03 Juni 2011

“ SKYDOORS” MEMUPUK JIWA SOSIAL GENERASI MUDA

Dibentuk pada tahun 1981 dengan nama “AFDELWEIS”, awalnya hanya sekelompok orang yang mempunyai hobi yang sama yaitu naik gunung dan kegiatan alam lainnya. Pada tahun 1991 organisasi ini berganti nama menjadi “SKYDOORS” dengan jumlah anggota sebanyak 60 orang yang mempunyai bermacam-macam latar belakang profesi, mulai dari pelajar, pedagang, sampai tukang parkir ada disini.

Organisasi pecinta alam tertua yang bermarkas di desa Bojasari, Kecamatan Kertek ini awalnya hanya berkecimpung pada bidang olahraga alam seperti naik gunung, hiking, tracking, rafting, dan wall climbing.Bahkan beberapa atlet panjat dinding tingkat nasional lahir dari organisasi ini. Namun seiring dengan perkembangan jaman, organisasi inipun mengembangkan sayap di bidang Search and Rescue (SAR).

Menurut salah satu punggawa Skydoors, Iwan (38), Tim SAR dari Skydoors telah berkali-kali terlbat dalam misi sosial di seluruh pelosok Indonesia,Gempa Jogja, Merapi, Tsunami Aceh telah menjadi ajang bagi anggota skydoors untuk mengabdikan diri. Saat ini beberapa anggita skydoors juga telah bergabung dengan petugas SAR lainnya guna menangani bencana gas beracun di Dieng . Bahkan ketua dari organisasi ini H. Dedi Kusriadi saat ini juga menjabat sebagai Ketua Tim PB Kecamatan Kertek. “kami juga pernah ditunjuk oleh pemerintah kabupaten wonosobo untuk menjadi koordinator lapangan pengiriman tim ke Yogyakarta dan Magelang dalam rangka penanggulangan bencana merapi”, tuturnya.

Namun perjalanan organisasi ini bukannya tanpa hambatan, kekurangan alat dan dana kerap kali menjadi permasalahan di lapangan, “ sering pada saat di lapangan kami tidak bisa bekerja secara maksimal karena kekurangan peralatan, tapi kami selalu berusaha untuk berimprovisasi” kenang bapak 2 orang anak ini. “ sedangkan untuk pendanaan kami mengandalkan iuran dari para anggota dan hasil dari menjadi tourguide pendakian dan rafting”.imbuhnya pula.

Berkaitan dengan pembentukan Unit Penanggulangan Bencana Kecamatan Kertek yang juga melibatkan organisasi ini, pria berkacamata ini mengaku sangat bersyukur, “ kami benar-benar berterimakasih kepada Bapak Camat Kertek yang telah memprakarsai pembentukan unit penanggulangan bencana di Kecamatan Kertek, karena ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemerintah dalam penanganan bencana di wilayah.”Bukan untuk kami, tapi justru kami yang akan bekerja lebih maksimal untuk mengabdikan diri kepada masyarakat.”pungkasnya.

Sebuah contoh yang patut ditiru, ditengah-tengah masyarakat yang semakin cuek, masih ada orang-orang yang berjiwa sosial seperti anak-anak skydoors ini. Sudah saatnya pemerintah lebih memperhatikan keberadaan kelompok-kelompok “tanpa pamrih” seperti ini.

3 komentar:

Prapatan Kertek mengatakan...

Wah Iwan nampang....Maju terus Skydoors...!!

Toto Karyanto mengatakan...

Salam buat semua yg pernah bareng di Bantul saat gempa 2005 (Itong, Kebumen) πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ™πŸ™πŸ™‹πŸ™‹

Toto Karyanto mengatakan...

Salam buat semua yg pernah bareng di Bantul saat gempa 2005 (Itong, Kebumen) πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ™πŸ™πŸ™‹πŸ™‹