KERTEK-Musim kemarau sudah mulai menampakkan wajahnya. Hal itu bagaikan genderang bagi para petani di dataran tinggi di Kabupaten Wonosobo untuk memulai menanam tembakau. Tak terkecuali bagi Heli Kurniyawan (33). Pria yang sejak bulan Januari lalu resmi menjabat sebagai Kepala Desa Reco, Kecamatan Kertek inipun tak mau ketinggalan. Sudah sejak sebulan lalu dia bersama para pekerjanya mulai menanam daun nikotin ini diladangnya. Tak tanggung-tanggung, tanah seluas 11 hektar miliknya dihijaukan dengan tanaman tembakau. “ itu belum termasuk tanah bengkok saya seluas 8 hektar mas,” tuturnya. Dalam satu kali panen saja, lahannya bisa menghasilkan 760 keranjang tembakau dengan harga per keranjang berkisar antara 3,5 – 4 juta rupiah. Tak heran kalau pria ini menjadi salah seorang taipan tembakau di daerahnya.
Usaha tembakau yang dikelola Heli ini merupakan bisnis turun temurun yang diwariskan dari ayahnya, “sejak kecil saya sudah membantu bapak menanam tembakau,”kenangnya. Bahkan sampai saat inipun pria ini tak sungkan untuk turun langsung ke ladang membantu para pekerjanya. Namun tak mudah baginya untuk mengelola usaha ini, pada tahun 1984, pria ini mengalami kerugian yang sangat telak, hal ini dikarenakan jatuhnya harga tembakau di pasaran,”saya sampai menjual 2 mobil, itupun belum cukup untuk menutup semua hutang,”tutur bapak 2 anak ini sambil menerawang.
Pada setiap musim tanam, suami dari Ana Priswati ini mempekerjakan sekitar 70 orang yang mengoperasikan 4 mesin potong selama 24 jam nonstop. Proses yang harus dilewati sangat rumit, dari mulai menanam, merawat, memetik, imbu, merajang, menjemur, hingga pengepakan dengan keranjang, ”kami memang seperti dikejar-kejar waktu dan harus berkonsentrasi penuh, karena proses pengolahan tembakau sangat rumit dan jangka waktunyapun sangat singkat, hanya 1,5 bulan,”ungkapnya.
Berkaitan dengan jabatannya sebagai Kepala Desa, pria ini mengaku tetap menjalankan pelayanan kepada masyarakat seperti biasa, “balai desa tetap buka seperti biasa, namun untuk masyarakat yang membutuhkan keperluan khusus dengan Kepala Desa, saya persilahkan untuk menemui di rumah,” tuturnya.
Harga tembakau pada musim tanam kali ini diprediksi akan mampu menembus titik tertinggi yaitu antara 85-100 ribu per kilonya. Hal itu dapat dilihat dari sedikitnya curah hujan yang turun pada musim kemarau tahun ini.