03 November 2011

WASPADA CUACA EKSTRIM

Musim penghujan nampaknya telah mulai menyambangi kawasan Wonosobo. Kecamatan Kertekpun tak luput dari guyuran hujan setiap harinya. Tak hanya itu, hujan yang turunpun seringkali disertai dengan angin kencang dan petir. Menurut prakiraan dari BMKG, kondisi ekstrim ini terjadi sebagai dampak dari fenomoena alam La Nina dan diperkirakan akan terus berlangsung hingga akhir tahun 2011.
Dengan kondisi geografis yang terletak di lereng gunung sindoro, Kecamatan Kertek menjadi salah satu wilayah rawan bencana di Kabupaten Wonosobo. Angin puting beliung, tanah longsor kerap melanda daerah ini terutama pada musim penghujan seperti yang terjadi beberapa waktu terakhir. Dalam kurun waktu 1 tahun terakhir saja sudah tercatat 5 kali bencana alam.
Kecamatan Kertek pun tak mau kecolongan lagi. Disamping pembentukan Unit Penanggulangan Bencana yang telah dikukuhkan pada 30 Juni lalu, pihak kecamatan juga terus memantau dan menghimbau masyarakat untuk selalu waspada akan terjadinya bencana. " kami selalu mewanti-wanti masyarakat agar selalu waspada apabila ada gejala-gejala alam yang ekstrim seperti ini," tutur Kasi Trantib Kecamatan Kertek,Hartono."kamipun selalu berkoordinasi aktif dengan Tim UPBD Kertek serta perangkat desa yang berada di daerah rawan bencana,"imbuhnya.

JALUR MAUT

Tak hanya bencana alam saja, bagi pengendara kendaraan yang melintas di Jalur Wonosobo-Temanggung hendaknya meningkatkan kewaspadaan. Hal ini disebabkan kondisi jalan di daerah ini yang relatif sempit, menurun tajam serta berkelak-kelok sepanjang 20 km (terutama dari arah Temanggung). Kondisi tersebut akan lebih parah apabila turun hujan karena membuat jalan menjadi licin serta kabut yang sering turun di daerah ini sehingga mengakibatkan jarak pandang terbatas. " Saat kabut turun jarak pandang bisa berkurang sampai hanya sekitar 5-7 meter saja," tutur Aris ( 28), salah seorang pengendara sepeda motor asal Temanggung.
Jalur Temanggung-Wonosobo memang kerap kali memakan korban, rem blong, sopir mengantuk dan pengendara yang belum mengenal medan adalah penyebab yang mendominasi terjadinya kecelakaan di jalur ini.
Disepanjang jalur ini sebenarnya ada beberapa titik rest area yang dapat digunakan bagi pengendara yang kelelahan atau terjebak dalam cuaca yang tidak mendukung seperti di Rumah Makan Kledung Pass, Rumah Makan Joglo, dan Rumah Makan Gayatri. Pada jalur ini juga tersedia jalur penyelamat yang disediakan bagi kendaraan yang mengalami kerusakan, tepatnya di kawasan desa Candimulyo atau sekitar km.15 dari arah Temanggung.