang dirumuskan akan pembentukan sekolah satu atap di beberapa titik lokasi terpencil. 3) Pengurangan Angka Kematian Ibu dan Bayi serta penanggulangan Gizi buruk. Secara umum jika dilihat pada AKB dan AKI tahun 2008 ini, jumlah angkanya menurun dari tahun 2007 lalu. tahun 2008 AKI 3 orang Ibu dan AKB 41 orang anak menurun dari angka 2007 AKI 4 orang dan AKB 58 anak. namun demikian jumlah angka ini akan diupayakan ditekan pad tahun 2009 melalui berbagai program kegiatan seperti mengoptimalkan Program P4K, Pelayanan posyandu, pengoptimalan peran kader dan bidan desa untuk melakukan deteksi dini, serta pengoptimalan program desa siaga. upaya yang dilakukan ini lebih banyak bersifat prefentif untuk menekan adanya angka prefalensi AKI dan AKB. sementara di bidang peningkatan gizi bagi anak, masih terdapat 13 orang balita yang kekurangan gizi. program yang sedang dijalankan oleh puskesmas Kertek 1 dan 2 dengan cara melakukan pendampingan secara kontinue melalui pemberian tambahan makanan bergizi dan vitamin. sementara upaya pembinaan juga dilakukan khususnya pendekatan kepada orang tua agar lebih memperhatikan buah hatinya sehingga proses tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan sempurna. guna mendukung itu, semua kepala desa juga menganggarkan pos ADD pada pemenuhan peningkatan giizi melalui PMT anak dan peningkatan sarana posyandu. disamping itu peran PKK juga ikut terjun secara terpadu bersama lembaga-lembaga desa. 4) Penanganan kerusakan lingkungan hidup. Kecamatan Kertek saat ini memiliki 2.110 Ha lahan kritis yaitu 25,1 Ha akibat galian C dan 2.084,9 Ha akibat pengelolaan lahan yang tidak pro lingkungan. mengapa seluas ini? karena potensi kertek khususnya daerah di lereng Gunung Sindoro memiliki potensi pada agrobisnis jenis tanaman semusim seperti tembakau dan sayur mayur. langkah yang telah dilakukan melalui Gerakan Wonosobo menanam dan Gerakan rehabilitasi lahan menghasilkan output penanganan seluas 350 Ha. sisanya 1.434,9 Ha inilah tahun 2009 akan digarap melalui berbagai program lanjutan. sementara akibat galian C seluas 25,1 Ha dimana terdiri atas 95 titik lokasi di 7 Desa ini, tahap ini adalah proses penutupan. permasalahannya adalah di semua lahan itu terdapat 719 pekerja yang notabene menghidupi 1.021 anggota keluarga. upayanya adalah mencarikan solusi pekerjaan pengganti penambang yakni yang sedang dala rintisan berupa budidaya jamur kuping dan sitake, peternakan domba dan pengembalian profesi ke habitat semua. 5) Penanganan stabilitas keamanan dan ketentraman, Kertek yang merupakan kategori sumbu pendek, menjadikan wilayah ini sering terjadi letupan berbagai permasalahan kriminal baik perseorangan maupun massa. upaya yang terus dilakukan berupa pembinaan dan pendekatan ke semua tokoh kunci. langkah ini untuk usaha prefentif dan pendeteksian dini pada berbagai titik kerawanan. 6) Penurunan laju pertumbuhan penduduk 1 % melalui Program Keluarga Berencana, Jumlah penduduk akhir oktober tahun 2008 sebanyak 81.942 jiwa sementara jumlah PUS sebanyak 15.469 akseptor. sampai dengan akhir desember ini target peserta KB aktif telah melampui 100%. 7) Pengoptimalan pemasukan Pajak Bumi dan Bangunan PBB Kertek merupakan primadona kedua setelah Kecamatan Wonosobo. jumlah pokoknya mencapai 800an juta dan sampai saat ini telah terrealisasi mencapai 85%. upaya ini tidaklah mudah karena berbagai hambatan baik dari para WP, Obyek yang bermasalah, dan kurangnya intensifikasi petugas penarik. dari sisa waktu ini terus diupayakan baik melalui pembinaan turun ke bawah, pemanggilan WP dan petugas pemungut, apel PBB, maupun pemberian sanksi teguran kepada semua lini sesuai bidangnya. hasilnya diharapkan mampu mencapai paling tidak 90% dan 8) Pengoptimalan potensi unggulan Kecamatan. Berbagai potensi unggulan yang ada cukup beragam dari mulai UKM, sosial budaya, potensi alam maupun sumber daya manusia. problemnya cukup beragam. inilah yang menjadi tantangan. pada sektor UKM kecamatan sedang merumuskan upaya promosi produk lokal yang lebih berkualitas dan kompetitif. sementara pada sektor lainnya tengah diupayakan melalui koordinasi lintas sektoral untuk menerima pembinaan untuk peningkatan skillnya.