22 Januari 2009

MUSIBAH KEBAKARAN10 RUMAH



Kamis kelabu. hari ini di tengah teriknya matahari. kira-kira pukul 11.30 siang. tak ada angin tak ada hujan. tatkala semua warga sedang melakukan aktivitas di dunianya masing-masing. saat itulah terjadi kebakaran di rumah pak supangat dusun Jambusari Kelurahan Kertek.

api semakin besar, selain dipicu teriknya matahari juga bahan rumah yang hampir semuanya berasal dari kayu kalbi. entah apa penyebabnya. disinyalir asal api dari sebuah kompor yang meledak. tapi ini belum bisa dibuktikan dan masih dalam penelitian pihak yang berwenang.
tanpa diduga semua warga yang pada saat itu hiruk pikuk mencoba mematikan api, pak supangat yang kesehariannya bekerja sebagai sopir, sedang sakit. ia tak menyadari dan tak bisa berbuat banyak karena kondisinya. ia yang berada dalam pembaringan di kamar tertimbun dalam runtuhan rumah yang sedang terbakar. tak hanya rumahnya, iapun ikut terpanggang. saat ditemukan setelah api padam, kondisinya sangat mengenaskan. pihak keluargapun tak kuasa melihat kondisinya.

api terus menjalar ke kanan dan kiri rumah sebelah. tak ayal ada 9 rumah lainnya yang ikut menjadi sasaran si jago merah. kerugianpun tak terhindarkan diperkirakan mencapai Rp. 200.000.000,-. tercatat ada 10 KK yang terkena kebakaran yakni milik supangat, Sawal, Paisih, Jono, Simes, Muhyono. keenam rumah inilah yang hancur lebur kondisinya. sedangkan 2 rumah lain yang kategori rusak berat adalah milik Gimun dan Slamet Kating. sementara yang hanya rusak ringan ada 2 rumah milik Barokah dan widarto. meraka yang kini harus menempati pengungsian di pondok tak jauh dari lokasi rumahnya milik LDII dan rumah kosong milik warga ada 8 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa 30 orang. sementara 2 rumah yang rusak ringan masih dapat ditempati dengan jumlah jiwa sebanyak 17 orang.

sebagai upaya tindaklanjut adalah bagaimana menyiapkan kebutuhan dasar mereka selama beberapa waktu ke depan, sampai mereka memiliki rumah kembali. bantuanpun telah dan sedang diupayakan oleh pihak pemerintah dan tokoh desa setempat seperti bahan sembako maupun bahan bangunan. Posko bencana telah dibuat yang berlokasi di rumah kepala dusun setempat. dan untuk menjembatani proses selanjutnya warga telah dibentuk panitia penanganan, yang nantinya akan mengurusi penanganan korban dan bantuan-bantuan serta mengupayakan proses pendirian kembali rumah para korban.

satu hikmah yang bisa dipetik atas kejadian tersebut adalah pelaksanaan pemadaman api oleh warga yang begitu semangat. ini merupakan nilai yang tak ternilai harganya. bayangkan saja bila warga sekitar tidak bahu membahu mungkin dampaknya cukup luas. bisa saja satu kampung tersebut terkena lalapan api. karena rumah di kampung ini jaraknya cukup rapat dan rata-rata terbuat dari kayu.

hikmah kedua, adalah kehati-hatian dan kewaspadaan merupakan upaya kita dalam menghindari berbagai bencana. mematikan api sebelum tidur atau saat mau meinggalkan rumah adalah contoh upaya kewaspadaan.
semoga peristiwa ini menjadikan kita semua untuk tetap tabah dan tawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa. karena hanya kepada-Nya lah kita berserah diri.

2 komentar:

Purna Praja Wonosobo mengatakan...

Untung pemadamnya bisa masuk tuh, jd cepet tertangani... Sapa dl sekcamnya....hueeeeeekk3x
(Ria)

Kecamatan Kertek mengatakan...

MAKASIH DIK KASI PEMER.SAPURAN ATAS COMMAND NYA. KAMI MASIH BERSYUKUR WALAU INI SEMUA MUSIBAH TAPI MASYARAKAT TETAP TEGAR DAN BAHU MEMBAHU SALING TOLONG MENOLONG, UTAMANYA SAAT PEMADAMAN......redaksi